Kenali Tes 16 PF Sebuah Tes Kepribadian Secara Lengkap
Ada beberapa aspek kepribadian yang dapat diungkap dalam Tes 16 PF (The Sixteen Personality Factor Questionnaire) secara lebih dalam.
Tes 16 PF (The Sixteen Personality Factor Questionnaire) memiliki beberapa keunggulan. Keunggulan yang pertama, 16 PF memiliki construct validity yang tinggi. Salah satu contoh pembuktian ini adalah dengan adanya hubungan yang kuat dari hasil penelitian yang dilakukan Boyle (1989) yang mempelajari hubungan antara 16 PF dan skala Cattel, Comrey, dan Eysenck, kemudian penelitian yang dilakukan Dancer dan Woods (2007) dengan menghubungkan skala 16 PF dan FIRO-B, dan beberapa penelitian yang dilakukan oleh Carnivez dan Allen (2005), Cattell (1996), Conn dan Rieke (1994) serta Gerbing dan Tuley (1991) yang menghubungkan antara skala 16 PF dan skala NEO-PI. Keunggulan yang kedua, 16 PF memiliki factorial validity yang baik.
Satu hal yang penting mengenai sumber validitas dari pertanyaan 16 PF adalah adanya study factor-analytic mengenai sifat dasar dan umum pada bermacam-macam sampel orang (Boyle, 1989; Carnivez and Allen, 2005; Cattell, 1996). Hasil penelitian yang dilakukan Hofer dan kawan-kawan menguatkan analisis faktor dan persamaan structural modeling tes pada factorial invariance untuk mempelajari pengukuran yang ada pada keberagaman, dan dapat disimpulkan bahwa struktur faktor pada 16 PF terucap baik pada sampel orang yang berbeda, antar gender, dan antar perbedaan form pada 16 PF (Boyle, 2004).
16 PF adalah alat asesmen kepribadian yang meliputi rentang ukuran normal kepribadian (Cattel, 1957, 1973). Cattel mengusulkan sebuah multi-level, struktur hierarki kepribadian, yaitu ukuran global yang melukiskan kepribadian yang luas, yang secara konseptual lebih dari faktor primer, yang menyatakan detail yang bagus dan perbedaan yang sangat sedikit membuat orang lain menjadi unik, dan lebih kuat dalam memprediksi perilaku yang aktual (Boyle, 2004).
Faktor-faktor Kepribadian pada Tes 16 PF
Ada beberapa faktor kepribadian yang dapat diungkap pada tes 16 PF. Faktor-faktor kepribadaian itu adalah sebagai berikut
Faktor A
Faktor A dalam 16 PF terdiri dari dua skor yaitu skor yang rendah disebut Sizothymia (A-) dan skor yang tinggi disebut Affectothymia (A+). Pada Sizothymia (A-) ada beberapa karakteristik yang tergolong di dalamnya, antara lain suka mengkritik, selalu berpandangan pada ide yang dimiliki, suka bekerja sendiri, memiliki pendekatan intelektual yang keras, dan tidak menyukai kompromi. Reserver, detached, critical, aloof, dan stiff merupakan karakteristik yang tertera di lembar grafik 16 PF (Cattel, dkk., 1970). Karakteristik yang tergolong di dalam Affectothymia (A+) antara lain suka bergabung di dalam kegiatan kelompok, suka berhubungan dengan orang lain, tidak suka mengkritik, mampu mengingat nama orang, sedikit tergantung pada ketelitian kerja dan lebih senang melakukan perjumpaan “sambil laluâ€. Warmhearted, outgoing, easygoing, dan participating merupakan karakteristik yang tertera di lembar grafik 16 PF (Cattel, dkk., 1970).
Faktor B
Faktor B pada tes 16 PFÂ yang terdiri dari skor yang rendah, yaitu Low Intelligence (B-) dan skor yang tinggi, yaitu High Intelligence (B+). Low Intelligence (B-) memiliki beberapa karakteristik yang tergolong di dalamnya, antara lain kapasitas mental yang rendah, tidak mampu menye-lesaikan permasalahan abstrak, kurang baik dalam pengaturan atau pengorganisasian, tidak mampu mempertimbangkan sesuatu, moril rendah, dan berhenti berusaha. Crystallized, power measure, dan dull merupakan karakteristik yang tertera di lembar grafik 16 PF (Cattel, dkk., 1970). Karakteristik yang berada di High Intelligence (B+), antara lain kapasitas mental secara umum tergolong tinggi, memiliki wawasan yang banyak, mampu mempertimbangkan dengan baik, moril tinggi, dan tekun. Crystallized, power measure, dan bright merupakan karakteristik yang tertera di lembar grafik 16 PF (Cattel, dkk., 1970).
Faktor C
Faktor C terdiri dari skor yang rendah disebut Emotional Instability atau Ego Weakness (C-) dan Higher Ego Strength (C+). Ada beberapa karakteristik yang tergolong di dalam Emotional Instability atau Ego Weakness (C-) antara lain mudah tersing-gung yang dikarenakan sesuatu maupun seseorang, merasa tidak puas dengan suatu situasi, yakni situasi keluarganya, pemba-tasan dalam hidupnya, serta kesehatannya, dan merasa tidak mampu mengatasi hidupnya. Affected by feelings, emotionally less stable, easily upset, dan changeable merupakan karakteristik yang tertera di lembar grafik 16 PF (Cattel, dkk., 1970). Higher Ego Strength (C+) terdapat beberapa karakteristik yang berada di dalamnya, antara lain emosi yang dimiliki sudah masak, tenang, tidak mudah emosi (lebih melihat situasi realita dan fakta terlebih dahulu), dan mengendalikan dalam menghadapi kesuli-tan. Emotionally stable, mature, faces reality, dan calm merupakan karakteristik yang tertera di lembar grafik 16 PF (Cattel, dkk., 1970).
