TEORI DAN SKALA CFIT (Culture Fair Intelligence Test)
Culture Fair Intelligence Test dimaksudkan untuk mengukur kemampuan umum (General Ability) atau di sebut dengan G-Factor. Menurut teori kemampuan yang dikemukakan oleh Raymond B. Cattell, Culture Fair Intelligence Test adalah untuk mengukur Fluid Ability seseorang. Fluid Ability adalah kemampuan kognitif seseorang yang bersifat herediter. Kemampuan kognitif yang Fluid ini di dalam perkembangan individu selanjutnya mempengaruhi kemampuan kognitif lainnya yang disebut sebagai Cristalized Ability.
CFIT dikembangkan oleh Raymond B. Cattel (1949) untuk mengukur intelegensi individu dalam suatu cara yang direncanakan untuk mengurangi pengaruh kecakapan verbal, iklim budaya, dan tingkat pendidikan (Cattel, dalam Kumara, 1989). Alasannya yaitu perbedaan kebudayaan dapat mempengaruhi performance test (hasil) sehingga dikembangkan tes yang adil budaya (culture fair) antara lain CFIT. Di
Test Culture Fair Intelligence (CFIT) terdiri dari 3 (tiga) skala yang disusun dalam Form A dan Form B secara paralel. Tes ini dibuat oleh Raymond B. Cattel dan A. Karen S. Cattel serta sejumlah staff penelitian dari Institute of Personality and Ability Testing (IPAT) di Universitas Illinois, Champaign, Amerika Serikat tahun 1949. Tes ini adalah bentuk skala 3 Form A dan B yang biasanya digunakan untuk tes klasikal bagi subjek-subjek berusia 13 tahun sampai dengan dewasa.
Culture Fair Intelligence Test dimaksudkan untuk mengukur kemampuan umum (General Ability) atau di sebut dengan G-Factor. Menurut teori kemampuan yang dikemukakan oleh Raymond B. Cattell, Culture Fair Intelligence Test adalah untuk mengukur Fluid Ability seseorang. Fluid Ability adalah kemampuan kognitif seseorang yang bersifat herediter. Kemampuan kognitif yang Fluid ini di dalam perkembangan individu selanjutnya mempengaruhi kemampuan kognitif lainnya yang disebut sebagai Cristalized Ability.
Cristalized Ability seseorang merupakan kemampuan kognitif yang diperoleh dalam interaksi individu dengan lingkungan disekitarnya. Kemampuan kognitif seseorang tergantung dari sampai berapa jauh keadaan Fluid Abilitynya dan bagaiamana perkembangan Cristalized Abilitynya.
Atas dasar pengertian ini, maka penggunaan Culture Fair Intelligence Test akan lebih lengkap apabila disertai pula dengan penggunaan tes-tes intelegensi umum lainnya yang mengukur Cristalized Ability, misalnya tes intelegensi umum 69 (TINTUM 69) atau Tintum bentuk A atau bentuk B.
Culture Fair Intelligence Test (CFIT) mempunyai 3 skala, yaitu:
Skala 1
Pada skala 1 di khususkan untuk anak usia 4-8 tahun dan penderita retardasi mental, yang terdiri atas 1 formulir dengan 8 sub-tes.
TES |
ITEM |
WAKTU |
Substitution |
12 |
3 menit |
Classification |
12 |
2 menit |
Mazes |
12 |
2 ½ menit |
Selecting Named Object |
12 |
2 ½ menit |
Following Directions |
12 |
4 menit |
Wrong Pictures |
12 |
2 ½ menit |
Riddles |
12 |
3 ½ menit |
Similarities |
12 |
2 menit |
Skala 2
Pada skala 2 di khususkan untuk 8-14 tahun dan dewasa, yang terdiri dari 2 formulir isian dengan masing-masing:
TES |
ITEM |
WAKTU |
Series |
12 |
3 menit |
Clasification |
14 |
4 menit |
Matrices |
12 |
3 menit |
Topology |
8 |
2 ½ menit |
Skala 3
Pada skala 3 di khususkan untuk dewasa, yang terdiri dari 2 formulir isian dengan masing-masing 4 sub-tes.
TES |
ITEM |
WAKTU |
Series |
13 |
3 menit |
Clasification |
14 |
4 menit |
Matrices |
13 |
3 menit |
Topology |
10 | 2 ½ menit |
Di Indonesia tes CFIT yang berkembang (UI) dan beredar luar adalah skala:
- Skala 2A (A7A)
- Skala 2B (A7B)
- Skala 3A
- Skala 3B