logo PT Nirmala Satya Development
Teori Kecerdasan Majemuk

Kecerdasan tidak hanya pada area tertentu saja menurut teori kecerdasan majemuk. Ada area-area tertentu yang menjadi kelebihan setiap orang (Gardner membaginya kedalam 8 area kecerdasan).

Amstrong menambahkan bahwa seseorang dengan kecerdasan ruang-visual memiliki kemampuan membayangkan, mempresentasikan diri secara visual atau spasial serta merepresentasikan diri secara ketat dalam matriks spasial. Yang berarti seseorang dengan kecerdasan ruangvisual mampu menggambarkan dalam pikiran, lalu menggambarkan dalam kertas sehingga orang lain dapat memahami dengan melihatnya. Salah satu tokohnya adalah Affandi pelukis dari Yogyakarta. Dapat disimpulkan bahwa kecerdasan ruang-visual adalah kemampuan seseorang dalam membayangkan, mempresentasikan ide secara visual maupun spasial kemudian mengorientasikan diri secara ketat dalam matriks spasial.

5) Body/kinesthetic intelligence atau kecerdasan kinetetis-badani

Gardner mengungkapkan apabila kecerdasan ini dianggap sebagai ”penyelesaian masalah” kurang intuitif, karena kecerdasan ini dapat digunakan untuk menyatakan emosi (seperti dalam dansa), melakukan permainan (seperti dalam olahraga) atau untuk menciptakan produk baru (seperti dalam melakukan eksperimen/penemuan).

Kecerdasan kinetetis-badani merupakan kecerdasan yang berhubungan dengan kemampuan seseorang dalam menggunakan seluruh tubuh secara terampil untuk mengungkapkan ide dan perasaan. Intregasi gerakan ke dalam proses pembelajaran akan sangat membantu meningkatkan daya ingat karena otak mengingat dan “menjangkarkan” informasi yang dipelajari dengan mamasukkan unsur pengalaman. Tokoh yang berhasil salah satunya Martina Navratilovs dengan keahliannya dalam olahraga tenis. Dapat disimpulkan bahwa kecerdasan kinestetis-badani adalah kemampuan seseorang dalam menggunakan seluruh tubuh untuk mengungkapkan ide dan perasaan.

6) Intrapersonal intelligence atau kecerdasan intrapersonal

Kecerdasan intrapersonal tercermin dalam kesadaran mendalam akan kesadaran diri. Kecerdasan intrapersonal adalah kecerdasan yang berhubungan dengan kesadaran dan pengetahuan tentang diri sendiri, yang melibatkan kemampuan untuk secara tepat dan nyata menciptakan gambaran mengenai diri sendiri.

Suparno menjelaskan kecerdasan intrapersonal sebagai kemampuan yang berkaitan dengan pengetahuan akan diri sendiri dan kemampuan untuk bertindak secara adaptif berdasar pengenalan diri itu. Seperti yang diungkapkan Jasmine, orang dengan kecerdasan intrapersonal tinggi pada umumnya mandiri. Selain itu, mereka memiliki rasa percaya diri yang besar serta senang bekerja berdasarkan program sendiri dan hanya dilakukan sendirian.

Bagian depan otak memainkan peran dalam pengetahuan intrapersonal. Kerusakan di bagian bawah dari bagian depan otak kemungkinan menyebabkan orang mudah tersinggung, sedangkan kerusakan di bagian atas kemungkinan besar menyebabkan sikap acuh tak acuh, kelesuan, kelambatan, dan apati (semacam depresi kepribadian).

Anak autis merupakan contoh seseorang dengan kecerdasan intrapersonal yang cacat. Anak itu mungkin bahkan tidak mampu merujuk pada diri sendiri, tetapi di waktu yang sama mampu dalam bermusik, matematika atau kemampuan lain. Kecerdasan intrapersonal tinggi dimiliki para pendo’a batin dan pembimbing rohani. Dapat disimpulkan bahwa kecerdasan intrapersonal adalah kemampuan seseorang untuk memahami diri sendiri dan bertindak berdasarkan pemahaman tersebut.

7) Interpersonal intelligence atau kecerdasan interpersonal

Berbeda dengan kecerdasan intrapersonal yang berhubungan dengan diri sendiri, kecerdasan interpersonal adalah kemampuan untuk mengamati dan mengerti maksud, motivasi dan perasaan orang lain. Lebih jauh lagi Gunawan menjelaskan kecerdasan interpersonal ini sebagai kemampuan untuk masuk ke dalam diri orang lain, mengerti dunia orang lain, mengerti pandangan, sikap kepribadian dan karakter orang lain.

