Teori Pembentukan Minat
Teori yang dimaksud adalah teori Psikoanalisa, Social learning dan teori Model genetik
Minat dapat dijelaskan melalui beberapa teori yang telah dikemukakan oleh ahli psikologi. Teori yang dimaksud adalah teori Psikoanalisa, Social learning dan teori Model genetik. Teori-teori ini akan dijelaskan seperti dibawah ini.
Teori Psikoanalisa
Test ini Bisa digunakan untuk dewasa maupun remaja. Menurut konsep ini, pengalaman bawah sadar yang dibentuk di masa kecil akan mengarahkan karir dan pilihan pekerjaan yang ingin dijalani di masa depan. Teori ini mengungkapkan pentingnya lima tahun pertama pada pillihan bidang kerja dan karir yang ingin ditekuni di masa mendatang. Teori ini menekankan aspek bawah sadar pada perkembangan pilihan minat yang dimiliki individu.
Teori Social Learning
Pendekatan pembelajaran sosial terhadap minat mengasumsikan bahwa minat yang dimiliki seseorang berasal dari pengalaman positif yang dialami dan inspirasi dari orang yang dianggap dekat seperti halnya, orang tua dan pendidik atau interaksi dengan lingkungan (Mitchell & Krumboltz, 1990). Teori dengan social learning ini mengasumsikan, pada dasarnya, bahwa orang belajar menjadi tertarik pada apa yang mereka kuasai, dan tidak tertarik apa yang mereka lakukan dengan buruk dan kurang berhasil. Ia juga akan mendengarkan apa yang disampaikan orang lain atau, berdasarkan umpan balik dari orang lain yang disampaikan padanya (dalam W. Bruce Walsh & Mark L. Savickas (2005).
Lingkungan ini akan membuat seseorang bergabung dan bersama dengan orang yang memiliki kesenangan akan aktivitas serupa. Dengan kata lain orang cenderung bergabung dengan orang yang memiliki minat sama. Bersama dengan orang yang memiliki kesukaan minat dan hobby yang sama akan membuat mereka menjadi bersemangat dan semakin mencintai aktivitas yang dilakukan (L. Gottfredson, 1999; Walsh & Chartrand, 1994). Teori penyesuaian kerja Dawis (1991) juga menyatakan bahwa lingkungan merupakan faktor penguat yang menarik dan menopang seseorang untuk menguatkan minatnya. Lingkungan dimna seseorang dibesarkan akan berpengaruh pada minat dan pilihan karir individu. Seseorang kan cenderung belajar dari lingkungan akan bidang kerja yang dirasa sesuai untuknya. Lingkungan, orang yang signifikan akan bisa menjadi reinforcer bagi seseorang untuk semakin menguatkan minatnya (dalam dalam Sally A. Carless and Barry FallonL, 2002).
Model Genetic
Model genetik mengasumsikan bahwa minat memiliki sifat yang dapat diwariskan.Teori ini menunjukkan pendekatan yang lebih menetetap dan determinative. Artinya, teori ini melihat bahwa minat merupakan factor bawaan yang bersifat menetap (McCall, Cavanaugh, Arvey, & Taubman, 1997; Moloney, Bouchard, & Segal, 1991, dalam Sally A. Carless and Barry FallonL, 2002). Gottfredson (1999) melakukan studi literatur untuk melihat aspek perilaku-genetik di waktu kecil verkaitan ciri-ciri psikologis, termasuk minat kejuruan. Dia menyimpulkan bahwa terdapat bukti yang meyakinkan dari penelitian terhadap anak kembar yang menyatakan bahwa kesamaan genetic memberikan kemungkinan kesamaan minat. Hasil studi yang dilakukan menunjukkan adanya proporsi yang cukup besar dari varian sifat psikologis yang diukur, termasuk minat, dikaitkan komponen genetic. Proporsi ini cenderung meningkat seiring bertambahnya usia (dan efek lingkungan menurun). Selain itu, efek keluarga bersama pada sifat-sifat yang diamati (efek faktor global yang dimiliki oleh anak-anak dalam keluarga) cenderung menurun seiring bertambahnya usia. Hal ini berarti kesamaan minat dalam keluarga meningkat seiring bertambahnya usia. Pada saat individu berada pada pada usia kemandirian, menunjukkan pengaruh keluarga lebih besar dibanding pengaruh lingkungan. Penelitian ini membenarkan bahwa aspek genetic berperan terhadap minat yang dimiliki seseorang. Faktor keluarga, pendidikan mungkin akan mempengaruhi pilihan keterampilan dan bidang kerja yang ingin ditekuni. Hal tersebut juga mempengaruhi motivasi untuk melibatkan diri pada bidang kerja atau aktivitas tertentu.