Ini Dia 3 Tes Kepribadian Online yang Banyak Dipakai HRD

Tes kepribadian online seperti MBTI, DISC, dan Big Five kini jadi andalan HRD untuk mengenali kandidat lebih dalam. Tapi bukan cuma buat kerja—tes ini juga bantu kamu memahami diri, gaya kerja, dan arah karier yang paling cocok untuk masa depanmu.
Di zaman sekarang, wawancara kerja nggak lagi cuma soal "Ceritakan tentang diri Anda" atau "Apa kelebihan dan kekurangan Anda". HRD (Human Resource Development) makin canggih dalam menyaring kandidat, dan salah satu senjatanya adalah tes kepribadian online.
Nah, dari sekian banyak jenis tes kepribadian, ada tiga yang paling sering digunakan oleh HRD di berbagai perusahaan. Tes-tes ini bukan cuma populer karena mudah diakses secara online, tapi juga karena hasilnya bisa memberi gambaran cukup akurat tentang bagaimana seseorang berpikir, merasa, dan berperilaku di lingkungan kerja. Yuk, kita bahas satu per satu!
1. MBTI (Myers-Briggs Type Indicator)
Kalau kamu pernah dapat hasil dengan label kayak ENFP, ISTJ, atau INFJ, berarti kamu udah kenalan sama MBTI. Tes ini sangat populer, bahkan di luar urusan kerja sekalipun. Banyak orang menggunakannya untuk eksplorasi diri, tapi HRD juga memakainya untuk menilai kecocokan kandidat dengan posisi atau tim tertentu.
Gimana Cara Kerjanya?
MBTI membagi kepribadian manusia ke dalam 16 tipe berdasarkan 4 dimensi:
- Introvert (I) vs. Extrovert (E)
- Sensing (S) vs. Intuition (N)
- Thinking (T) vs. Feeling (F)
- Judging (J) vs. Perceiving (P)
Gabungan dari keempat dimensi ini menghasilkan tipe kepribadian, misalnya ISTP atau ENFJ. Setiap tipe punya gaya kerja dan preferensi berbeda.
Kenapa HRD Suka?
Karena MBTI bisa bantu perusahaan tahu kandidat mana yang cocok untuk posisi leadership, kerja tim, analisis data, atau yang lebih kreatif. Misalnya, ENFP dikenal sebagai orang yang antusias dan kreatif, cocok untuk peran marketing atau ideation. Sedangkan ISTJ cenderung terorganisir dan teliti, cocok untuk posisi yang butuh struktur dan ketelitian.
2. DISC Personality Test
DISC adalah tes kepribadian yang lebih praktis dan langsung to the point. Tes ini membagi kepribadian seseorang jadi empat tipe dominan:
- Dominance (D): Fokus pada hasil, tegas, suka tantangan
- Influence (I): Persuasif, suka berinteraksi, penuh energi
- Steadiness (S): Stabil, sabar, pendengar yang baik
- Conscientiousness (C): Teliti, analitis, suka standar tinggi
Cara Bacanya Gimana?
Hasil DISC biasanya menampilkan kombinasi dari empat huruf tadi, dengan proporsi yang berbeda-beda. Misalnya, seseorang bisa punya kepribadian D tinggi dan S sedang, artinya dia suka tantangan tapi tetap tenang dan sabar.
Cocok Buat Apa?
HRD suka pakai DISC karena mudah dipahami dan cepat dianalisis. Tes ini sering dipakai di tahap awal rekrutmen untuk melihat bagaimana kandidat akan bersikap dalam tekanan, berinteraksi dengan tim, atau menjalani rutinitas.
Misalnya, orang dengan tipe I tinggi mungkin cocok di bagian sales atau public relations karena mereka senang bicara dan bisa membangun hubungan dengan mudah. Sementara tipe C lebih pas di bagian quality control atau finance karena mereka fokus pada detail dan kualitas.
3. Big Five Personality Test (OCEAN)
Kalau kamu lebih suka pendekatan yang ilmiah dan berbasis riset psikologi, tes Big Five bisa jadi pilihan yang paling kredibel. Disebut juga OCEAN Test karena mengukur lima dimensi kepribadian:
- Openness to Experience (O): Kreatif, suka ide baru
- Conscientiousness (C): Disiplin, bertanggung jawab
- Extraversion (E): Energik, suka bersosialisasi
- Agreeableness (A): Ramah, mudah bekerja sama
- Neuroticism (N): Rentan stres, mudah cemas
Kenapa Ini Disebut Tes Paling Valid?
Berbeda dengan MBTI yang lebih bersifat deskriptif, Big Five punya dasar ilmiah yang kuat dan banyak dipakai di dunia akademis maupun profesional. Banyak HRD menyukai tes ini karena hasilnya bisa dijadikan indikator kepribadian jangka panjang yang lebih stabil.
Aplikasinya dalam Dunia Kerja:
Perusahaan bisa menyesuaikan karakteristik kandidat dengan kebutuhan posisi tertentu. Misalnya:
- Posisi yang membutuhkan inovasi tinggi cocok dengan skor Openness yang tinggi.
- Pekerjaan yang menuntut kerapian dan struktur cocok dengan orang yang punya Conscientiousness tinggi.
- Pekerjaan yang intens dan penuh tekanan sebaiknya diisi oleh orang dengan skor Neuroticism rendah.
Big Five memberikan hasil yang lebih seimbang, karena tidak mengelompokkan kamu ke "kotak" tertentu, tapi lebih melihat kamu sebagai spektrum.
Jadi, Tes Mana yang Paling Akurat?
Nggak ada satu tes kepribadian yang sempurna untuk semua situasi. Masing-masing punya kelebihan dan kekurangan. MBTI cocok untuk eksplorasi diri dan komunikasi tim, DISC unggul dalam kecepatan dan kesederhanaan, sedangkan Big Five unggul dalam akurasi dan kedalaman analisis.
Yang jelas, semua tes ini bukan untuk menilai kamu "baik" atau "buruk". Mereka cuma alat bantu buat mengenal diri sendiri lebih baik dan melihat apakah karakter kamu cocok dengan peran tertentu.
Penutup: Bukan Cuma Buat Kerja, Tes Kepribadian Juga Bisa Bantu Kamu Kenal Diri
Walaupun banyak dipakai HRD, tes kepribadian online sebenarnya bukan cuma buat seleksi kerja. Kamu sendiri juga bisa pakai untuk refleksi diri. Dengan tahu cara kamu berpikir dan bersikap, kamu bisa lebih sadar dalam memilih jurusan, karier, atau bahkan dalam berinteraksi sama orang lain.
Kalau kamu lagi bingung tentang masa depan atau pengen kenal sisi unik dari dirimu, coba deh luangin waktu ikut tes kepribadian yang terpercaya. Dan kalau kamu pengen hasil yang lebih mendalam dan nggak sekadar asal-asalan, platform NSD hadir buat bantu kamu menggali potensi dan memahami kepribadianmu secara lebih utuh—biar kamu bisa lebih siap menghadapi tantangan hidup dan karier ke depannya.