Secara umum kecerdasan interpersonal berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk menjalin komunikasi dengan orang lain. seperti pada kecerdasan intrapersonal, bagian depan otak juga berperan dalam pengetahuan interpersonal. Gardner mengungkapkan bahwa kecerdasan ini dibangun atas kemampuan inti untuk mengenali perbedaan khususnya perbedaan besar dalam suasana hati, tempramen, motivasi dan kehendak. Kecerdasan ini memungkinkan orang mempunyai keterampilan membaca kehendak dan keinginan orang lain, bahkan ketika keinginan itu disembunyikan.

Gardner mengisahkan bahwa Annie Sulivan menemukan keajaiban setelah ia mengajak Helen Keller, seorang anak berusia tujuh tahun yang buta dan tuli, tinggal berdua di sebuah pondok kecil dekat rumah selama satu minggu. Hanya dalam dua minggu setelah itu, kemajuan pertama dalam pemahaman bahasa Helen terjadi dan maju dengan kecepatan luar biasa. Kuncinya adalah pemahaman Annie Sulivan ke dalam pribadi Helen Keller. Dapat disimpulkan bahwa kecerdasan interpersonal adalah kemampuan seseorang dalam berhubungan dan berkomunikasi dengan orang lain.

8) Natural intelligence atau kecerdasan naturalis

Gardner menjelaskan satu kecerdasan lagi, yaitu kecerdasan lingkungan. Kecerdasan ini merupakan kemampuan seseorang untuk dapat mengerti flora dan fauna dengan baik, dapat membuat perbedaan konsekuensional dalam alam natural, kemampuan untuk memahami dan menikmati alam, dan menggunakan kemampuan itu secara produktif.

Selain itu kecerdasan ini juga didefinisikan sebagai kemampuan untuk mengenali, membedakan, menggolongkan, dan membuat kategori terhadap apa yang dijumpai di alam maupun di lingkungan. Seseorang dengan kecerdasan naturalis yang tinggi memiliki kepekaan dan kepandaian dalam mengamati, mengenali dan mengkategorisasikan halhal yang dijumpai di lingkungan baik alami maupun buatan manusia serta suka memelihara binatang atau tanaman. Tokoh yang berhasil dengan kecerdasan ini adalah Charles Darwin dengan kemampuan mengklasifikasikan makhluk hidup.

Dapat disimpulkan bahwa kecerdasan naturalis adalah kemampuan seseorang dalam mengenali, mengelompokkan dan peka terhadap apa yang dijumpai di lingkungan sekitarnya.

Dasar Penentuan Kecerdasan Majemuk

Amstrong mengungkapkan ada beberapa hal yang perlu dijadikan landasan penting tentang kecerdasan majemuk.

  1. Setiap orang memiliki kedelapan kecerdasan artinya setiap orang memiliki kapasitas dalam kedelapan kecerdasan tersebut.
  2. Orang pada umumnya dapat mengembangkan setiap kecerdasan sampai pada tingkat penguasaan yang mamadai, artinya kecerdasan tersebut dapat berkembang secara maksimal apabila seseorang memperoleh cukup dukungan, pengayaan dan pengajaran.
  3. Kecerdasan-kecerdasan pada umumnya bekerja bersamaan dengan cara yang kompleks, hal ini berarti tidak ada kecerdasan yang berdiri sendiri dalam kehidupan sehari-hari (kecuali mungkin untuk kasus yang amat langka pada orang yang mengalami gangguan otak baik sejak lahir maupun cedera).
  4. Ada banyak cara untuk menjadi cerdas dalam setiap kategori, berarti terdapat keanekaragaman cara yang menunjukkan bakat, baik dalam satu kecerdasan tertentu maupun antar kecerdasan.

Sekian pejelasan mengenai teori kecerdasan majemuk yang dikemukakan oleh para ahli. Jadi kecerdasan tidak hanya pada area tertentu saja menurut teori kecerdasan majemuk. Ada area-area tertentu yang menjadi kelebihan setiap orang (Gardner membaginya kedalam 8 area kecerdasan).

Ingin menggunakan aplikasi tes kercerdan (aplikasi tes intelegensi online), anda dapat mengunjungi situs NS Development.

 

Referensi:

 

Adi Gunawan.W. 2006. Petunjuk Praktis Untuk Mencerdaskan Accelerated Learning. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama

Paul Suparno. 2004. Teori Intelegensi dan Aplikasinya di Sekolah. Yogyakarta : Kanisius

J.J. Reza Prasetyo dan Yeni Andriani. 2009. Multiply Your Intelligences. Yogyakarta : ANDI

Howard Gardner. 2003. Multiple Intelligences. Kecerdasan Majemuk : Teori Dalam Praktek. Batam: Interaksara

Erni Purwaningsih. 2003 Pembelajaran Mendengarkan Dongeng Berbasis. Surabaya : Unesa

Julia Jasmine. 2003. Mengajar Dengan Metode Kecerdasan Majemuk Implementasi Multiple Intelligence

 

<<< Kembali ke Hal. 1

Artikel berhubungan: