logo PT Nirmala Satya Development
Tes Kepribadian

Pada dasarnya tes tersebut bertujuan untuk mengetahui dan memperbaiki kondisi psikologis seseorang. Seringnya tes ini berguna untuk mengetahui jurusan kuliah, merekrut karyawan hingga menyeleksi mana yang tepat.

Macam-macam tes kepribadian menjadi salah satu cara untuk melakukan seleksi karyawan maupun kerja demi meningkatkan performa perusahaan selanjutnya. Mulai dari tes gambar, tes menentukan minat, tes menentukan emosi dan masih banyak lagi.

Pada dasarnya tes tersebut bertujuan untuk mengetahui dan memperbaiki kondisi psikologis seseorang. Seringnya tes ini berguna untuk mengetahui jurusan kuliah, merekrut karyawan hingga menyeleksi mana yang tepat.

Inilah Macam-Macam Tes Kepribadian Untuk Keperluan Seleksi

Untuk mengetahui apa saja macam tes kepribadian, dan memahami secara jauh bagaimana dan apa yang dilakukan. Maka simak informasinya berikut ini.

Tes RMIB

RMIB atau Rothwell Miller Interest Blank pertama kali disusun oleh Rothwell tahun 1947. Macam-macam tes kepribadian ini disebut dengan tes Interest. Hal yang dikhususkan adalah termasuk tugas pengisian yang akan menimbulkan interest subjek serta kerjasama yang aktif sifatnya.

Skor disusun lebih cepat, cocok untuk diberikan kepada orang dewasa. Sekaligus dimasukkan dalam susunan batarry tes sehingga subjek lebih mudah mengerjakannya. Hasil keseluruhan dari tes memperlihatkan pola interest dari subjek itu sendiri.

Tujuan dari tes kepribadian satu ini adalah mengukur interest seseorang yang berdasar pada sikap seseorang pada pekerjaan. Pemikiran yang mendasari adalah setiap orang memiliki konsep stereotype yang tidak dipengaruhi ide tertentu sehingga lebih khusus pada pekerjaan.

Misalkan Pegawai bank. Orang yang selalu berhubungan dengan uang maupun pembayaran. Sedangkan pendapat umum seperti seorang pramugari yang pekerjaannya jalan-jalan keluar negeri dan gaji yang besar atau lainnya adalah tidak sesuai dengan kenyataan.

Big Five Inventory

Selanjutnya adalah tipe kepribadian Big Five Personality. Pada macam-macam tes kepribadian ini terdapat lima faktor yakni Extraversion, Neuroticism, Openness to New Experience, Agreeableness dan Conscientiousness. Jika dijelaskan satu persatu, sebagai berikut.

  1. Neuroticism adalah mengukur penyesuaian dengan kestabilan emosi. Kecenderungan individu distress psikologi, kebutuhan yang berlebihan, ide yang tidak realistis dan respon coping yang tidak sesuai. Karakteristik dengan skor rendah lebih tenang, tidak emosional, santai, tabah dan nyaman. Sedangkan skor tinggi lebih ke kuatir, emosional dan kesedihan yang tidak beralasan.
  2. Openness to New Experience adalah mengukur keinginan dalam mencari serta menghargai pengalaman baru. Karakteristik rendahnya mengikuti apa yang sudah ada, tertarik pada suatu hal, kurang analitis, dan down to earth. Sedangkan dalam skor tinggi adalah kreatif, imajinatif, rasa ingin tahu yang tinggi, dan tidak ketinggalan jaman.
  3. Extraversion adalah mengukur intensitas dan kuantitas, level aktivitas, kebutuhan akan stimulasi dan lainnya. Skor rendahnya adalah tidak ramah, pemalu, tidak periang, menyendiri dan pendiam. Sementara karakteristik skor tertingginya adalah mudah bergaul, optimis, menyenangkan, bersahabat dan penuh kasih sayang.
  4. Agreeableness adalah mengukur kualitas orientasi interpersonal seseorang baik perasaan kasihan hingga sikap permusuhan dalam tindakan maupun perasaan. Skor rendah pada rasa kasar, curiga, sinis, kejam, mudah marah, pendendam. Sedangkan pada skor tinggi adalah baik, lemah lembut, mudah memaafkan, dapat dipercaya, dan terus terang.
  5. Conscientiousness adalah mengukur tingkat keteraturan seseorang, motivasi tujuan dan ketahanan. Skor rendah adalah kurang perhatian, malas, tidak disiplin, suka bersenang-senang. Skor tinggi karakteristiknya adalah pekerja keras, disiplin, teliti, ambisius dan dapat dipercaya. Macam-macam tes kepribadian tersebut dapat diketahui secara rinci.

