Pengertian Regulasi Diri dan Memahami Lebih Dalam Tentang Regulasi Diri
Regulasi diri adalah kemampuan untuk mengendalikan perilaku, pikiran, dan emosi sesuai dengan tujuan yang ditetapkan.
Apakah Anda pernah merasa sulit untuk menahan diri dari godaan yang menghampiri? Atau mungkin kesulitan untuk tetap fokus pada tujuan yang Anda impikan? Jika demikian, maka Anda sedang anda mungkin butuh regulasi diri. Jadi apa itu tegulasi diri? Regulasi diri, sebuah konsep yang sering kali diabaikan namun krusial, merupakan kunci menuju kesuksesan dalam kehidupan. Dalam dunia yang dipenuhi dengan distraksi dan godaan, kemampuan untuk mengendalikan perilaku, emosi, dan pikiran kita menjadi semakin penting. Pada artikel kali ini kita akan membahas lebih dalam tentang regulasi diri.
Pengertian Regulasi Diri Menurut Ahli
Roy F. Baumeister menjelaskan bahwa regulasi diri adalah kemampuan untuk mengatur perilaku, pikiran dan emosi sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Hal ini membutuhkan pengambilan keputusan yang disiplin dan kemauan untuk menghadapi berbagai godaan dan tantangan yang mungkin muncul di sepanjang jalan.
Dr Kelly McGonigal menekankan pentingnya manajemen stres dalam regulasi diri. Menurutnya, regulasi diri mengacu pada penyesuaian dan pengelolaan diri sendiri, termasuk mengendalikan impuls dan mengarahkan perilaku ke arah tujuan yang diinginkan.
Dr Walter Mitchell Dr Mitchell menekankan kemampuan untuk menunda kepuasan dalam regulasi diri. Ini berarti mampu menahan kepuasan langsung untuk mencapai tujuan jangka panjang yang lebih berharga.
Dr Duckworth mendefinisikan regulasi diri adalah sebagai kemampuan untuk mengendalikan impuls dan mengarahkan energi ke arah tujuan jangka panjang. Hal ini membutuhkan ketekunan dan ketahanan terhadap kesulitan dan tantangan yang mungkin muncul di sepanjang jalan.
Dr Daniel Goleman menjelaskan bahwa regulasi diri melibatkan kemampuan untuk mengenali dan mengelola emosi dengan bijak. Hal ini mencakup pengendalian impuls, manajemen stres, dan menjaga keseimbangan emosi dalam situasi sulit.
Dr Albert Bandura mengatakan bahwa regulasi diri melibatkan kemampuan untuk menyesuaikan dan mengendalikan perilaku seseorang sesuai dengan standar internal dan tujuan yang diinginkan. Hal ini melibatkan pemantauan diri dan penilaian berkelanjutan atas perilaku yang sesuai.
Heidi Grant menekankan bahwa mempertahankan fokus pada tugas yang sedang dikerjakan adalah hal yang esensial dalam regulasi diri. Hal ini termasuk menghindari godaan dan gangguan yang dapat mengganggu pencapaian tujuan yang diinginkan.
Dr. Kelly McGonigal, seorang psikolog dan penulis terkenal, menggarisbawahi pentingnya memahami peran stres dalam regulasi diri. Menurutnya, stres dapat menjadi penghambat utama dalam kemampuan kita untuk mengatur diri. Namun, jika kita memahami dengan baik stres dan bagaimana mengelolanya, kita dapat menggunakan stres sebagai alat untuk meningkatkan motivasi dan fokus.
Riset Studi Tentang Regulasi Diri
Studi tentang regulasi diri telah dilakukan secara luas oleh para peneliti untuk memahami aspek-aspek yang terlibat dan dampaknya terhadap kehidupan kita. Berikut adalah riset studi yang menarik tentang regulasi diri:
- "The Marshmallow Test" oleh Dr. Walter Mischel: Salah satu studi paling terkenal dalam bidang regulasi diri adalah "The Marshmallow Test" yang dilakukan oleh Dr. Walter Mischel pada 1960-an dan 1970-an. Dalam eksperimen ini, anak-anak diberi pilihan untuk memakan marshmallow yang diletakkan di depan mereka secara langsung atau menunggu sebentar agar mereka mendapatkan dua marshmallow sebagai hadiah. Studi ini menunjukkan bahwa anak-anak yang mampu menunda kepuasan segera untuk mendapatkan hadiah yang lebih besar menunjukkan tingkat regulasi diri yang lebih baik. Penelitian ini telah memberikan pemahaman awal tentang pentingnya kemampuan menunda gratifikasi dalam mencapai tujuan jangka panjang.
- "Self-Control as a Protective Factor Against Psychopathology" oleh Dr. Terrie Moffitt dan Dr. Avshalom Caspi: Studi oleh Dr. Terrie Moffitt dan Dr. Avshalom. Caspi menguji hubungan antara regulasi diri dan risiko terhadap perkembangan gangguan psikopatologi. Penelitian ini melibatkan pengumpulan data dari sekelompok individu sejak masa kanak-kanak hingga dewasa. Hasilnya menunjukkan bahwa individu yang memiliki regulasi diri yang baik di usia muda cenderung memiliki risiko yang lebih rendah terhadap gangguan psikopatologi seperti depresi, kecanduan, dan gangguan kecemasan di masa dewasa. Studi ini menyoroti peran penting regulasi diri dalam menjaga kesejahteraan mental jangka panjang.
Dapat disimpulkan bahwa regulasi diri adalah kemampuan untuk mengendalikan perilaku, pikiran, dan emosi sesuai dengan tujuan yang ditetapkan. Studi-studi tentang regulasi diri telah memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang konsep ini dan dampaknya terhadap kehidupan kita.
Memiliki regulasi diri sangat penting dalam kehidupan seseorang. Dengan memiliki regulasi diri yang baik banyak hal-hal yang bisa dilakukan dan di putuskan dengan matang, selain itu juga kita bisa mengelola stres dengan baik, sehingga kondisi psikologis kita tetap sehat.
Untuk mengetahui informasi seputar psikologis anda, Tes Psikologi Online dapat membantu anda, tes ini tersedia pada platform kami NS Development.