logo PT Nirmala Satya Development
Cyberbullying

Dampak psikologis bagi korban cyberbullying dapat memiliki konsekuensi yang serius dalam kehidupan mereka.

Ditengah kemajuan teknologi dan kehadiran media sosial yang merajalela, fenomena cyberbullying telah mengguncang kehidupan digital kita. Namun, di balik tindakan yang tampak tanpa wajah ini tersembunyi dampak psikologis yang merusak bagi para korban. Saat kita menggali lebih dalam, terkuaklah sebuah kenyataan yang mengejutkan, cyberbullying tidak hanya merusak reputasi online, tetapi juga menghancurkan kesehatan mental seseorang. Dalam artikel ini, kita akan membahas lima dampak psikologis yang dialami oleh korban cyberbullying, mengungkap luka yang seringkali terabaikan di dunia maya. Melalui pemahaman yang mendalam tentang dampak-dampak ini, kita dapat mengarahkan upaya kita untuk mendukung, melindungi, dan membantu korban cyberbullying dalam menghadapi tantangan ini.

Dampak Negatif Cyberbullying

Berikut ini merupakan dampak negatif yang di timbulkan ketika seseorang mengalami tindakan cyberbullying.

1. Stres dan Kecemasan

Penelitian yang dilakukan oleh Kowalski et al. (2012) menunjukkan bahwa korban cyberbullying sering mengalami tingkat stres dan kecemasan yang tinggi. Dalam studi tersebut, para peserta yang menjadi korban cyberbullying melaporkan gejala stres seperti ketegangan, kegelisahan, dan perasaan terjebak yang signifikan. Kecemasan juga umum terjadi, termasuk kecemasan sosial dan kecemasan terkait penggunaan media sosial. Dampak stres dan kecemasan ini dapat mempengaruhi kesehatan mental dan kualitas hidup korban cyberbullying.

2. Depresi dan Rendah Diri

Studi oleh Hinduja dan Patchin (2010) menemukan bahwa korban cyberbullying memiliki tingkat depresi yang lebih tinggi daripada mereka yang tidak mengalami pengalaman cyberbullying. Korban seringkali merasa sedih, kehilangan minat pada kegiatan sehari-hari, dan merasa tidak berharga. Selain itu, korban juga cenderung mengalami rendah diri dan meragukan kemampuan serta nilai diri mereka. Dampak depresi dan rendah diri ini dapat mengganggu fungsi sosial, akademik, dan emosional korban dalam jangka panjang.

3. Isolasi Sosial

Penelitian oleh Schneider et al. (2015) menunjukkan bahwa korban cyberbullying sering mengalami isolasi sosial yang signifikan. Mereka cenderung menarik diri dari interaksi sosial, baik secara online maupun offline, karena takut menjadi sasaran lebih lanjut atau merasa tidak aman. Isolasi sosial ini dapat menyebabkan perasaan kesepian, penurunan dukungan sosial, dan kurangnya koneksi emosional yang penting bagi kesejahteraan psikologis. Dalam beberapa kasus, isolasi sosial yang parah dapat meningkatkan risiko gangguan mental yang lebih serius.

4. Gangguan Makan dan Gangguan Tidur

Studi oleh Ybarra et al. (2007) mengungkapkan adanya hubungan antara cyberbullying dan gangguan makan serta gangguan tidur pada korban. Korban cyberbullying lebih rentan mengalami perubahan pola makan, seperti peningkatan atau penurunan nafsu makan yang signifikan. Selain itu, mereka juga mengalami masalah tidur, seperti kesulitan tidur atau gangguan tidur lainnya. Gangguan makan dan tidur ini dapat mempengaruhi kesehatan fisik dan mental korban, serta memperburuk kondisi psikologis yang lain.

5. Pikiran Bunuh Diri dan Dampak Psikologis Serius Lainnya

Studi yang dilakukan oleh Kowalski et al. (2012) mengungkapkan adanya hubungan antara cyberbullying dan pikiran bunuh diri pada korban. Korban cyberbullying memiliki tingkat pemikiran bunuh diri yang lebih tinggi daripada individu yang tidak mengalami pengalaman tersebut. Selain itu, dampak psikologis serius lainnya yang dapat dialami oleh korban cyberbullying meliputi gangguan stres pasca-trauma, gangguan kecemasan, dan gangguan perilaku. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya untuk mengatasi masalah cyberbullying secara serius dan memberikan dukungan yang memadai kepada para korban.

Dampak psikologis bagi korban cyberbullying dapat memiliki konsekuensi yang serius dalam kehidupan mereka. Stres dan kecemasan, depresi dan rendah diri, isolasi sosial, gangguan makan dan tidur, serta pikiran bunuh diri dan dampak psikologis serius lainnya merupakan hal-hal yang perlu diperhatikan secara serius. Dalam upaya mengatasi cyberbullying, penting untuk meningkatkan kesadaran akan dampak-dampak ini dan memberikan dukungan yang adekuat kepada para korban. Hanya dengan pendekatan holistik dan kolaboratif, kita dapat menciptakan lingkungan online yang lebih aman dan mendukung bagi semua individu.

Tindakan cyberbullying dapat mengganggu kehidupan seseorang bahkan jika tindakan cyberbullying sudah pada tahap ekstrim akan berdampak pada kesehatan psikologis.

Untuk mengetahui informasi seputar psikologis anda, Tes Psikologi Online dapat membantu anda, tes ini tersedia pada platform kami NS Development.