Tes DISC

DISC merupakan Dominance, Influence, Steadiness, Conscientiousness. Alat untuk memahami tipe perilaku serta gaya kepribadian. Fungsinya untuk membuka wawasan dan pemikiran baik secara personal maupun profesional.

Dominance disini untuk mengontrol, atau meraih tujuan dan lebih kepada to overcome. Sedangkan Influence adalah mempengaruhi, didengarkan dan berekspresi. Steadiness adalah menjadi stabil atau konsisten. Compliance adalah untuk menjadi benar, aman dan pasti.

Orang yang masuk dominance style lebih suka mengendalikan lingkungan dan menggerakkan orang sekitar. Oleh karena itu kebanyakan tipe ini lebih tidak bertele-tele alias to the point.

Macam-macam tes kepribadian ini menunjukkan mereka lebih berperan sebagai pembuat keputusan. Namun jika termotivasi negatif menjadi seorang pembangkang. Cepat bosan dengan rutinitas pekerjaan yang dilakoni.

Untuk orang yang memiliki tipe ini adalah mereka yang senang bergaul, dan memiliki pertemanan yang luas. Umumnya tipe ini lebih suka menyelesaikan dengan orang lain daripada sendirian.

Sayangnya meski mereka memiliki empati yang tinggi terhadap orang lain, namun ia selalu menjalankan apapun dengan perasaannya. Hanya saja mereka tidak tepat jika harus mengerjakan tugas keuangan maupun akuntansi.

Steadiness Style menunjukkan orang yang cenderung introvert, quiet dan reserve. Cenderung menyukai konsistensi. Sedangkan conscientiousness lebih pada orang yang menekankan ketelitian dan akurasi. Menyukai sesuatu yang sudah direncanakan dengan matang dan lebih mengacu pada prosedur operasi yang sudah berlaku.

Tes CFIT

Macam-macam tes kepribadian selanjutnya adalah tes CFIT. CFIT ini lebih fokus pada tes intelegensi. Culture Fair Intelligence Test atau CFIT umumnya dengan skala dan 3 dengan mempertimbangkan 4 aspek, yaitu sistematika berpikir (memahami permasalahan berkesinambungan), ketajaman diferensiasi (berpikir kritis), asosiasi (kemampuan analisa sintesa permasalahan serupa), dan pemahaman konsep. Memahami prinsip untuk dapat diterapkan ke dalam situasi yang berbeda atau tidak sama.

Tes Kraepelin

Terakhir adalah tes Kraepelin. Tes buatan Emil Kraepelin seorang psikiater Eropa ini bertujuan untuk membedakan antara orang yang normal dengan abnormal. Alat tes psikologi ini awalnya diberi nama Simple Arithmetic Test. Namun kemudian dikenal dengan tes Kraepelin.

Secara sederhana, kraepelin ini memiliki pemikiran terdapat suatu perbedaan pada proses sensorimotor, sensori sederhana, tingkah laku, dan perceptual.

Menariknya, alat ini untuk mengukur faktor dasar dari karakteristik individu yakni efek latihan, memori, distraksi, dan kerentanan terhadap kelelahan. Selain itu dengan mengubah fokus pada penilaian serta interpretasi hasil tes. Macam-macam tes kepribadian ini dapat mengukur seseorang secara lebih detail sehingga hasil seleksi lebih akurat.