logo PT Nirmala Satya Development
Tes Mental Health

Tes mental health dapat mengevaluasi berbagai kondisi peserta. Misalnya saja, gangguan kecemasan, bipolar, hingga depresi.

Tes mental health merupakan jenis tes yang dilakukan untuk mengetahui, mengukur, mengidentifikasi, dan mengevaluasi kondisi kesehatan mental seseorang. Tes kesehatan mental ini diselenggarakan secara online, peserta bisa melakukan pengecekan sendiri di rumah.

Kemudahan dan kepraktisannya, tidak mempengaruhi hasil pengukurannya. Peserta tes mendapatkan jaminan hasil yang akurat.

Selain itu, terdapat beberapa tools yang dapat digunakan untuk mengevaluasi kondisi kesehatan mental peserta secara real time. Keunggulan ini diberikan agar peserta tes bisa mendapatkan layanan psikolog yang canggih, mutakhir, dan berkualitas.

Tes Mental Health untuk Mengevaluasi Berbagai Aspek Kesehatan Mental

Setiap peserta, memiliki kondisi kesehatan mental yang berbeda-beda. Bahkan, tingkat keparahannya tidak selalu sama antara satu peserta dengan peserta lainnya.

Tes mental health dapat menilai berbagai kondisi peserta dengan tepat. Hal ini dapat mempermudah dan mempercepat penanganannya jika terdeteksi mengalami gangguan mental. Berikut ini beberapa kondisi yang bisa terdeteksi melalui tes kesehatan mental.

1. Gangguan Tidur

Gangguan tidur merupakan kondisi dimana seseorang mengalami pola tidur yang berantakan. Penderitanya mengalami kesulitan tidur, sehingga tidak memiliki waktu istirahat yang berkualitas.

Seseorang yang mengalami gangguan tidur, akan menunjukkan beberapa gejala. Misalnya, saat siang hari merasa sangat mengantuk, sedangkan malam harinya kesulitan tidur.

Selain itu, bangun dan tidur di waktu yang tidak teratur. Bahkan, saat tengah malam sering terbangun dan merasa kesulitan jika ingin tidur kembali.

Beberapa gangguan tidur yang sering terjadi, insomnia, hipersomnia, tidur berjalan, mimpi buruk, hingga mengalami terror tidur. Bila sudah muncul gejala gangguan tidur, segera lakukan tes mental health untuk memastikan kondisi tubuh.

2. Depresi

Depresi merupakan gangguan suasana hati. Seseorang yang mengalami depresi, seringkali merasa sangat sedih dan terpuruk. Tak sedikit yang kehilangan minat terhadap hobi dan kesukaannya.

Depresi tidak hanya disebabkan karena perubahan hormon. Gangguan kesehatan mental ini bisa dipicu karena tekanan batin atau traumatis seperti pernah mengalami pelecehan, kehilangan orang tersayang, hingga kesulitan ekonomi.

Penyebab depresi juga bisa karena memiliki penyakit kronis atau masalah kesehatan serius. Misalnya saja, kanker, HIV/AIDS, atau stroke.

Depresi harus segera mendapatkan penanganan, agar tidak semakin parah. Jika malu berkonsultasi dengan dokter, psikolog, atau psikiater, bisa melakukan pemeriksaan mandiri melalui tes mental health.

3. Bipolar

Tes mental health juga bisa menilai apakah peserta mengalami gangguan bipolar atau tidak. Berbeda dengan depresi, bipolar merupakan gangguan suasana hati yang lebih serius.

Perubahan suasana hati yang sangat drastis, membuat penderitanya kesulitan menjalani aktivitas sehari-hari. Umumnya, penderita bipolar akan mengalami dua fase, yakni fase mania dan fase depresi berat.

Saat melalui fase mania, penderitanya akan merasa gembira dan sangat antusias. Muncul semangat yang menggebu-gebu hingga mengalami kesulitan tidur atau insomnia.

Ketika fase depresi berat muncul, penderitanya akan merasakan perasaan bersalah secara berlebihan. Minat terhadap pekerjaan, hobi, atau kegiatan terus menurun. Parahnya, timbul keinginan untuk bunuh diri.

4. Kecemasan

Salah satu aspek kesehatan mental yang bisa diketahui dengan tes mental health adalah kecemasan. Cemas adalah perasaan yang normal.

Semua orang, baik perempuan maupun laki-laki, anak-anak, remaja, atau dewasa, bisa merasakannya. Rasa cemas bisa terjadi kapan saja, terutama ketika berada dalam situasi yang menegangkan.

Namun, rasa cemas bisa menjadi salah satu gangguan mental jika berlebihan dan sering muncul. Biasanya, ditandai dengan gangguan panik seperti berkeringat, berdebar-debar, ketakutan, gemetar, hingga dada yang terasa sesak.

Selain itu, penderitanya juga bisa mengalami gangguan kecemasan sosial. Misalnya, tingkat kepercayaan diri yang rendah, takut dengan kritikan, merasa malu, tidak mau menatap mata lawan bicara, hingga sulit berinteraksi.

Selain keempat kondisi ini, tes kesehatan mental juga bisa digunakan untuk mengevaluasi ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder), OCD (Obsessive Compulsive Disorder), gangguan adaptif, stres, maupun gangguan psikologis lainnya.

Tes mental health bisa dilakukan dimanapun dan kapan saja. Jika sudah merasakan gejala gangguan kesehatan mental jangan menunda-nunda waktu pengecekannya. Psikolog berlisensi akan membantu mereview hasil tes, sehingga peserta bisa lebih mudah mendapatkan pengobatan sesuai dengan kondisi kesehatan mentalnya.