Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Bakat
Di dalam program anak berbakat, anak diharapkan dapat didorong mengembangkan ide baru melalui kombinasi penalaran divergen dan kovergen, dengan bimbingan yang eksternal yang minimal dalam setiap bidang usaha.
Pada dasarnya, setiap anak membutuhkan kesempatan untuk mengembangkan kemampuannya, apapun bentuk kemampuannya itu. Terkadang kemampuan tersebut mudah diukur, kadang-kadang terlampau sukar. Bila ingin mengembangkan suatu program untuk anak berbakat, maka penting diketahui bahwa kebutuhan dan kepentingan unik si individu sangat penting bagi perkembangannya. Anak berbakat tidak saja diidentifikasikan karena kemampuan yang luar biasa (outstanding ability) dalam segi intelektual akademis, tetapi juga dalam bidang berpikir kreatif, kepemimpinan, kesenian, dan kesenian visual. Di dalam program anak berbakat, anak diharapkan dapat didorong mengembangkan ide baru melalui kombinasi penalaran divergen dan kovergen, dengan bimbingan yang eksternal yang minimal dalam setiap bidang usaha. Untuk itu diperlukan suatu sturktur program bimbingan dan konseling bagi anak berbakat yang meliputi beberapa dimensi tertentu, yaitu orientasi dan pengembangan indvidu secara menyeluruh melalui kegiatan kelompok.
Pengenalan terhadap anak-anak berbakat itu dapat dilakukan dengan mengamati kecendrungan-kecendrungannya dalam berbagai bidang. Anak-anak berbakat memiliki sifat dan karakteristik moral yang tampak dalam berbagai bidang seperti: Bidang Pendidikan, Bidang Emosi, Bidang Inovasi, dan dalam hal kepemimpinan.
Dari pendapat diatas dapat dikemukakan pemahaman bahwa pada diri anak berbakat akan lebih mudah dalam mengamati kecendrungan-kecendrungan dalam dirinya yang berkaitan dengan berbagai bidang. Anak berbakat akan memiliki karakteristik moral yang khas yang tidak sama dengan anak lainnya yang tidak memiliki bakat.
Oleh karena itu, orangtua dan pendidik merupakan peran utama yang sangat penting dalam menggali, mengembangkan, membina, memelihara, dan mendidik anak-anak berbakat, petunjuk-petunjuk tersebut terangkum dalam buku How to Help Your Gifted Child sebagai berikut:
- Yang perlu diingat pertama-tama ialah bahwa anak berbakat tetaplah seorang anak dengan kebutuhan seotang anak. Meskipun memiliki berbagai kemampuan mental yang lebih unggul dibandingkan anak-anak lain pada umumnya, dalam perilakunya, kebanyakan mereka sama seperti anak-anak biasa. Mereka bisa diliputi perasaan jengkel, marah, atau menangis, dan mengucapkan kata-kata seperti anak-anak lain. Jangan mengharapkan agar setiap pernyataan atau pertanyaannya senantiasa mencerminkan keunggulannya. Anak berbakat membutuhkan kasih sayang serta pembinaan yang pada dasarnya sama seperti anakanak lain.
- Apabila dalam keluarga terdapat anak-anak lain, janganlah kemudian membandingkan anak berbakat dengan kakak adiknya atau sebaliknya. Tidak perlu mencurhakan lebih banyak perhatian terhadapnya daripada terhadap anak-anak lan. Setiap anak adalah unik, mempunyai kekhasannya sendiri.
- Sempatkan diri untuk mendengarkan dan menjawab pertanyaanpertanyaannya. Anak berbakat sering mengajukan lebih banyak pertanyaan yang membutuhkan pemikiran untuk dijawab. Pupuklah rasa ingin tahunya dengan member jawaban-jawaban selengkap mungkin yang dapat diberikan dan secara jujur.
