logo PT Nirmala Satya Development
Konformitas

Perilaku konformitas (perilaku) ikut-ikutan merupakan salah satu fenomena sosial mengenai perilaku, yang banyak ditemukan pada kerumunan orang.

Ketika berada disuatu perkumpulan atau kamu memasuki suatu komunitas, apakah kamu sering mengikuti gaya pakaian, gaya pakaian, atau budaya yang ada pada suatu komunitas tersebut?. nah perilaku tersebut dikenal dengan istilah konformitas. Jadi apa yang dimaksud dengan konformitas? Penasaran, yuk di baca postingan kali ini.

Definisi Konformitas Dari Berbagai Para Ahli

Myers menjelaskan bahwa konformitas adalah perubahan perilaku atau kepercayaan agar selaras dengan orang lain. Konformitas tidak hanya sekedar bertindak sesuai dengan tindakan yang dilakukan oleh orang lain, tetapi berarti dipengaruhi oleh bagaimana mereka bertindak. Menurut

Chialdini & Gold-Stein menjelaskan bahwa konformitas adalah tendensi untk mengubah keyakinan atau perilaku agar sesuai dengan perilaku orang lain.

Menurut Baron dan Byrne mengatakan bahwa konformitas remaja adalah penyesuaian perilaku remaja untuk menganut norma kelompok acuan, menerima ide atau aturan-aturan kelompok yang mengatur cara remaja berperilaku.

Menurut Sarwono, perilaku konformitas terhadap kelompok yang dilakukan individu adalah perilaku menyamakan diri dengan orang lain yang didorong oleh keinginan sendiri dengan tujuan untuk bisa diterima dalam kelompok yang diinginkan.

Sears, Freedman, dan Peplau menjelaskan konformitas itu adalah situasi di mana seseorang beradaptasi kondisi dalam kelompok sosial karena individu merasa memiliki hak, keharusan atau keinginan untuk menyesuaikan diri.

Menurut Asch mendefinisikan konformitas sebagai perubahan perilaku atau sikap keinginan yang dibangunkan oleh seseorang untuk mengikuti kepercayaan atau standar orang lain. konformitas dapat menyebabkan perilaku tertentu dalam diri seseorang, perilaku ini bisa positif atau negatif.

Jalaludin Rakhmat konformitas adalah tingkah laku atau perbuatan yang dilakukan sejumlah orang dalam kelompok mengatakan atau melakukan sesuatu, adanya kecendurungan para anggota untuk mengatakan dan melakukan hal yang sama.

konformitas menurut Santrock muncul ketika individu meniru sikap atau tingkah laku orang lain dikarenakan tekanan yang nyata maupun yang dibayangkan oleh mereka.

Menurut Amelia Mardiani (2007) konformitas terhadap teman sebaya disebut dengan kecenderungan berperilaku sama dengan orang lain akibat adanya tekanan individu atau kelompok.

Menurut Feldman (1995) Konformitas adalah perubahan perilaku atau sikap yang disesuaikan untuk mengikuti keyakinan atau standar kelompok.

Dapat disimpulkan dari beberapa defenisi para ahli diatas bahwa konformitas merupakan suatu perubahan sikap atau tingkah laku yang dimiliki individu untuk mengikuti keadaan yang ada di lingkungan agar dapat diterima oleh kelompok.

Siapa Saja Yang Bisanya Melakukan Konformitas?

Golongan yang mungkin sering melakukan konformitas yaitu remaja, para remaja cenderung akan mengekplor diri lebih dalam mengikuti berbagai kegiatan memasuki berbagai komunitas untuk menambah relasi pertemanan. Hal ini dikarenakan Pada masa remaja. Masih mencari jati diri, memiliki emosi labil dan akan menghadapi berbagai masalah yang semakin kompleks, baik masalah perbedaan pendapat dengan orangtua atau orang dewasa, masalah mata pelajaran yang semakin banyak dan materi yang diperoleh dari sekolah, dan masih banyak masalah lain terlebih masalah dengan teman-teman sebayanya sehingga remaja menjadi bingung, mudah terpengaruh dan emosinya tidak menentu. Sehingga tida menutup kemungkinan mereka akan melakukan konformitas untuk kebutuhan akan lingkungan yang ada.

Dari hal diatas remaja mungkin saja terjerumus dalam pergaulan bebas akibat mengikuti pergaulan teman yang ada. Sehingga mereka melakukan konformitas dalam bentuk yang negatif merugikan diri sendiri atau bahkan orang lain. Namun, perlu di ingat bahwa konformitas tentunya bukan hanya hal-hal negatif saja.

Seorang remaja memiliki alasan untuk melakukan konformitas, pada dasarnya setiap orang memiliki keinginan untuk disukai dan dipuji, salah satu caranya adalah konformitas dengan kelompok sosialnya; alasan lain adalah ketakutan akan penolakan, orang berusaha menyesuaikan diri untuk diterima oleh kelompok sosialnya; keinginan untuk merasa benar, jika ada orang lain dalam suatu kelompok atau kelompok yang mampu mengambil keputusan yang menurut mereka benar, mereka akan berpartisipasi dengan cara yang dianggap benar.

Kesimpulan yang bisa diambil adalah konformitas tentunya perlu dilakukan individu agar bisa menyesuaikan diri dengan kelompok yang ada, pada indivu yang melakukan konformitas bisa jadi karena tekanan lingkungan. Namun, ada juga yang tidak melakukan konformitas karena memiliki keyakinan untuk menjadi unik dari yang lain.

Identifikasi kepribadian anda dengan mengikuti tes Identifikasi Kepribadian Lengkap.