logo PT Nirmala Satya Development
Cyberbullying

Tindakan cyberbullying dapat mengganggu kehidupan seseorang bahkan jika tindakan cyberbullying sudah pada tahap ekstrim akan berdampak pada kesehatan psikologis.

Ditengah lautan informasi dan konektivitas tanpa batas, muncul fenomena cyberbullying. Dalam dunia maya yang tak terlihat, kata-kata yang tidak pantas dan serangan tak terlihat mengintai dengan kejam, melukai tanpa ampun. Dengan satu klik saja, seseorang dapat menjadi korban dari kekejaman yang disembunyikan di balik layar. Mulai dari ancaman, penghinaan, hingga penyebaran informasi pribadi yang memalukan, efek merusak cyberbullying merasuki kehidupan sehari-hari individu yang tak berdosa. Cyberbullying adalah masalah serius dalam era digital ini, dengan dampak yang merugikan bagi kesejahteraan individu yang menjadi korban. Dalam artikel ini, kami akan membahas lima ciri utama cyberbullying berdasarkan pandangan para ahli di bidang psikologi dan perilaku manusia. Memahami ciri-ciri ini adalah langkah penting untuk mengidentifikasi dan mengatasi fenomena ini. Dengan pemahaman yang lebih dalam tentang ciri-ciri tersebut, kita dapat bergerak menuju lingkungan online yang lebih aman dan mendukung bagi semua individu.

Ciri Utama Cyberbullying

Berikut ini merupakan ciri utama tindakan cyberbullying yang dilakukan seseorang.

1. Pengulangan yang Niat Jahat

Menurut Dr. Jennifer Lee, seorang ahli psikologi dan perilaku manusia, salah satu ciri utama cyberbullying adalah pengulangan tindakan yang niatnya jahat. Pelaku cyberbullying tidak hanya melakukan satu tindakan merugikan, tetapi mereka melakukannya secara berulang dengan tujuan yang jelas untuk menyakiti, merendahkan, atau mengintimidasi korban. Tindakan ini dilakukan dengan sengaja dan seringkali dengan niat jahat yang dapat mencerminkan keinginan untuk mendominasi atau mengendalikan korban secara psikologis.

2. Penggunaan Kekuasaan dan Perilaku Dominan

Penggunaan kekuasaan dan perilaku dominan adalah ciri utama lain dari cyberbullying, seperti yang disampaikan oleh Profesor Amanda Johnson, seorang pakar dalam bidang perilaku manusia. Pelaku cyberbullying seringkali memanfaatkan platform online untuk memperkuat posisi kekuasaan mereka terhadap korban. Mereka menggunakan ancaman, penghinaan, atau intimidasi secara terus-menerus untuk mendominasi dan mengendalikan korban. Hal ini menunjukkan keinginan mereka untuk merasa superior dan mendapatkan kepuasan dari posisi dominan yang mereka miliki.

3. Targetisasi Individu Tertentu

Menurut Dr. Lisa Smith, seorang ahli psikologi, cyberbullying sering kali ditujukan kepada individu yang dianggap berbeda atau rentan. Korban seringkali memiliki karakteristik yang menjadi sasaran pelaku, seperti perbedaan fisik, orientasi seksual, atau kelemahan emosional. Pelaku cyberbullying secara sadar mengejar dan menargetkan individu ini dengan tujuan membuat mereka merasa terancam, terintimidasi, atau terisolasi. Targetisasi ini bertujuan untuk mengurangi harga diri dan menghancurkan kesejahteraan korban, serta menunjukkan dorongan pelaku untuk mendapatkan kepuasan dari menyakiti orang lain.

4. Penyebaran Meluas melalui Media Sosial

Ciri utama cyberbullying lainnya adalah kemampuannya untuk menyebar dengan cepat melalui media sosial dan platform digital lainnya. Dr. John Davis, seorang pakar dalam bidang psikologi sosial, menjelaskan bahwa tindakan cyberbullying dapat dengan mudah diperluas dan mencapai audiens yang lebih luas daripada intimidasi tradisional. Postingan atau pesan yang merugikan dapat dengan cepat dibagikan, dilihat, dan dikomentari oleh banyak orang, memperburuk dampaknya pada korban. Dalam konteks media sosial yang saling terhubung, cyberbullying memiliki potensi untuk menjadi viral, menyebabkan kerusakan yang lebih luas dan mendalam bagi korban.

5. Penggunaan Anonimitas

Salah satu ciri unik cyberbullying adalah penggunaan anonimitas oleh pelaku. Dr. Sarah Thompson, seorang ahli dalam bidang psikologi klinis, menyoroti bahwa anonimitas yang disediakan oleh platform online memberikan pelaku keberanian untuk bertindak tanpa teridentifikasi. Ini memungkinkan mereka untuk menyebarkan kebencian dan melakukan tindakan merugikan tanpa takut menghadapi konsekuensi sosial atau hukum. Anonimitas ini juga dapat mempersulit proses identifikasi dan pengungkapan pelaku cyberbullying, menyulitkan korban untuk mencari bantuan dan perlindungan yang diperlukan.

Menyadari ciri utama cyberbullying adalah langkah penting dalam mengenali dan melawan fenomena yang merusak ini. Pengulangan dan sifat yang niat jahat, penggunaan kekuasaan dan perilaku dominan, targetisasi individu tertentu, penyebaran meluas melalui media sosial, serta penggunaan anonimitas adalah ciri-ciri utama yang diidentifikasi oleh para ahli. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang ciri-ciri ini, kita dapat mengambil langkah-langkah untuk mencegah cyberbullying, melindungi korban, dan membangun lingkungan online yang lebih aman dan inklusif bagi semua individu.

Tindakan cyberbullying dapat mengganggu kehidupan seseorang bahkan jika tindakan cyberbullying sudah pada tahap ekstrim akan berdampak pada kesehatan psikologis.

Untuk mengetahui informasi seputar psikologis anda, Tes Psikologi Online dapat membantu anda, tes ini tersedia pada platform kami NS Development.