Tips Memilih Psikotes Online untuk Rekrutmen Perusahaan
Dalam memilih psikotes online, terdapat beberapa tips yang wajib diperhatikan. Tujuannya untuk memudahkan langkah sesuai kebutuhan perusahaan.
Tips memilih psikotes online yang tepat penting untuk dilakukan oleh perusahaan. Apalagi, untuk yang ingin merekrut pegawai baru.
Penerapan psikotes secara online membawa keunggulan bagi para profesional HR yang beralih ke teknologi ini. Selain menjamin keamanan, metode ini juga mengurangi durasi waktu yang diperlukan dalam proses seleksi. Karena penilaian hasil psikotes dapat dilakukan dengan lebih cepat atau bahkan secara instan.
Tips dalam Memilih Psikotes Online
HR professional tidak perlu mengkhawatirkan pengaturan ruangan dan mencari waktu pengganti untuk kandidat yang tidak dapat hadir di lokasi. Karena psikotes dapat dilakukan di tempat masing-masing sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
Melalui psikotes secara online, baik praktisi HR maupun kandidat tetap dapat memastikan keamanan dan kesehatan mereka. Karena tidak diperlukan kehadiran fisik langsung dalam proses seleksi.
Berikut adalah panduan yang bisa diikuti saat memilih psikotes online:
1. Relevansi Alat Ukur dengan Kemampuan serta Kompetensi yang Diinginkan
Saat memilih psikotes, baik yang dilakukan secara online maupun offline, pastikan alat ukur tersebut mampu mengukur keterampilan yang paling relevan dengan posisi yang sedang diikuti.
Lebih penting untuk fokus pada relevansi alat ukur dengan kompetensi dan keterampilan yang dibutuhkan untuk posisi tertentu daripada hanya memperhatikan jumlah aspek yang dapat diukur.
Sejajarkan kompetensi dan keterampilan yang perlu dievaluasi untuk posisi tertentu dengan apa yang disediakan oleh tes psikologi yang akan Anda pilih. Sebaiknya, HR dapat memilih satu layanan yang dapat memenuhi semua kebutuhan dalam menilai kemampuan dan kompetensi.
2. Perhatikan Teknologi Pendukung
Beberapa platform psikotes online dilengkapi dengan fitur pengawasan yang menggunakan kamera ponsel atau webcam selama kandidat sedang mengerjakan tes. Fitur ini berfungsi untuk mendeteksi apakah tes dikerjakan oleh orang lain atau jika wajah kandidat tidak terlihat selama proses pengerjaan tes.
Tidak hanya kecurangan, ketidakaslian respon kandidat selama pengerjaan psikotes juga merupakan isu yang perlu diperhatikan. Dalam konteks tes seleksi, ada potensi bahwa kandidat mungkin menjawab dengan tidak jujur untuk menciptakan kesan yang lebih positif di mata tim rekrutmen (faking good). Contoh lainnya adalah kandidat yang cenderung memberikan tanggapan "Setuju" atau "Sangat Setuju" pada sebagian besar pernyataan tanpa pertimbangan yang mendalam.
Sejumlah platform telah dilengkapi dengan teknologi pendukung yang mampu mendeteksi ketidakaslian respon atau bias respons, sebagaimana contoh di atas. Dengan adanya teknologi ini, praktisi HR akan menerima notifikasi jika hasil psikotes kandidat menunjukkan respon yang dianggap tidak wajar atau bias.
3. Pilihlah Alat Pengukur Psikotes Online dengan Validitas dan Reliabilitas yang Baik
Validitas dan reliabilitas merupakan faktor penentu konsistensi dan akurasi suatu tes psikologi. Alat ukur atau tes yang memiliki reliabilitas yang baik dapat mengukur aspek tertentu dari kandidat dengan konsistensi yang tinggi.
Tingkat reliabilitas tinggi pada suatu tes akan menghasilkan data yang konsisten. Bahkan jika tes dilakukan pada waktu atau oleh penguji yang berbeda.
4. Pilihlah Platform dan Instrumen Pengukur yang Bersifat Fleksibel dan dapat Disesuaikan Kebutuhan
Meskipun tersedia berbagai platform psikotes yang menawarkan berbagai alat ukur untuk mengukur berbagai aspek, mungkin saja tim rekrutmen sudah memiliki set kompetensi khusus yang tidak dapat ditemukan pada alat ukur yang ada.
Mungkin tim Anda telah memiliki instrumen pengukur yang sesuai, tetapi tidak memiliki platform ideal untuk mengadministrasikannya kepada para kandidat.
5. Platform yang Mudah Dipahami dan Digunakan
Tidak semua orang memiliki pengalaman dengan psikotes online, khususnya dalam format online. Pastikan platform yang Anda pilih menyediakan instruksi yang jelas beserta contoh atau latihan pengerjaan agar para kandidat dapat lebih memahami sebelum memulai tes.
Jika kandidat mengalami kesulitan dalam menggunakan platform, hal tersebut berpotensi memberikan dampak negatif pada hasil tes, sehingga hasil psikotes tidak mencerminkan sepenuhnya kemampuan sebenarnya dari kandidat.
6. Pastikan Platform Asesmen atau Psikotes yang Anda Pilih Menyediakan Akses Mudah ke Data Kandidat dan Analisis
Penting untuk memilih platform yang memudahkan praktisi HR mengakses data hasil tes. Seperti persentase kandidat yang memenuhi kualifikasi, kualitas kandidat yang lolos ke tahap seleksi, dan efektivitas saluran rekrutmen yang digunakan.
Sebuah fitur penyimpanan database pada platform psikotes dapat menjadi solusi, memungkinkan pelacakan data bahkan setelah proses seleksi selesai untuk keperluan pelaporan.
7. Perhatikan Ketersediaan Fitur yang Lengkap
Beberapa platform psikotes online tidak hanya menyediakan tes, tetapi juga dilengkapi dengan fitur lain. Seperti halaman karier, integrasi dengan Google Meet atau Zoom, keterhubungan dengan email untuk pengiriman hasil seleksi, dan sistem pelacakan pelamar (Applicant Tracking System/ATS). Terkadang, platform ini juga menyediakan metode penilaian tambahan, seperti competency-based interview (CBI), untuk melengkapi hasil psikotes.
Psikotes online memberikan sejumlah keunggulan dibandingkan dengan tes offline, khususnya bagi praktisi HR. Untuk mendukung langkah rekrutmen dan akuisisi bakat, diperlukan psikotes yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan dilengkapi dengan fitur-fitur pelengkap serta teknologi yang telah disebutkan.