Ciri-ciri Gaya Belajar Auditori
Ciri utama gaya belajar auditori adalah dengan mengandalkan pendengaran dalam menangkap informasi pembelajaran.
Gaya belajar auditori biasanya disebut juga sebagai gaya belajar pendengar. Orang-orang yang memiliki gaya belajar pendengar mengandalkan proses belajarnya melalui pendengaran (telinga). Mereka memperhatikan sangat baik pada hal-hal yang didengar. Mereka juga mengingat sesuatu dengan cara “melihat” dari yang tersimpan ditelinganya. Pada umumnya, seorang anak yang memiliki gaya belajar auditori ini senang mendengarkan ceramah, diskusi, berita di radio, dan juga kaset pembelajaran. Mereka senang belajar dengan cara mendengarkan dan berinteraksi dengan orang lain.
Berikut akan dijelaskan ciri-ciri belajar auditori. Anda dapat mengindentifikasi diri anda apakah anda termasuk dalam gaya pembelajar auditori ini.
Ciri-ciri Gaya Belajar Auditori
Ciri utama gaya belajar auditori adalah dengan mengandalkan pendengaran dalam menangkap informasi pembelajaran. Berikut ciri-cirinya:
a. Lebih mudah mengingat dengan cara mendengarkan daripada melihat
Seseorang yang memiliki gaya belajar auditori belajar dan lebih mudah mengingat informasi dengan cara mendengarkan setiap penjelasan yang diberikan baik berupa kalimat ataupun angka-angka. Mereka menyerap makna komunikasi verbal dengan cepat tanpa harus menuangkannya dalam bentuk gambar. Mereka lebih senang mendengarkan daripada membaca. Jika akan menghadapi ujian akan lebih baik bila mereka mendengarkan orang lain, membaca bahan materi atau menulisnya sendiri kemudian membacanya dengan suara keras atau merekamnya dan memutarnya kembali.
b. Mudah terganggu oleh keributan
Orang-orang dengan gaya belajar auditori, biasanya mereka sangat peka pada gangguan auditori. Jika mereka sedang mendengarkan penjelasan guru mereka akan merasa terganggu bila ada suara-suara di sekitarnya. Seperti suara mobil, dengung AC, suara orang yang sedang makan, atau suara kebisingan lain dapat mengganggu konsentrasi belajar mereka. Karena mereka tidak bisa mengabaikan suara-suara itu layaknya tipe visual, maka mereka memprogram diri agar hanya mendengarkan suara guru atau dosen atau pikiran mereka sendiri.
c. Suka berbicara, berdiskusi, dan menjelaskan sesuatu secara panjang lebar
Seseorang yang memiliki gaya belajar auditori dalam kesehariannya mereka selalu memerlukan stimuli auditori secara terusmenerus. Mereka tidak akan betah dengan kesunyian. Jika keadaan terlalu sunyi, mereka merasa tidak nyaman dan akan berusaha memecahkan kesunyian dengan bersenandung, menyanyi, berbisik, berbicara keras-keras, mendengarkan radio, atau menelepon orang lain. Mereka juga suka membuka percakapan dan mendiskusikan segala sesuatu secara panjang lebar. Bahkan mungkin juga menanyakan berbagai hal dan mengajak bicara orang-orang di sekelilingnya.
Karena orang-orang auditori ini senang berinteraksi dengan orang lain, para siswa di sekolah dapat memproses cepat belajar mereka dengan cara mendengarkan penjelasan lisan, berbicara, atau berdiskusi. Untuk mengingat pelajaran ketika akan menghadapi tes atau ujian, mereka perlu mendengar ulang materi pelajaran yang ada, mendiskusikannya, membacanya kembali, atau merekam suara mereka Ketika membaca materi kemudian mengulang-ulang beberapa kali.
d. Senang membaca dengan keras dan mendengarkan
Hal-hal yang dilakukan oleh seorang yang memiliki gaya belajar auditori untuk mempercepat proses belajarnya yaitu harus membaca secara sepintas terlebih dahulu. Mereka perlu membayangkan teks yang ada seperti sebuah film dengan disertai efek suara, aksen dan nada suara, perasaan, dan music untuk membuat materi menjadi lebih hidup. Dengan kosa kata yang menggambarkan suarasuara yang indah. Mereka biasanya bisa lebih memahami bacaan jika dibaca dengan suara keras. Mereka juga suka menggerakkan bibir. dan mengucapkan tulisan di buku ketika sedang membaca. Hal itu dilakukan agar mereka lebih memahami materi daripada hanya sekedar dibaca di dalam hati.
e. Menyukai musik atau sesuatu yang bernada dan berirama
Seorang dengan gaya belajar auditori sangat menyukai musik, suara-suara, irama, nada suara, dan memiliki kemampuan sensor kata yang sangat kuat. Mereka sangat peka pada suara yang mungkin bagi orang lain tidak berarti sama sekali. Mereka senang pada suara-suara indah, melodi yang manis, dan suara yang menyenangkan hati. Biasanya mereka merasa terganggu dengan suara nyaring seperti suara sirine, ketukan palu, atau suara kebisingan. Mereka bisa mengingat materi pelajaran dengan film mental, efek suara, musik imajiner, dan dialog-dialog. Tekhnik asosiasi semacam ini membantu tipe auditori dalam mempelajari subjek-subjek abstrak seperti struktur bahasa, pengejaan, kosa kata, bahasa asing atau aljabar dan lain-lain.
Analisis gaya belajar dengan tes gaya belajar (Tes VAK = Visual, Auditori, Kinestetik). Tes VAK merupakan salah satu aplikasi psikotes online yang akan menganalisis sikap dan gaya belajar. Tes ini dapat diakses secara gratis di NS Development.
Untuk identifikasi gaya belajar, tes minat dan bakat, secara lebih detail dan dibantu oleh psikolog yang berpengalaman, anda dapat mengikutinya di NS Development dengan registrasi Tes Minat Bakat.
Referensi
Robert Steinbach. 2002. Succesfull Lifelong Learning, terj. Kumala Insiwi Suryo. Jakarta: Victory Jaya Abadi
Ricki Linksman. 2004. Cara Belajar Cepat. Semarang: Dahara Prize