logo PT Nirmala Satya Development
Tes Kesehatan Mental

Sifat tes kesehatan mental umumnya dimulai dari skala besar hingga skala kecil, dan tes ini dapat digunakan untuk menaksir kestabilan emosi.

Ketika sedang berada di masa-masa sulit, seseorang sering sekali merasakan perasaan negatif secara berlebihan. Misalnya cemas, tertekan, sulit berkonsentrasi, dan selalu menghindar dari orang lain. Apabila merasakan gejala-gejala tersebut, disarankan untuk mengikuti tes kesehatan mental.

Pemeriksaan ini dilakukan oleh dokter, psikiater, atau psikolog. Tes ini juga berguna untuk membantu mendiagnosa gangguan pada saraf, penyakit tertentu, atau kemungkinan overdosis obat.

Sifat Tes Kesehatan Mental

Sifat dari tes ini beragam, bermula dari tes skala besar misalnya MMPI menguji kepribadian seseorang secara mendalam. Sehingga tes secara singkat seperti PHQ-9 yang fokus pada depresi. Tidak hanya digunakan untuk mendeteksi gangguan, tes ini juga bisa dimanfaatkan untuk menilai keseimbangan emosi secara menyeluruh, kepuasan hidup, hubungan sosial, serta tujuan hidup. 

Beberapa jenis tes sudah menggunakan metode peninjauan atau memperkirakan secara langsung. Seperti Rorschach Inkblot Test dan Thematic Apperception Test (TAT), yang berguna untuk menaksir emosi serta masalah yang belum terselesaikan. 

Jangkauan Tes Kesehatan Mental

Jangkauan tes mental ini sangatlah luas serta merangkum berbagai aspek kehidupan emosional, intelektual dan tingkah laku pribadi. Tes ini berguna untuk mendeteksi gangguan mental, menaksir tingkat keparahan gangguan, dan menentukan perawatan yang tepat. Dibawah ini aspek yang sering menjadi jangkauan tes kesehatan mental:

  1. Mendeteksi dini gangguan mental: Membantu mengidentifikasi tanda-tanda awal gangguan. Misalnya stress, kecemasan, gangguan bipolar, skizofrenia, serta gangguan makan. 
  2. Menilai tingkat keparahan gangguan: Tes ini dapat menilai seberapa berat gangguan mental yang dialami seseorang, hingga dapat membantu memutuskan jenis perawatan yang paling tepat.
  3. Mengidentifikasi masalah perilaku dan cara berpikir: Tes ini  dapat menentukan masalah perilaku contohnya tergesa-gesa melakukan sesuatu atau kesulitan untuk mengontrol diri, dan permasalahan saat berpikir misalnya gangguan pemikiran atau ingatan. 
  4. Menilai status mental: Tes mental bisa memberi gambaran perihal kondisi pada mental seseorang di saat-saat tertentu, seperti cara berpenampilan, perilaku, suasana hati, dan pikiran. 
  5. Memantau keberhasilan saat menjalani pengobatan: Digunakan untuk mengamati apakah pengobatan yang dijalani berhasil untuk meminimalisir gejala gangguan mental. 
Bagaimana Cara Mencegah Agar Tidak Terkena Gangguan Mental?

Cara menjaga kesehatan mental sebenarnya sama dengan cara-cara yang diterapkan untuk menjaga kesehatan fisik. Yaitu dengan pola hidup yang sehat, seperti:

  1. Berpikir dan memberikan penegasan yang positif untuk diri sendiri.
  2. Dapat mengendalikan stress dengan baik.
  3. Rutin melakukan olahraga.
  4. Menjaga komunikasi dengan baik kepada orang sekitar.
  5. Istirahat yang cukup.
  6. Saling membantu serta memahami dengan kondisi orang lain.
  7. Mencari bantuan profesional apabila memerlukan.
Pengobatan Gangguan Kesehatan Mental

Terdapat beberapa cara untuk menangani gangguan kesehatan mental yang dapat dilakukan bagi penderita, diantaranya yaitu:

Menjalani Psikoterapi

Penanganan pertama yaitu dengan menjalani psikoterapi. Ini merupakan jenis terapi menggunakan alat yang aman guna mengungkapkan perasaan serta memberi saran terbaik.

Saat menjalankan terapi ini, psikiater akan memberi arahan dengan membimbing penderita untuk mengontrol perasaannya. Psikoterapi dan perawatannya memakai obat-obatan yang paling efisien untuk mengobati penderita gangguan mental.

Minum Obat

Memberikan obat-obatan guna mengobati penyakit kesehatan jiwa, pada umumnya bertujuan untuk merubah zat kimia pada otak. Dokter biasanya akan menggabungkan resep obat dengan psikoterapi agar hasil pengobatan lebih ampuh.

Menjalani Perawatan Di Rumah Sakit

Pada umumnya, dokter atau ahli kejiwaan akan memberikan saran untuk menjalani rawat inap, apabila penderita memerlukan pengawasan ketat terhadap gejala masalah kesehatan jiwa yang dialami. Kemudian, perawatan intensif perlu dilakukan ketika penderita menunjukan kondisi yang darurat seperti keinginan untuk bunuh diri.

Menjalani Rehabilitasi

Pengobatan untuk penyalahgunaan zat atau rehabilitasi bertujuan untuk menolong penderita gangguan kesehatan mental, yang terjadi sebab memiliki ketergantungan terhadap zat-zat terlarang.

Perubahan Gaya Hidup

Menjalankan gaya hidup yang sehat dan memperbaiki kualitas tidur, karena penderita gangguan mental pada umumnya mengalami gangguan tidur. Hal yang dapat dilakukan seperti mengurangi gula dalam makanan, membatasi mengkonsumsi minuman berkafein, serta melakukan olahraga secara rutin.

Jika merasakan adanya gejala-gejala gangguan mental, disarankan untuk melakukan tes kesehatan mental atau konsultasi dengan psikolog maupun psikiater.