logo PT Nirmala Satya Development
Tes Kesehatan Mentalv

FOMO wajar di era sosmed, tapi kalau berlebihan bisa ganggu mental. Tes kesehatan mental bisa jadi langkah awal untuk sadar, peduli, dan menjaga keseimbangan hidup.

Pernah nggak sih kamu lagi santai scroll TikTok atau Instagram, tiba-tiba muncul postingan teman yang lagi liburan ke Bali, ada juga yang baru lulus S2 di luar negeri, atau yang habis launching bisnis baru? Seketika kepala langsung penuh pikiran, “Kenapa hidup gue gini-gini aja ya?” Nah, perasaan kayak gitu punya istilahnya sendiri: FOMO alias Fear of Missing Out.

Fenomena ini makin marak sejak media sosial jadi bagian sehari-hari. Kalau dulu orang paling banter cuma iri lihat tetangga beli motor baru, sekarang kita bisa iri sama orang yang tinggal ribuan kilometer jauhnya. Gara-gara timeline, standar kebahagiaan dan pencapaian jadi makin tinggi. Pertanyaannya, wajar nggak sih sering merasa FOMO? Atau sebenarnya ini tanda awal kondisi mental yang butuh perhatian?

Hidup di Era “Highlight Reel”

Sosmed ibarat panggung, dan setiap orang bebas menampilkan versi terbaik hidupnya. Jarang banget ada yang posting saat lagi gagal, sedih, atau berantakan. Akhirnya, feed penuh dengan highlight—pernikahan, kelulusan, karier naik, traveling, bahkan tubuh ideal hasil gym.

Saking seringnya terpapar konten kayak gini, otak kita jadi ngebandingin hidup pribadi dengan orang lain yang kelihatannya sempurna. Padahal, yang kita lihat itu cuma potongan kecil, bukan cerita utuh. Sayangnya, tubuh nggak bisa bedain mana realita, mana ilusi. Hasilnya? Muncul rasa rendah diri, cemas, bahkan depresi.

Data dari WHO tahun lalu nunjukin kalau lebih dari 300 juta orang di dunia mengalami depresi, dan angka kecemasan meningkat drastis setelah pandemi. Banyak pakar mengaitkannya dengan tingginya konsumsi media sosial. Jadi, kalau kamu sering FOMO, bukan kamu aja yang ngalamin. Ini udah jadi isu global.

Ketika FOMO Mulai Ganggu Kehidupan

Rasa iri atau takut ketinggalan sebenarnya normal. Tapi kalau udah berlebihan, dampaknya bisa serius. Beberapa tanda yang perlu kamu waspadai:

  • Overthinking setiap lihat postingan teman.
  • Nggak bisa lepas dari HP, takut ketinggalan update.
  • Produktivitas turun karena energi habis mikirin orang lain.
  • Tidur terganggu akibat terlalu lama scrolling sebelum tidur.
  • Mood swing, gampang badmood tanpa alasan jelas.

Kalau sebagian dari tanda di atas udah sering kamu alami, mungkin saatnya mulai memperhatikan kesehatan mental. Salah satu cara simpel buat cek kondisi diri adalah lewat tes kesehatan mental online.

Fakta Terkini: Generasi Z Paling Rentan

Penelitian terbaru dari American Psychological Association tahun 2024 nyebutin kalau Gen Z jadi generasi paling rentan alami stres karena sosial media. Banyak yang merasa hidupnya harus “sempurna” biar diakui. Tekanan buat selalu update pencapaian bikin anak muda gampang burnout, bahkan sebelum masuk dunia kerja.

Di Indonesia sendiri, survei Katadata Insight Center nunjukin lebih dari 40% pengguna aktif media sosial usia 18–25 tahun mengaku sering cemas kalau nggak update atau ketinggalan tren. Angka ini cukup bikin waspada, apalagi kalau dibiarkan terus bisa berdampak ke performa kuliah, kerja, bahkan hubungan pribadi.

Cara Ngurangin FOMO Selain Tes

Tes kesehatan mental emang penting, tapi tentu bukan satu-satunya jalan keluar. Ada beberapa langkah simpel yang bisa kamu coba buat ngurangin rasa FOMO:

  1. Batasi waktu layar. Coba atur screen time, misalnya maksimal 2 jam buat sosmed.
  2. Fokus ke realita. Bandingin diri dengan versi dirimu kemarin, bukan orang lain.
  3. Kurasi konten. Unfollow akun yang bikin stres, ikuti yang kasih energi positif.
  4. Cari kesibukan nyata. Olahraga, baca buku, nongkrong bareng teman dekat, bisa bikin hidup lebih seimbang.
  5. Latih bersyukur. Catat hal-hal kecil yang bikin bahagia setiap hari.

Tips ini nggak instan bikin FOMO hilang, tapi kalau dilakukan konsisten, perlahan otak kita bakal terbiasa buat lebih tenang.

Penutup

Di zaman digital kayak sekarang, wajar banget kalau kamu sering ngerasa ketinggalan. Semua orang berlomba-lomba pamer pencapaian, dan tanpa sadar bikin standar hidup makin tinggi. Tapi jangan lupa, kesehatan mental lebih penting daripada sekadar terlihat sukses di layar kaca kecil itu.

Kalau kamu udah mulai sering ngerasa terbebani tiap kali buka sosmed, coba deh ambil tes kesehatan mental. Anggap aja sebagai rambu awal, kayak lampu kuning di jalan yang ngingetin kita buat hati-hati. Dengan begitu, kamu bisa lebih cepat sadar sebelum terjebak dalam siklus stres yang berkepanjangan.

Dan ingat, kamu nggak sendirian. Banyak orang di luar sana ngalamin hal yang sama. Bedanya, yang berani cek dan peduli sama kondisi mental biasanya bisa lebih cepat pulih dan berkembang.

Jadi, yuk mulai peduli sama pikiran sendiri. Kalau badan aja dirawat, masa otak nggak? Jangan tunggu sampai terlambat.

NSD (Nirmala Satya Development) hadir sebagai platform yang menyediakan berbagai tes online, termasuk kesehatan mental, buat bantu kamu memahami kondisi diri sejak dini.

Artikel berhubungan: