Apa Saja yang Dinilai dalam Tes Kesehatan Mental

Tes kesehatan mental membantu deteksi gangguan psikologis, evaluasi emosi, dan perencanaan perawatan untuk menjaga kualitas hidup secara menyeluruh.
Tes kesehatan mental merupakan rangkaian pemeriksaan untuk melihat keadaan emosi, perilaku, cara berpikir, serta kondisi psikologis seseorang. Tes ini penting untuk mendeteksi gangguan mental sejak dini, menentukan diagnosis, serta membuat rencana perawatan yang tepat.
Penilaian Dalam Tes Kesehatan Mental
Tes mental merupakan serangkaian pemeriksaan yang bertujuan untuk mengevaluasi kondisi kesehatan mental seseorang serta mendeteksi kemungkinan adanya gangguan kejiwaan sejak dini. Langkah ini sangat penting dilakukan agar penanganan dapat diberikan lebih awal, terutama bagi individu yang berisiko mengalami gangguan mental.
Dengan deteksi dini, kemungkinan untuk pulih akan lebih besar karena intervensi dapat dilakukan sebelum kondisi berkembang menjadi lebih serius. Gangguan mental sendiri merupakan kondisi kejiwaan yang dapat memengaruhi berbagai aspek kehidupan seseorang, termasuk emosi, cara berpikir, dan perilaku.
Gangguan ini bisa mengganggu aktivitas sehari-hari serta kualitas hidup penderitanya. Beberapa jenis gangguan mental yang umum ditemui meliputi depresi, gangguan kecemasan, gangguan kepribadian, skizofrenia, dan psikosis. Masing-masing memiliki gejala dan tingkat keparahan yang berbeda, sehingga pemeriksaan yang tepat sangat dibutuhkan untuk menentukan diagnosis dan langkah perawatan yang sesuai.
Inilah beberapa hal penting yang biasanya diperhatikan saat melakukan penilaian dalam tes kesehatan mental:
1. Aspek Fisik
Penurunan atau kenaikan berat badan drastis, gangguan pola tidur dan makan, perubahan penampilan, serta gejala fisik seperti sakit kepala, mual, keringat berlebih, dan jantung berdebar dapat menjadi indikator adanya masalah kesehatan mental. Hal ini dilakukan untuk menyingkirkan kemungkinan gangguan medis yang memengaruhi kondisi mental.
2. Aspek Emosional
Penilaian terhadap suasana hati (mood) dan ekspresi emosi (afek), seperti perasaan sedih, cemas, mudah tersinggung, atau perubahan mood yang drastis tanpa sebab jelas. Kesulitan mengendalikan emosi, sering meledak-ledak, atau mengalami ketakutan berlebihan juga menjadi perhatian utama.
3. Aspek Psikologis dan Kognitif
Aspek yang dinilai mencakup kesadaran waktu, lokasi, orang sekitar, ingatan, fokus, serta cara berpikir logis. Juga diperhatikan alur pikiran, kemungkinan delusi, halusinasi, obsesi, atau munculnya ide negatif yang terus berulang. Selain itu, dilihat seberapa baik seseorang mengenali kondisi diri dan sanggup menentukan keputusan dengan bijak.
4. Aspek Perilaku
Dinilai dari menjauh dari pergaulan, tak lagi bersemangat melakukan hobi lama, mulai memakai zat terlarang, atau bertindak gegabah. Termasuk gerakan tubuh, ekspresi wajah, postur, dan respons terhadap lingkungan sekitar.
5. Aspek Sosial
Kemampuan menjalin hubungan, berkomunikasi, dan beradaptasi dengan lingkungan sosial. Apakah perilaku individu sesuai dengan norma dan budaya yang berlaku.
