Aspek-aspek Kecerdasan Emosional
Berdasarkan beberapa pendapat disimpulkan bahwa kecerdasan emosional memiliki beberapa aspek, seperti yang dikemukakan oleh Daniel Goleman yaitu a) kesadaran diri, b) kesadaran sosial, c) manajemen diri, dan d) keterampilan sosial.
Dulewicz dan Higgs menemukan tujuh elemen utama dalam kecerdasan emosional yaitu: (a) penyadaran diri (self awareness), (b) manajemen emosi (emotional management), (c) motivasi diri (self motivation), (d) empati (empathy), (e) mengelola hubungan handling (handling relationship), (f) komunikasi interpersonal (interpersonal communication), (g) gaya pribadi (personal style). (Dikutip dari Khalifah, 2009).
Kecerdasan emosional terdiri dari beberapa aspek yang dikemukakan oleh Salovey dan Mayer (2011) yaitu sebagai berikut:
Mengenali emosi diri
Kemampuan individu yang berfungsi untuk memantau perasaan dari waktu ke waktu, mencermati perasaan yang muncul. Ketidakmampuan untuk mencermati perasaan yang sesungguhnya menandakan bahwa orang berada dalam kekuasaan emosi.
Mengelola emosi
Kemampuan untuk menghibur diri sendiri, melepas kecemasan, kemurungan atau ketersinggungan dan akibat-akibat yang timbul karena kegagalan keterampilan emosi dasar. Kemampuan mengelola emosi meliputi kemampuan penguasaan diri dan kemampuan menenangkan kembali.
Memotivasi diri sendiri
Kemampuan untuk mengatur emosi merupakan alat untuk mencapai tujuan dan sangat penting untuk memotivasi dan menguasai diri. Kemampuan ini didasari oleh kemampuan mengendalikan emosi, yaitu menahan diri terhadap kepuasan dan mengendalikan dorongan hati. Kemampuan ini meliputi pengendalian dorongan hati dan kekuatan berfikir positif.
Mengendalikan emosi orang lain
Kemampuan ini disebut empati, yaitu kemampuan yang bergantung pada kesadaran diri emosional, kemampuan ini merupakan ketrampilan dasar dalam bersosial. Orang empatik lebih mampu menangkap sinyal-sinyal sosial tersembunyi yang mengisyaratkan apa yang dibutuhkan orang atau dikehendaki orang lain.
Membina hubungan sosial
Keterampilan mengelola emosi orang lain, meliputi ketrampilan sosial yang menunjang popularitas, kepemimpinan dan keberhasilan antar pribadi. Individu mampu menangani emosi orang lain membutuhkan kematangan dan keterampilan emosional lain, yaitu manajemen diri dan empati. Landasan ini merupakan kecakapan sosial yang mendukung keberhasilan dalam pergaulan dengan orang lain. Adanya kemampuan sosial memungkinkan seseorang membentuk hubungan, untuk menggerakkan dan mengilhami orang, membina kedekatan hubungan, meyakinkan dan mempengaruhi, membuat orang lain merasa nyaman.
Seperti halnya Salovey, pada mulanya Daniel Goleman pun menyebut lima faktor penting guna mengembangkan kesadaran emosi, yakni (a) penyadaran diri, (b) mengelola emosi, (c) memotivasi diri sendiri, (d) empati, (e) keterampilan sosial. Namun akhirnya Goleman mempertegas sekaligus menyederhanakan frame work kompetensi kecerdasan emosional menjadi berikut ini:
Kesadaran diri
Kesadaran diri adalah keterampilan untuk mengetahui kondisi diri, kesukaan, sumber daya dan intuisi. Kesadaran diri merupakan keterampilan dasar yang vital untuk ketiga kecakapan emosi:
- Kesadaran emosi; tahu tentang bagaimana pengaruh emosi terhadap kinerja seseorang dan kemampuan untuk menggunakan nilai-nilai yang dimilikinya untuk memandu pembuatan keputusan.
- Penilaian diri sendiri; perasaan yang tulus tentang kekuatankekuatan dan batas-batas pribadi seseorang, visi yang jelas tentang mana yang perlu diperbaiki dan kemampuan belajar dari pengalaman.
- Percaya diri; keberanian yang berasal dari kepastian tentang kemampuan, nilai-nilai dan tujuan
Kesadaran sosial
Kesadaran sosial yaitu kecakapan yang menentukan bagaimana seseorang menangani suatu hubungan. Akibat perbedaan-perbedaan dalam hal seberapa baik seseorang yang telah mempelajari keterampilan dasar kesadaran sosial, ada perbedaan terkait di antara setiap orang dalam hal kecakapan-kecakapan untuk bekerja yang dibangun di atas dasar empati. Empati merupakan ketarmpilan dasar untuk semua kecakapan sosial.
Kecakapan-kecakapan ini meliputi:
- Memahami perasaan orang lain; mengindra perasaan-perasaan dan perspektif orang lain, serta menunjukkan minat aktif terhadap kepentingan-kepentingan orang lain.
- Menghormati keberagaman; menumbuhkan kesempatan melalui keragaman sumberdaya manusia.
Manajemen diri
Manajemen diri yaitu keterampilan mengelola kondisi, impuls, dan sumber daya diri sendiri. Manajemen diri teridiri dari beberapa komponen, antara lain:
- Pengendalian diri; keterampiilan mengelola emosi-emosi dan desakan-desakan hati yang merusak.
- Dapat dipercaya; memelihara norma kejujuran dan integritas
- Dorongan berprestasi; dorongan untuk meningkatkan atau memenuhi standar keunggulan.
Keterampilan sosial
Yaitu kepintaran dalam menggugah tanggapan yang dikehendaki pada orang lain. Keterampilan sosial yang makna intinya adalah seni menangani emosi orang lain, merupakan dasar bagi beberapa kecakapan, yatiu antara lain:
- Mengembangkan orang lain; merasakan kebutuhan perkembangan orang lain dan berusaha menumbuhkan kemampuan mereka.
- Komunikasi; mengirimkan pesan secara jelas dan meyakinkan.
- Manajemen konflik; merundingkan dan menyelesaikan perbedaan pendapat.
- Kepemimpinan; menjadi pecandu dan sumber lilin.
Berdasarkan pendapat-pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa kecerdasan emosional memiliki beberapa aspek, seperti yang dikemukakan oleh Daniel Goleman yaitu a) kesadaran diri, b) kesadaran sosial, c) manajemen diri, dan d) keterampilan sosial.