logo PT Nirmala Satya Development
Body Image

standar kecantikan masa kini memiliki dampak yang signifikan pada body image individu.

Standar kecantikan selalu berubah seiring berjalannya waktu, terutama dalam era digital yang terkoneksi dengan media sosial dan teknologi canggih. Standar kecantikan zaman sekarang seringkali memiliki dampak yang signifikan pada body image individu. Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi lima dampak standar kecantikan masa kini terhadap body image, dan melengkapi argumen ini dengan pandangan ahli dari sebuah jurnal.

Bagaimana Dampak Standar Kecantikan Terhadap Body Image?

Berikut gambar dampak standar kecantikan terhadap body image yang perlu anda ketahui:

1. Dorongan terhadap Kesempurnaan Fisik

Standar kecantikan masa kini seringkali menekankan pada tampilan fisik yang tampak sempurna. Ini mencakup kulit mulus, tubuh yang ramping, rambut indah, dan fitur wajah yang simetris. Teknologi pemrosesan gambar yang canggih di media sosial dan perangkat lunak pengeditan foto memungkinkan individu untuk menciptakan gambar yang sangat disunting yang seringkali tidak mencerminkan kenyataan.

Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Body Image, tekanan untuk mencapai standar kecantikan yang sangat tinggi dapat mengarah pada ketidakpuasan tubuh yang signifikan. Orang-orang mungkin merasa tidak puas dengan penampilan fisik mereka karena mereka tidak dapat mencapai tingkat kesempurnaan yang sering ditampilkan di media sosial dan media lainnya.

2. Peningkatan Kepentingan Penampilan di Media Sosial

Media sosial telah menjadi platform yang penting untuk berbagi gambar dan membangun citra diri. Standar kecantikan saat ini sering diperkuat oleh media sosial, di mana orang sering berbagi foto-foto yang menunjukkan penampilan mereka. Ini dapat menciptakan perasaan kompetisi dan kebutuhan untuk selalu tampil sempurna di hadapan khalayak.

Menurut seorang ahli yang dikutip dalam jurnal Journal of Adolescent Health, media sosial dapat meningkatkan perbandingan sosial, di mana individu membandingkan penampilan fisik mereka dengan gambar-gambar yang mereka lihat di platform tersebut. Hasilnya adalah peningkatan ketidakpuasan tubuh dan perasaan tidak cukup.

3. Pengaruh Terhadap Perilaku Makan

Standar kecantikan masa kini seringkali berdampak pada perilaku makan individu. Dorongan untuk memiliki tubuh yang ramping dan tampil sempurna dapat mendorong individu untuk menerapkan diet yang tidak sehat atau bahkan berpotensi berbahaya. Selain itu, kecenderungan untuk membandingkan diri dengan model atau selebriti yang memiliki penampilan yang dianggap sempurna dapat memicu perasaan bersalah terhadap makanan. Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Eating Behaviors menemukan bahwa eksposur berlebihan terhadap citra tubuh yang ideal di media sosial dapat meningkatkan risiko perkembangan perilaku makan yang tidak sehat, seperti anoreksia nervosa atau bulimia nervosa.

4. Peran Gender dalam Standar Kecantikan

Standar kecantikan masa kini juga memainkan peran penting dalam definisi maskulinitas dan femininitas. Untuk wanita, standar kecantikan seringkali menekankan tubuh yang ramping, kulit cerah, dan fitur wajah yang imut. Bagi pria, standar kecantikan dapat mencakup memiliki tubuh berotot dan berkekuatan. Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Sex Roles menunjukkan bahwa peran gender dalam standar kecantikan dapat menghasilkan tekanan ekstra pada individu untuk memenuhi ekspektasi sosial yang terkait dengan gender mereka. Hal ini dapat mengarah pada ketidakpuasan tubuh dan perasaan tidak memadai jika seseorang tidak sesuai dengan stereotip gender yang diharapkan.

5. Meningkatnya Keinginan untuk Melakukan Prosedur Kecantikan

Dalam upaya untuk memenuhi standar kecantikan masa kini, banyak individu mulai mencari prosedur kecantikan, mulai dari operasi plastik hingga perawatan estetika yang mahal. Media sosial seringkali mempromosikan produk-produk dan layanan-layanan ini, mempengaruhi individu untuk menganggapnya sebagai langkah penting untuk mencapai penampilan yang diinginkan. Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Plastic and Reconstructive Surgery, eksposur terhadap gambar-gambar penampilan fisik yang dianggap ideal di media sosial dapat meningkatkan minat individu untuk menjalani prosedur kecantikan. Hal ini dapat berdampak pada risiko kesehatan fisik dan mental, serta pemahaman yang keliru tentang nilai sebenarnya dari penampilan fisik.

Dalam kesimpulan, standar kecantikan masa kini memiliki dampak yang signifikan pada body image individu. Dorongan terhadap kesempurnaan fisik, pengaruh media sosial, perilaku makan yang tidak sehat, peran gender dalam standar kecantikan, dan peningkatan minat terhadap prosedur kecantikan semuanya berkontribusi pada tekanan yang dialami oleh individu untuk memenuhi ekspektasi kecantikan yang semakin tinggi. Untuk melawan dampak negatif ini, penting untuk mempromosikan kesadaran tentang keragaman tubuh dan pentingnya self-love yang sejati. Selain itu, pendidikan tentang body image yang sehat dan peran positif dari media sosial juga penting untuk membantu individu mengatasi tekanan ini dengan cara yang positif.