- Usahakan baginya aneka ragam buku, majalah, surat kabar, serta bahanbahan lain yang bisa memperkaya pengalamannya. Ajaklah ia mengunjungi museum, perpustakaan, tempat-tempat bersejarah, tempat-tempat pertunjukan seni, dan lain sebagainya. Berilah ia kesempatan untuk bertemu dengan orang-orang lain dan melihat tempat-tempat yang dapat memuaskan rasa ingin tahunya dan yang menentang kecerdasan serta kreativitasnya. Rencanakan dengan orangtua yang lain dan dengan sekolah, untuk mengadakan anjangsana ke tempat-tempat yang menarik.
- Berilah kesempatan seluas-luasnya untuk memuaskan rasa ingin tahunya dengan menjajaki macam-macam bidang, namun jangan memaksakan minat-minat tertentu.
- Seandainya anak berbakat ingin mendalami salah satu bidang yang diamati, berilah kesempatan karena belum tentu kesempatan itu ada disekolah. Tentu saja, perlu dilihat apakah minat itu asli atau hanya mengikuti minat sekelompok anak tertentu, dan sejauh mana keadaan keuangan keluarga memngkinkan hal itu. Misalnya, ada seorang anak yang nilai rapornya sebagian besar terdiri dari angka 9 dan 10. Ia meminta ayahnya mebelikan komputer, karena berminat mempelajar bidang tersebut. Lagi pula, banyak diantara teman-temannya yang sudah memilikinya. Harga Komputer relatif mahal, karena itu perlu dipertimbangkan sejauh mana minat anak itu serius, dan juga tidak perlu cepat-cepat membelikannya. Tidak baik pula bagi seorang anak apabila terlalu mudah mendapatkan sesuatu.
- Kalau ingin mengatakan dan bisa melakukan sesuatu sendiri, berilah kesempatan itu. Dengn demikian, orangtua memupuk kemandirian, kepercayaan diri, dan atasa tanggungjawab anak.
- Orangtua hendaknya tidak lupa memberikan penghargaan dan memuji usaha-uasaha baik dari anak. Ini berlaku untuk semua anak, tetapi khusus bagi anak berbakat, kadang-kadang mereka memerlukan dukungan agar mau dan berani melakukan hal-hal dan tugas-tugas yang sulit, yang majemuk dengan resiko membuat kesalahan atau mengalami kegagalan.
- Anak berbakat, bagaiaman pun, harus belajar menyesuaikan diri dengan berbagai aturan dan norma yang berlaku dalam lingkungannya, yaitu lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.
- Orangtua anak berbakat harus hati-hati agar tidak memproyeksikan minat dan aspirasi mereka sendiri terhadap anak. Misalnya, karena ayah dulu tidak sempat menjadi dokter, sekarang anaklah yang harus mewujudkan cita-cita ayah. Seorang anak berhak menemukan tujuan hidupnya sendiri dan mempunyai kehidupan sendiri.
- Kerap dipertanyakan apakah orangtua perlu mengatakan kepada anaknya bahwa ia berbakat. Sebaliknya, hal itu tidak perlu ditonjolkan. Jangan sampai anak mendapat kesan bahwa kehidupan keluarga berpusat padanya. Selain itu, mendapat julukan “berbakat” juga dapat dirasakan sebagai beban oleh anak.
- Perhatian khusus perlu diberikan kepada anak-anak berbakat yang underachiever, yaitu anak-anak yang tidak dapat mewujudkan potensipotensinya yang unggul, anak-anak yang prestasinya di sekolah tidak mencerminkan bakat bawaannya yang superior. Cukup banyak anak yang underachiever, bahkan yang akhirnya menjadi purus sekolah. Anak-anak inilah yang memerlukan bimbingan yang bijaksana. Ciri-ciri yang sering tampak pada anak-anak seperti ini ialah kurang menunjukkan keuletan mencapai tujuan, kurang percaya diri pada diri sendiri, dan karena satu dan lain hal merasa rendah diri.
Itulah faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan bakat anak yang perlu diperhatikan.
Identifikasi minat dan bakat anak sedini mungkin. Anda dapat mengikuti identifikasi tes minat bakat online di NS Development.