Faktor D
Faktor D pada tes 16 PF adalah faktor yang sumber sifatnya jelas pada anak-anak, serta sedikit berbeda pada remaja dan secara konsekuen dimasukkan pada childhood personality scales tetapi tidak berada di 16 PF dikarenakan terjadi di HSPQ. Faktor ini terdiri dari dua skor yaitu skor yang rendah, disebut Phlegmatic Temprament (D-) dan skor yang tinggi, yakni disebut Excitability (D+). Karakteristik yang tergolong di dalam Phlegmatic Temprament (D-) antara lain mampu menahan nafsu, puas terhadap diri sendiri, tenang serta hati-hati, tidak mudah iri hati, dan tidak mudah gelisah (Cattel, dkk., 1970). Karakteristik yang terdapat pada Excitability (D+) antara lain gelisah tidur, mudah terganggu dari kerja; kebisingan; kesulitan yang hakiki, terluka serta marah jika tidak diberikan posisi penting, dan mudah bereaksi secara emosional (Cattel, dkk., 1970).
Faktor E
Faktor E terdiri dari dua skor, antara lain skor yang rendah yaitu Submissiveness (E-) dan skor yang tinggi, yaitu Ascendance (E+). Submissiveness (E-) terdiri dari beberapa karakteristik, antara lain patuh, bergantung, penuh perhatian, ekspresif, mampu menyesuaikan diri, dan rendah hati. Obedient, mild, easily led, docile, dan accomodating merupakan karakteristik yang tertera di lembar grafik 16 PF (Cattel, dkk., 1970). Ascendance (E+) terdiri dari beberapa karakteristik, antara lain assertif, tidak tergantung, bersungguh-sungguh, dan suka menentang. Assertive, aggressive, competitive dan stubborn merupakan karakteristik yang tertera di lembar grafik 16 PF (Cattel, dkk., 1970).
Faktor F
Faktor F pada tes 16 PF memiliki skor yang rendah, disebut dengan Desurgency (F-) dan skor yang tinggi, yaitu Surgency (F+). Desurgency (F-) memiliki beberapa karakteristik yang berada di dalamnya, antara lain pendiam, oang yang fokus, tidak komunikatif, dan orang yang suka berhati-hati serta cenderung lambat. Sober, taciturn, dan serious merupakan karakteristik yang tertera di lembar grafik 16 PF (Cattel, dkk., 1970). Beberapa karakteristik yang tergolong di dalam Surgency (F+), antara lain senang bicara, senang bersorak, cenderung ekspresif, cenderung siap siaga, dan tangkas. Enthusiastic, heedless, dan happy-go-luck merupakan karakteristik yang tertera di lembar grafik 16 PF (Cattel, dkk., 1970).
Faktor G
Faktor G terdiri dari skor yang rendah, disebut dengan Low Superego Strength atau Lack of Acceptance of Group Moral Standards (G-) dan skor yang tinggi, yaitu Superego Strength atau Character (G+). Mudah berubah-ubah, mudah berhenti berusaha, cenderung ceroboh, kurang memiliki semangat yang kuat, acuh pada orang lain, dan sabar pada diri sendiri merupakan beberapa karak-teristik yang berada di dalam Low Superego Strength atau Lack of Acceptance of Group Moral Standards (G-). Disregards rules dan expedient merupakan karakteristik yang tertera di lembar grafik 16 PF (Cattel, dkk., 1970). Beberapa karakteristik yang tergolong di dalam skor yang tinggi, yaitu Superego Strength atau Character (G+), antara lain cenderung tekun serta gigih, bertanggung jawab, disiplin dalam emosional, konsisten, cenderung berhatihati serta teliti, dan memperhatikan standar moral dan peraturan yang ada. Conscientious, persistent, moralistic, dan staid merupakan karakteristik yang tertera di lembar grafik 16 PF (Cattel, dkk., 1970).
Faktor H
Faktor H pada tes 16 PF terdiri dari skor yang rendah, yakni disebut Threctia (H-) dan skor yang tinggi, yaitu Parmia (H+). Beberapa karakteristik yang tergolong pada Threctia (H-), antara lain sangat pemalu, merasa sakit hati jika merasa dianggap kurang bermutu, pelan serta kurang tegas, kurang menyukai kontak sosial, lebih memilih memiliki satu sedikit teman dekat daripada berkumpul dalam kelompok besar, dan tidak mampu menjaga kontak dengan semua yang ada di sekitarnya. Shy, timid, restrained, dan threat-sensitive merupakan karakteristik yang tertera di lembar grafik 16 PF (Cattel, dkk., 1970). Parmia (H+) memiliki beberapa karakteristik, antara lain merasa bebas untuk ikut berpartisipasi, menyukai keramahan, suka bertemu dengan orang, periang, dan aktif. Adventurous, “thickskinned,†dan socially bold merupakan karakteristik yang tertera di lembar grafik 16 PF (Cattel, dkk., 1970).