Faktor-faktor Yang Memengaruhi Kecerdasan Emosional
Ada tujuh aspek kecerdasan yakni Bahasa, logika, visual, musikal, kinestik, interpersonal dan intrapersonal. Bahasan dan logika berkaitan dengan intelektual, selainnya berkaitan dengan kecerdasan emosional
Kecerdasan emosi tidak didapatkan begitu saja, tetapi diperoleh melalui proses pembelajaran. Apabila ditinjau dari pendapat para ahli ada dua faktor yang mempengaruhi kecerdasan emosional seseorang yaitu; faktor internal dan faktor eksternal. Kaitannya dengan faktor internal, banyak penelitian yang dilakukan oleh para ahli tentang apa yang di sebut teori dominansi otak. Temuan tersebut pada dasarnya menunjukkan bahwa masing-masing belahan otak kiri dan kanan memiliki fungsi berbeda. Belahan kiri memainkan peranan dalam proses logis dan verbal yang disebut pembelajaran akademis, sedangkan belahan kanan lebih pada aktivitas kreatif yaitu irama, music, gambar dan imajinasi. Idealnya, untuk menghasilkan kerja otak yang optimal maka pengolahan dan pengembangan dalam lintasan kedua belahan itu sangat dibutuhkan (Dalam Goleman, 1999).
Selaras dengan hal tersebut, Seto Mulyadi menyebutkan ada tujuh aspek kecerdasan yakni Bahasa, logika, visual, musikal, kinestik, interpersonal dan intrapersonal. Bahasan dan logika berkaitan dengan intelektual, selainnya berkaitan dengan kecerdasan emosional (Dalam Khalifah, 2009).
Goleman menyatakan bahwa faktor internal yang mempengaruhi kecerdasan emosional yaitu faktor yang berasal dari dalam diri yang dipengaruhi oleh keadaan otak seseorang (Dalam Goleman, 1999). Seperti halnya dengan yang diungkap Isna, ketika bagian-bagian otak yang memungkinkan merasakan emosi rusak maka kemampuan rasional (intelek) tetap utuh. Ketika seseorang dalam kondisi traumatis dengan rusaknya otak emosi, maka ia masih dapat berbicara, menganalisa, bahkan dapat memprediksi bagaimana ia harus bertindak dalam situasi.
Tapi dalam keadaan tragis tidak demikian dapat berinteraksi dengan orang lain secara layak sehingga rencana yang telah disusun ridak dapat dijalankan dan kesuksesan jauh darinya (Dalam Khalifah, 2009). Faktor lain yang mempengaruhi kecerdasan emosional adalah faktor eksternal yaitu faktor yang datang dari luar individu. Sepanjang perkembangan sejarah manusia menunjukkan seseorang sejak kecil mempelajari keterampilan sosial dasar maupun emosional dari orang tua dan kaum kerabat, tetangga, teman bermain, lingkungan kerja, lingkungan pembelajaran di sekolah dan dari dukungan sosial lainnya (Goleman, 1999 ). Demikian pula pada kecerdasan emosional seseorang yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan dan tidak bersifat menetap. Oleh karena itu faktor yang mempengaruhi kecerdasan emosi yaitu: a) pengaruh keluarga, b) lingkungan sekolah, dan c) lingkungann sosial. Goleman berpendapat bahwa lingkungan keluarga merupakan sekolah pertama dalam mempelajari emosi. Menurutnya ada ratusan penelitian yang memperlihatkan bahwa cara orang tua memperlakukan anak-anaknya berakibat mendalam bagi kehidupan emosional anak karena anak-anak adalah murid yang pintar, sangat peka terhadap transmisi emosi yang yang laing halus sekalipun dalam keluarga. Goleman menegaskan bahwa mengajarkan keterampilan emosi sangat penting untuk mempersiapkan belajar dan hidup (Goleman, 1999;).
Lingkungan keluarga khususnya orang tua memegang peranan penting terhadap perkembangan kecerdasan emosi anak. Isna mengatakan bahwa guru memegang peranan penting dalam menyalurkan emosi lewat kegiatan yang positif dan kosntruktif untuk menghasilkan siswa yang utuh dalam kematangan intelektual, sosial dan emosi. Kondisi ini menuntut agar sistem pendidikan yang lebih dinamis dan variatif sesuai tuntutan kebutuhan perkembangan zaman dan tidak mengabaikan perkembangan emosional anak. Sistem pendidikan hendaknya tidak mengabaikan perkembangan fungsi otak kanan terutama perkembangan emosi dan konasi seseorang. Pengembangan potensi anak didik melalui teknik, gaya kepemimpinan, dan metide mengajar yang mendorong siswa untuk ambil peran, mendorong dan menghargai inisiatif dan memberikan intensif bagi keterlibatan siswa sehingga kecerdasan emosi berkembang secara maksimal.
Lingkungan dan dukungan sosial; dukungan sosial dapat berupa perhatian, penghargaan, pujian, nasehat, yang pada dasarnya memberi kekuatan psikologis pada seseorang sehingga merasa kuat dan membuatnya mampu menghadapi situasi-situasi sulit. Sebaliknya, banyak masalah yang timbul karena ada sumbernya yang mempengaruhi yang terdapat dalam lingkungan hidup seseorang. Melalui perubahan lingkungan hidup kearah lingkungan hidup yang diharapkan bisa berfungsi menghasilkan perubahan pada sebagian kepribadian yang diharapkan (Khalifah, 2009).
Berdasarkan penjelasan di atas terdapat beberapa hal yang memengaruhi kecerdasan emosional yang secara garis besar dipengaruhi oleh faktor internal yang merupakan faktor dari dalam diri yang dipengaruhi oleh keadaan otak seseorang dimana faktor ini berperan dalam mengatur emosi dan selanjutnya faktor eksternal yang berasal dari luar individu seperti halnya pengaruh keluarga, lingkungan sosial, lingkungan sekolah.