logo PT Nirmala Satya Development
Konformitas

Ada beberapa ciri-ciri konformitas yang dapat anda kenali. Konformitas pada dasarnya tidak dapat dinilai baik atau buruk, tetapi tergantung dari efek perilaku tersebut.

Konformitas adalah suatu jenis pengaruh sosial dimana individu mengubah sikap dan tingkah laku mereka agar sesuai dengan norma sosial yang ada dan yang berlaku dalam sebuah komunitas tempat individu hidup bersosialisasi. Konformitas tentunya memiliki ciri-ciri yang perlu kamu kenali, apakah kamu pernah melakukannya untuk bisa menyesuiakan diri dengan kelompok yang ada?. Berikut merupakan ciri-ciri konformitas.

Ciri-ciri Konformitas

Menurut sarwono konformitas memiliki ciri sebagai berikut.

  1. Ukuran Kelompok. Dalam kelompok besar, individu cenderung lebih sulit membedakan dan menekankan perbedaan pendapat atau sikap mereka. Selain itu, tekanan sosial untuk menyesuaikan diri dengan norma kelompok mungkin lebih kuat, bahkan dalam kelompok besar, karena individu mungkin lebih terintimidasi atau takut ditolak jika mereka tidak menyesuaikan diri. Namun perlu dicatat bahwa faktor-faktor lain, seperti kepercayaan pada otoritas, keinginan untuk disukai oleh orang lain, dan keinginan untuk dihormati, juga dapat mempengaruhi penyesuaian dalam kelompok kecil.
  2. Suara yang paling banyak. Dalam situasi ini, individu mungkin menganggap pendapat mayoritas sebagai benar atau lebih benar dan merasa bahwa pendapat mereka yang berbeda itu salah atau tidak pantas. Selain itu, tekanan sosial untuk menyesuaikan diri dengan opini mayoritas mungkin lebih kuat bahkan dalam situasi konsensual, karena individu mungkin merasa tidak nyaman atau takut ditolak jika mereka tidak setuju.
  3. Keterpaduan. Dalam situasi kohesif, individu mungkin merasa bahwa tindakan mereka harus konsisten dengan tindakan kelompok untuk menjaga kesatuan dan stabilitas kelompok. Individu mungkin merasa terbebani untuk tidak berperilaku atau bertindak berbeda dari kelompoknya, karena tindakan tersebut dapat dipandang sebagai pengkhianatan atau gangguan kohesi kelompok.
  4. Tanggapan Umum. perilaku yang dapat diterima oleh semua orang lebih mendorong konformitas daripada perilaku yang dapat diterima oleh orang-orang tetentu.
  5. Komitmen Umum. Konformitas akan komitmen bersama terjadi ketika individu menyesuaikan perilakunya dengan norma atau persyaratan kelompok karena mereka merasa berkomitmen pada komitmen yang sama dengan anggota kelompok lainnya. Individu mungkin merasa terhubung dengan kelompok melalui nilai, tujuan, atau visi bersama. Misalnya, dalam situasi di mana suatu kelompok memiliki nilai-nilai bersama seperti kejujuran dan integritas, anggota kelompok cenderung menyesuaikan perilakunya untuk mencerminkan nilai-nilai tersebut guna menjaga komitmen bersama. Demikian pula, dalam situasi di mana kelompok memiliki tujuan bersama, individu mungkin merasa berkomitmen untuk mencapai tujuan tersebut dan menyesuaikan perilaku mereka dengan norma kelompok untuk mencapai tujuan tersebut. Sementara penyesuaian berdasarkan komitmen bersama dapat membantu menjaga persatuan dan solidaritas di antara anggota kelompok, individu juga harus berpikir kritis dan mempertimbangkan nilai dan keyakinan pribadi mereka saat membuat keputusan.
  6. Kedudukan (status). Karena kurangnya status terjadi ketika individu menyesuaikan perilakunya dengan norma dan tuntutan kelompok karena mereka percaya bahwa mereka tidak memiliki status yang cukup tinggi di dalam kelompok. Individu mungkin percaya bahwa dengan menyesuaikan perilaku mereka dengan norma-norma kelompok, mereka akan diterima dan dihargai oleh anggota kelompok yang berstatus lebih tinggi.  Sebagai contoh, seorang siswa baru mungkin percaya bahwa ia tidak memiliki status yang cukup tinggi dalam kelompok siswa yang telah bersekolah bersama untuk waktu yang lama. Oleh karena itu, siswa baru mungkin berusaha menyesuaikan perilaku mereka dengan norma dan tuntutan kelompok siswa yang telah mereka ikuti selama bertahun-tahun agar dapat diterima oleh anggota kelompok yang berstatus lebih tinggi.  Namun, jika perilaku menyesuaikan diri dengan norma-norma kelompok tidak sesuai dengan nilai dan keyakinan individu, konformitas karena status yang rendah dapat berdampak negatif pada individu tersebut. Oleh karena itu, individu harus tetap mempertimbangkan nilai dan keyakinan pribadi mereka ketika membuat keputusan dan tidak menyesuaikan perilaku mereka dengan norma-norma kelompok hanya untuk mencapai status yang lebih tinggi.

Demikianlah penjelasan mengenai konformitas, tentunya perlaku ini boleh dilakukan semua orang, namun apabila konformitas mengarah ke hal-hal yang merugikan tidak salahnya kita juga harus mempertimbangkan keyakinan pribadi agar tidak terjadi hal-hal yang merusak norma sebagai mestinya.

Identifikasi kepribadian anda dengan mengikuti tes Identifikasi Kepribadian Lengkap. Pada tes ini anda akan diberikan tes kognitif (intelegensi), dan berbagai tes kepribadian untuk anda lebih mengenal diri anda sendiri.