logo PT Nirmala Satya Development
Tipe Belajar Berdasar Teori VAK

Berdasarkan teori VAK (Visual, Auditory, Kinesthetic), gaya belajar dibagi berdarkan alat indera yang sering digunakan dan paling pas dengan siswa

Berdasarkan teori VAK (Visual, Auditory, Kinesthetic), gaya belajar dibagi berdarkan alat indera yang sering digunakan dan paling pas dengan siswa. Berikut tipe belajar berdasarkan teori Vak.

TIPE VISUAL

Tipe bergaya belajar visual, yang memegang peranan penting adalah mata/penglihatan (visual), dalam hal ini metode pengajaran yang digunakan sebaiknya lebih banyak/dititikberatkan pada peragaan/media, ajak ke obyek-obyek yang berkaitan dengan pelajaran tersebut, atau dengan cara menunjukkan alat peraganya langsung atau menggambarkannya di papan tulis. Tipe gaya belajar visual harus melihat bahasa tubuh dan ekspresi muka gurunya untuk mengerti materi pelajaran. Mereka cenderung untuk duduk di depan agar dapat melihat dengan jelas. Mereka berpikir menggunakan gambar-gambar di otak mereka dan belajar lebih cepat dengan menggunakan tampilan-tampilan visual, seperti diagram, buku pelajaran bergambar, dan video. Di dalam kelas, orang dengan tipe visual lebih suka mencatat sampai detil-detilnya untuk mendapatkan informasi.

Ciri-ciri gaya belajar Visual:

  • Bicara agak cepat;
  • Mementingkan penampilan dalam berpakaian/presentasi;
  • Tidak mudah terganggu oleh keributan;
  • Mengingat yang dilihat, dari pada yang didengar;
  • Lebih suka membaca dari pada dibacakan;
  • Pembaca cepat dan tekun;
  • Seringkali mengetahui apa yang harus dikatakan, tapi tidak pandai memilih kata-kata;
  • Lebih suka melakukan demonstrasi dari pada pidato;
  • Lebih suka musik dari pada seni;
  • Mempunyai masalah untuk mengingat instruksi verbal kecuali jika ditulis, dan seringkali minta bantuan orang untuk mengulanginya.

Strategi belajar yang cocok bagi tipe Visual:

  1. Gunakanlah Variasi warna dalam melakukan pencatatan, seperti memberi garis bawah atau membuat grafik.
  2. Mayoritas, tipe visual suka membaca. Namun, buku bacaan yang banyak memiliki gambar ilustrasi dan warna yang menarik lebih mudah dipahami daripada buku bacaan yang penuh dengan teks.
  3. Perhatikan penerangan saat belajar dan hindari “polusi visual”.
  4. Saat mengingat sesuatu, bayangkan dan buat tulisan yang memudahkan.
  5. Catat kembali bahan pelajaran dengan warna dan gambar yang menarik.

TIPE AUDITORY

Tipe auditori mengandalkan kesuksesan belajarnya melalui telinga (alat pendengarannya), untuk itu maka guru sebaiknya harus memperhatikan siswanya hingga ke alat pendengarannya. Tipe gaya belajar auditori dapat belajar lebih cepat dengan menggunakan diskusi verbal dan mendengarkan apa yang dikatakan. Tipe auditori dapat mencerna makna yang disampaikan melalui tone suara, pitch (tinggi rendahnya), kecepatan berbicara dan hal-hal auditori lainnya. Informasi tertulis terkadang mempunyai makna yang minim bagi tipe auditori mendengarkannya. Tipe seperti ini biasanya dapat menghafal lebih cepat dengan membaca teks dengan keras dan mendengarkan kaset (audio).

Ciri-ciri gaya belajar Auditori:

  • Saat bekerja suka bicara kepada diri sendiri;
  • Penampilan rapi;
  • Mudah terganggu oleh keributan;
  • Belajar dengan mendengarkan dan mengingat apa yang didiskusikan dari pada yang dilihat;
  • Senang membaca dengan keras dan mendengarkan;
  • Menggerakkan bibir mereka dan mengucapkan tulisan di buku ketika membaca;
  • Biasanya ia pembicara yang fasih;
  • Lebih pandai mengeja dengan keras daripada menuliskannya;
  • Lebih suka gurauan lisan daripada membaca komik;
  • Mempunyai masalah dengan pekerjaan-pekerjaan yang melibatkan visual;
  • Berbicara dalam irama yang terpola;
  • Dapat mengulangi kembali dan menirukan nada, berirama dan warna suara

Strategi belajar yang cocok bagi Tipe Auditory:

  1. Gunakanlah voice recorder atau perekam suara saat mendengarkan pelajaran.
  2. Perbanyak melakukan presentasi dan tanya jawab.
  3. Lagukan apa yang diingat dengan irama dan hindari “polusi suara” (kebisingan).
  4. Berpikir dan mengingat sambil mengucapkannya kembali.
  5. Dengarkan kembali pelajaran melalui rekaman atau penjelasan orang lain.

TIPE KINESTETIK

Tipe kinestetik adalah tipe orang yang cenderung menerima informasi paling banyak dan paling efektif dengan melibatkan gerakan tubuh, peragaan, dan aktivitas fisik. Lirikan kebawah bila berbicara, berbicara lebih lambat. Tipe orang yang mempunyai gaya belajar kinestetik belajar melalui bergerak, menyentuh, dan melakukan. Tipe seperti ini sulit untuk duduk diam berjam-jam karena keinginan mereka untuk beraktifitas dan eksplorasi sangatlah kuat. Tipe yang bergaya belajar ini belajarnya melalui gerak dan sentuhan.

Ciri-ciri gaya belajar Kinestetik:

  • Berbicara perlahan;
  • Penampilan rapi;
  • Tidak terlalu mudah terganggu dengan situasi keributan;
  • Belajar melalui memanipulasi dan praktek;
  • Menghafal dengan cara berjalan dan melihat;
  • Menggunakan jari sebagai petunjuk ketika membaca;
  • Merasa kesulitan untuk menulis tetapi hebat dalam bercerita;
  • Menyukai buku-buku dan mereka mencerminkan aksi dengan gerakan tubuh saat membaca;
  • Menyukai permainan yang menyibukkan;
  • Tidak dapat mengingat geografi, kecuali jika mereka memang pernah berada di tempat itu;
  • Menyentuh orang untuk mendapatkan perhatian mereka Menggunakan kata-kata yang mengandung aksi.

Strategi Belajar yang cocok bagi tipe Kinestetik:

  • Gunakanlah gerakan dalam pelajaran, seperti aktivitas atau uji coba secara langsung.
  • Perbanyak praktik yang berkaitan dengan pelajaran (praktik di laboratorium) dan langsung bisa diaplikasikan.
  • Hindari belajar yang monoton (terlalu banyak duduk).
  • Saat mengingat sesuatu, lakukan hal yang diingat dengan aktivitas gerak.
  • Menulis di udara, gunakan gerak imajitif.

Saat ini telah tersedia Tes VAK Online yang dapat diakses secara Gratis di Aplikasi Psikotes Online Gratis NS Development