Jenis Tes yang Digunakan
Tes kesehatan mental memakai beragam hal untuk melihat keadaan psikologis, emosi, serta perilaku tiap individu. Berikut penjelasan tentang jenis-jenis tes yang umum digunakan:
1. MMPI (Minnesota Multiphasic Personality Inventory)
Mengukur berbagai aspek kepribadian dan mendeteksi gangguan mental seperti depresi, kecemasan, skizofrenia, serta kecenderungan perilaku abnormal. Terdiri dari ratusan pernyataan yang dijawab dengan “benar” atau “salah”.
Sering digunakan dalam setting klinis, hukum (misal, kasus hak asuh anak), dan seleksi pekerjaan tertentu. Hasilnya memberikan gambaran komplit tentang profil kepribadian dan potensi masalah psikologis.
2. PHQ-9 (Patient Health Questionnaire-9)
Tes ini digunakan untuk deteksi dini depresi, memantau respons pengobatan, dan membantu diagnosis klinis. Terdiri dari 9 pertanyaan singkat dengan jawaban skala 0 (tidak sama sekali) hingga 3 atau 4 (hampir tiap hari). Salah satu contohnya, “Selama dua minggu terakhir, seberapa sering merasa sedih, murung, atau kehilangan harapan?”
3. BDI (Beck Depression Inventory)
Digunakan oleh profesional kesehatan mental untuk menentukan perlunya intervensi atau terapi lebih lanjut. Jenis tes kesehatan mental ini terdiri dari 21 pertanyaan pilihan ganda yang mengeksplorasi tanda-tanda depresi hingga hilangnya minat pada aktivitas sehari-hari.
4. DASS-21 (Depression Anxiety Stress Scales-21)
Memberikan gambaran tingkat keparahan tiga kondisi emosional utama, namun bukan alat diagnosis definitif. 21 pertanyaan yang dibagi menjadi tiga subskala (masing-masing 7 pertanyaan).
5. SRQ (Self-Reporting Questionnaire)
Pemeriksaan awal membantu menemukan gangguan psikologis, khususnya stres serta rasa cemas, sejak dini. Serangkaian pertanyaan “ya” atau “tidak” tentang gejala yang dialami dalam periode waktu tertentu. Biasanya dipakai di layanan kesehatan dasar.
6. Tes Kepribadian
Mengukur karakteristik kepribadian, perilaku, dan sikap individu. Beberapa contoh tes kepribadian yaitu 16 Personality Factor Questionnaire serta Basic Personality Inventory atau BPI.
7. Tes Kognitif/Neuropsikologis
Menilai fungsi kognitif seperti memori, konsentrasi, bahasa, dan kemampuan berpikir abstrak. Contoh tesnya seperti Wechsler Adult Intelligence Scale, Ammons Quick Test.
8. Tes Proyektif
Tes kesehatan mental seperti Thematic Apperception Test (TAT) dan Rorschach Inkblot membantu memahami emosi terdalam, pikiran tersembunyi, serta konflik batin. Tes ini membantu mengidentifikasi masalah psikologis yang tidak terungkap melalui tes objektif.
9. Yale-Brown Obsessive Compulsive Scale
Untuk menilai tingkat keparahan OCD.
Proses Penilaian
Penilaian kesehatan mental biasanya dilakukan melalui beberapa tahapan:
- Menelusuri latar belakang, masalah kesehatan, serta berbagai gejala yang dirasakan.
- Mengamati perilaku, penampilan, dan respons emosional.
- Menggunakan tes berstandar untuk menilai aspek tertentu.
- Pemeriksaan fisik dan penunjang lainnya jika diperlukan, untuk menyingkirkan gangguan medis lain.
Menjaga kesehatan mental kini semakin mudah dan praktis berkat layanan dari NS Development. Begitu tes selesai, hasilnya bisa langsung terlihat saat itu juga secara cepat dan akurat. Didukung juga oleh psikolog berlisensi yang siap memberikan rekomendasi solusi sesuai hasil tes. Jangan ragu untuk memulai tes kesehatan mental atau psikotes online di NS Development.