4 Kesalahan Umum Saat Mengikuti Tes kepribadian online Online

Tes kepribadian online bisa jadi alat refleksi yang bermanfaat, asal diisi dengan jujur dan disikapi dengan bijak. Hindari 5 kesalahan umum agar hasilnya tak menyesatkan. Kenali dirimu lebih akurat lewat tes yang valid dan reflektif seperti di platform NSD.
Tes kepribadian online itu ibarat cermin kalau kita pakai dengan benar, dia bisa bantu kita melihat sisi diri yang mungkin belum kita sadari. Tapi kalau asal-asalan, ya hasilnya bisa misleading. Bukannya kenal diri, kita malah tambah bingung atau salah paham tentang siapa kita sebenarnya.
Sayangnya, masih banyak orang yang salah kaprah soal cara mengisi dan menyikapi hasil tes kepribadian online. Entah karena buru-buru, asal jawab, atau terlalu percaya mentah-mentah, akhirnya yang keluar bukan gambaran kepribadian yang akurat, tapi lebih ke tebak-tebakan.
Nah, biar kamu nggak terjebak di kesalahan yang sama, yuk kita bahas satu per satu: apa aja sih 5 kesalahan umum saat mengikuti tes kepribadian online?
1. Jawab Pertanyaan Berdasarkan "Siapa yang Kamu Ingin Jadi", Bukan "Siapa Kamu Sekarang"
Ini kesalahan yang paling sering terjadi. Banyak orang mengisi tes berdasarkan versi ideal dari diri mereka. Misalnya, kamu pengin jadi orang yang tegas dan spontan, padahal kenyataannya kamu butuh waktu lama buat ambil keputusan dan sering mikir dua kali sebelum ngomong.
Contoh lain: kamu lihat pertanyaan “Saya nyaman berbicara di depan umum.” Karena kamu ingin terlihat berani dan percaya diri, kamu jawab “Sangat setuju” — padahal dalam kenyataan, tiap presentasi kamu deg-degan sampai tangan berkeringat.
2. Terlalu Terburu-buru Menjawab
Kadang kita ikut tes kepribadian online sambil rebahan, scroll TikTok, atau nunggu temen ngopi. Gak jarang juga cuma butuh waktu 3-5 menit buat selesaikan semua pertanyaan—asal klik, next, klik, next. Padahal, beberapa pertanyaan sebenarnya butuh waktu sejenak buat refleksi.
Contoh: “Saya sering merasa kelelahan setelah bersosialisasi.”
Kamu jawab "netral" karena mikirnya "ya kadang capek, kadang nggak". Tapi kalau kamu pikirin lebih dalam, mungkin ternyata kamu memang cenderung ke arah introvert, tapi gak sadar karena jarang refleksi.
3. Terlalu Percaya Hasil Tes Secara Mentah-Mentah
Begitu lihat hasilnya: “Kamu tipe ENFJ, kamu adalah natural-born leader!”
Langsung senyum puas dan merasa udah paham semua tentang diri sendiri. Atau sebaliknya, kalau hasilnya "kamu orangnya pemalu, cenderung pasif" langsung jadi gak percaya diri dan merasa terjebak di label itu.
Padahal, hasil tes kepribadian online bukan vonis hidup. Tes kepribadian online seharusnya jadi titik awal untuk eksplorasi, bukan titik akhir yang mematok siapa kamu selamanya. Kepribadian manusia itu dinamis, bisa berubah tergantung pengalaman, usia, bahkan lingkungan.
4. Mengabaikan Penjelasan Detail Hasil Tes
Setelah keluar hasil, banyak orang cuma baca bagian judul: “Kamu adalah The Thinker!” Terus selesai. Padahal, bagian penjelasan justru yang paling penting. Di situlah kamu bisa gali lebih dalam tentang kecenderunganmu, cara kamu merespon stres, cara kamu ambil keputusan, dan bagaimana kamu berinteraksi dengan orang lain.
Banyak tes kepribadian online (terutama yang lebih serius seperti MBTI, DISC, atau Enneagram) memberikan breakdown tentang kekuatan dan tantangan tiap tipe. Kalau kamu cuma baca satu paragraf, kamu bakal kehilangan insight berharga tentang dirimu sendiri.
Sempatkan waktu buat membaca lebih lengkap. Tandai bagian yang kamu rasa paling relate. Dan jangan takut juga untuk gak setuju. Proses mengenal diri nggak selalu mulus, kadang kita perlu waktu untuk menerima bagian-bagian dari diri yang belum kita pahami.
Hanya Mengandalkan Tes Gratisan yang Asal-asalan
Bukan berarti semua tes gratis itu jelek, tapi penting banget untuk cek kredibilitasnya. Banyak tes online yang asal comot teori dan cuma dibuat untuk viral di medsos. Pertanyaannya ambigu, pilihan jawabannya nggak jelas, dan gak ada dasar teorinya.
Kalau kamu memang pengin hasil yang bisa dipakai untuk pengembangan diri (atau bahkan karier), coba cari tes yang memang dibuat berdasarkan pendekatan psikologis yang valid. Misalnya:
- Tes MBTI yang menggunakan indikator resmi
- DISC yang dikembangkan untuk kebutuhan kerja tim
- Tes berbasis Big Five Personality yang banyak dipakai di riset ilmiah
Dan ingat, kalau ada tes yang bisa menilai seluruh hidup kamu hanya dengan tiga pertanyaan... kemungkinan besar itu hiburan, bukan refleksi.
Penutup: Bukan Soal Tesnya, Tapi Cara Kita Menggunakannya
Yang paling penting bukan hasilnya, tapi bagaimana kita membaca, mencerna, dan merefleksikan hasil itu. Karena di akhir hari, gak ada satu tes pun yang bisa benar-benar menggambarkan semua sisi dirimu. Tapi dia bisa jadi jendela kecil yang membuka pemahaman baru.
Kalau kamu mau mulai kenal diri dengan cara yang lebih mendalam dan akurat, platform NSD bisa bantu kamu memahami kepribadianmu mulai dari tes DISC, Big Five Personalty dan MBTI. lewat pendekatan yang menyeluruh, reflektif, dan tetap menyenangkan. Cocok buat kamu yang lagi dalam proses tumbuh, memilih arah hidup, atau sekadar pengin lebih kenal diri sendiri tanpa harus ribet.