Tes Kesehatan Mental Deteksi Gangguan Stres Pascatrauma

Tes kesehatan mental online NS Development bantu deteksi gangguan stres pascatrauma, jika merasa emosional tak seimbang segera ikuti tes.
Setiap fase kehidupan yang penuh dengan tekanan dan tantangan dapat mempengaruhi kondisi mental seseorang. Misalnya saja remaja menghadapi tekanan akademik, masalah pertemanan hingga pencarian jati diri. Sedangkan orang dewasa dan lansia mengalami stres karena perubahan kondisi fisik dan sosial, pekerjaan hingga kehilangan orang tercinta. Sebagai bentuk kepedulian terhadap diri sendiri, maka dapat melakukan tes kesehatan mental untuk memahami kondisi lebih dalam.
Pentingnya Tes Kesehatan Mental
Melakukan tes kesehatan mental dapat menjadi upaya untuk memahami kondisi diri lebih mendalam. Setelah itu, dapat mengambil langkah untuk memperbaiki masalah kesehatan tersebut, baik secara fisik maupun mental.
Skrining kesehatan mental menjadi langkah untuk mengetahui kondisi psikologis seseorang. Tes ini relevan untuk semua kalangan, mulai dari anak-anak, usia remaja, dewasa hingga lansia. Namun sayangnya gejala gangguan mental ini banyak yang menganggap sepele.
Padahal jika mendapat penanganan segera, bisa mencegah hal lebih buruk terjadi. Hal ini juga akan berpengaruh terhadap berbagai aspek kehidupan, seperti produktivitas, hubungan sosial hingga kesehatan fisik.
Namun pada beberapa kasus, individu yang mengalami gangguan kejiwaan tak menunjukkan gejala jelas. Sehingga banyak yang tak menyadari bahwa mereka sedang mengalami masalah mental atau stres.
Gangguan mental sendiri banyak kategorinya dengan gejala yang berbeda-beda. Salah satunya adalah gangguan stres pasca trauma atau PTSD.
Biasanya tes berupa serangkaian pertanyaan untuk mengukur pikiran, kondisi emosional dan perilaku sehari-hari. Banyak yang merasa takut melakukan tes ini. Padahal semakin cepat gangguan mental diketahui, maka peluang untuk pulih semakin besar.
Waktu yang Tepat Mengikuti Tes
Waktu paling tepat melakukan tes kesehatan mental ketika mulai merasa emosional yang tak seimbang. Lakukan tes secara berkala, bahkan ketika merasa sehat sekalipun.
Ketika perasaan mulai tidak stabil, sulit tidur, kehilangan motivasi atau ledakan emosi tanpa adanya sebab yang jelas, maka cari tahu kondisi sebenarnya. Luangkan waktu mendengarkan isi hati untuk kekuatan sesungguhnya, bukan kelemahan.
Tes yang dilakukan secara berkala dapat mendeteksi potensi gangguan sejak awal dan membantu memahami perubahan pola pikir serta suasana hati dari waktu ke waktu.
Selain itu, tes juga dapat memperkuat mengelola stres dan kesadaran diri. Bahkan membantu memulihkan gangguan mental pasca trauma. Hasilnya, produktivitas meningkat, hubungan sosial lebih sehat dan kualitas hidup lebih baik.
Tes Mental PTSD
Tes kesehatan mental untuk mendeteksi Gangguan Stres Pascatrauma (PTSD) biasanya berupa serangkaian pertanyaan yang dirancang untuk mengidentifikasi gejala dan tingkat keparahan gangguan tersebut. Tes ini berfungsi sebagai alat skrining awal untuk mengetahui apakah seseorang mengalami masalah kesehatan mental terkait trauma, yang kemudian perlu dikonfirmasi lebih lanjut oleh psikolog atau psikiater.
Tes ini biasanya berupa kuesioner dengan pertanyaan yang menilai gejala PTSD seperti ingatan traumatis yang berulang (flashback), mimpi buruk, perasaan tertekan, penghindaran situasi yang mengingatkan trauma, serta peningkatan kewaspadaan atau reaktivitas berlebihan.
Contoh pertanyaan dalam tes ini bisa berupa penilaian seberapa sering seseorang mengalami kilas balik kejadian traumatis, mimpi buruk, perasaan cemas atau takut berlebihan, dan kesulitan tidur.
Hasil tes berupa skor yang menunjukkan ada atau tidaknya indikasi PTSD, yang kemudian harus dikonfirmasi dengan pemeriksaan medis kejiwaan menyeluruh oleh tenaga profesional.
Diagnosis resmi PTSD didasarkan pada riwayat paparan trauma dan durasi gejala minimal 1 bulan setelah kejadian traumatis, serta gejala seperti kecemasan, depresi, dan reaktivitas simpatis yang muncul pasca trauma
Jenis Tes
Beberapa jenis tes kesehatan mental yang banyak digunakan adalah:
- MMPI (Minnesota Multiphasic Personality Inventory): Tes ini sering digunakan untuk membantu mendiagnosa gangguan kejiwaan seperti depresi, gangguan kecemasan atau skizofrenia. Dalam tes, peserta akan diberikan serangkaian pertanyaan dengan pilihan benar atau salah. Kemudian berdasarkan jawaban tersebut dapat menunjukkan apakah peserta mempunyai masalah kesehatan mental atau tidak.
- BDI (Beck Depression Inventory): Tes ini untuk mengukur tingkat keparahan depresi setiap peserta. Hasil tes dapat memberikan gambaran terkait tingkat keparahan depresi yang dialami.
- STEPI (Schizophrenia Test and Early Psychosis Indicator): Tes untuk mengidentifikasi gejala skizofrenia. Penderita diminta menjawab sejumlah pertanyaan hingga 17 buah yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari dan kecenderungan terhadap halusinasi dan delusi.
- Y-BOCS (Yale-Brown Obsessive Compulsive Scale): Tes ini digunakan untuk mendiagnosis gangguan obsesif-kompulsif. Penderita dalam tes ini akan menjawab sekitar 10 pertanyaan, lalu hasilnya menjadi bahan penilaian tingkat keparahan dan jenis gangguan yang dialami.
- Patient Health Questionnaire – 9 (PHQ – 9): Tes PHQ-9 dipakai untuk mendeteksi depresi sejak dini dan menilai tingkat keparahan depresi.
Layanan Tes Kesehatan Mental Terbaik
Layanan skrining kesehatan mental terpercaya akan membantu melakukan tes kejiwaan dengan tepat. Salah satu layanan skrining berbasis online yang dapat memberikan bantuan evaluasi terkait kondisi mental secara mandiri adalah NS Development.
NS Development menawarkan kemudahan dalam mengikuti tes secara online karena dapat dilakukan kapanpun dan dimanapun menggunakan berbagai perangkat. Kemudian hasil tes dapat diperoleh secara real time dalam bentuk file PDF jika peserta menyelesaikan tes.
Hasil tes kesehatan mental di NSD akan dievaluasi oleh psikolog berlisensi secara langsung. Dengan demikian efektivitas dan akurasi sangat terjamin. Platform yang handal ini menjadi solusi terbaik bagi individu yang ingin mendeteksi dini adanya potensi gangguan mental.