logo PT Nirmala Satya Development
Tes Analogi Verbal

Pernyataan analogis mengungkap tentang kemampuan kosakata dan kemampuan. Analogi dapat berarti “sebanding dengan”, persoalan-persoalan yang bersifat analogi biasanya berbentuk perbandingan atau modifikasi modifikasinya. Tes analogi yang dicari adalah keserupaan dari dua hal yang berbeda, dan menarik kesimpulan atas dasar keserupaan itu.

Tes analogi verbal merupakan salah satu tes intelegensi. Analogi merupakan salah satu bagian dari teori inteligensi Thurstone yaitu reasoning (R). Reasoning merupakan kemampuan untuk mengambil kesimpulan dari beberapa contoh, aturan, atau prinsip dan dapat juga diartikan sebagai kemampuan pemecahan masalah.

Pernyataan analogis mengungkap tentang kemampuan kosakata dan kemampuan. Analogi dapat berarti “sebanding dengan”, persoalan-persoalan yang bersifat analogi biasanya berbentuk perbandingan atau modifikasi modifikasinya. Tes analogi yang dicari adalah keserupaan dari dua hal yang berbeda, dan menarik kesimpulan atas dasar keserupaan itu. Dengan demikian tes analogi dapat dimanfaatkan sebagai penjelas atau sebagai dasar penalaran.

Dasar Teori Tes Analogi Verbal

Tes analogi adalah persamaan yang berhubungan, jadi perlu menalar jawaban menurut kasus yang paralel (Philip, 2010). Pola-pola analogi bisa digunakan untuk memecahkan masalah yang stimulusnya berupa fitur geometris, numerik, verbal, dan lain-lain. Salah satu bentuk tes analogi yang bisa digunakan dalam memecahkan masalah yaitu analogi verbal.

Tes Analogi verbal terdiri atas dua fungsi kognitif yaitu analogi dan verbal. Verbal berarti berkaitan dengan kata atau kumpulan kata. Melalui pengertian pengertian tersebut, analogi verbal dipahami sebagai proses bernalar analogis yang melibatkan kata-kata untuk memecahkan suatu masalah. Steward, Barnes-Holmes, & Roche (2004) menyatakan bahwa dalam menyelesaikan persoalan analogi verbal, fungsi-fungsi yang terlibat antara lain adalah fungsi penghubungan atau penyusunan kombinasi, penggunaan logika, fleksibilitas dalam berpikir, dan juga kemauan untuk berpikir eksploratif. Pada analogi verbal, proses yang dilakukan adalah berusaha mencari pola dari suatu persoalan, lalu menciptakan hipotesa atau formula untuk menjelaskan pola dari suatu contoh atau kejadian yang ada tersebut supaya dapat menerapkannya pada persoalan yang baru dengan pola yang sama (Sternberg, 1994).

Dari penjelasan-penjelasan di atas maka dapat dipahami bahwa analogi verbal merupakan kemampuan dalam memecahkan masalah yang berkaitan dengan kata-kata. Analogi merupakan sebuah dasar bernalar, mencari sebuah keserupaan, membentuk pola-pola, mencari sebab akibat, melibatkan penggunaan logika serta fleksibilitas berpkir. Maka dari hal tersebut jelas bahwa analogi akan memiliki keterkaitan yang sangat erat dengan sebuah disiplin ilmu, yakni filsafat. Filsafat menurut Poedjawijatna (Tafsir, 1990) merupakan sejenis pengetahuan yang berusaha mencari sebab yang sedalam-dalamnya bagi segala sesuatu berdasarkan pikiran. Dari keberagaman pendapat filsuf mengenai filsafat maka dapat disimpulkan bahwa filsafat adalah proses berpikir secara radikal (mendasar, mendalam, sampai ke akar-akarnya), sistematik (teratur, runtut, logis,dan tidak serampangan), dan universal (umum, terintegral, seta tidak khusus dan tidak parsial) terhadap segala yang ada dan mungkin ada. Dari penjelasan mengenai filsafat tersebut, jelas bahwa filsafat tidak bisa dipisahkan dan sangat berkaitan dengan proses bernalar, berpikir yang mendalam sesuai dengan konsep analogi. Maka jelas analogi menjadi bagian yang begitu penting dalam pembelajaran filsafat.

Seseorang yang memiliki kemampuan analogi yang baik maka akan memiliki prestasi belajar yang baik pada pembelajaran filsafat. Sebagaimana Poerwanto (2007) memberikan pengertian prestasi belajar yaitu hasil yang dicapai oleh seseorang dalam usaha belajar sebagaimana yang dinyatakan dalam raport. Selanjutnya Winkel (1997) mengatakan bahwa prestasi belajar adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seseorang siswa dalam melakukan kegiatan belajar sesuai dengan bobot yang dicapainya.

Jadi tes analogi verbal mengukur penalaran verbal seseorang, bagaimana dia berpikir. Terdapat beberapa macam alat yang yang mengukur kemampuan analogi verbal ini. Tes IST (Ada disubtes 3 AN / Analogien) maupun di tes TKD (Tes TKD III).

Tes Analogi Verbal Online

Tes analogi verbal saat ini telah tersedia dalam bentuk psikotes online. Provider psikotes online terbaik di Indonesia, NS Development telah menyediakan beberapa macam alat tes online yang dapat diakses secara gratis maupun premium. Tes-tes ini dapat dipergunakan untuk mendukung kebutuhan proses assessment di Perusahaan, Biro-biro Psikologi ataupun di Lembaga Pendidikan. Untuk akses gratis tes analogi verbal dapat diakses di tes analogi verbal gratis.

Jika anda mewakili perusahaan, biro psikologi atau Lembaga Pendididikan dan ingin menggunakan aplikasi psikotes online, anda dapat menghubung langsung NS Development di kontak yang telah tersedia.

Artikel berhubungan: