Ciri-ciri Gaya Belajar Kinestetik
Dengan mengetahui ciri-ciri gaya belajar, kita dapat menerapkan gaya belajar yang sesuai agar tujuan dan target dari pembelajaran dapat tercapai
Seseorang dengan gaya belajar kinestetik, membaca dan mendengarkan merupakan salah satu kegiatan yang membosankan. Memberi instruksi yang diberikan secara tertulis maupun lisan seringkali mudah dilupakan, karena mereka cenderung lebih memahami tugasnya jika mereka mencobanya secara langsung. Oleh karena itu, gaya belajar kinestetik harus disesuaikan dengan minat belajar dirinya. Berikut akan dijelaskan ciri-ciri gaya belajar kinestetik.
Ciri-ciri Gaya Belajar Kinestetik yang Perlu Dipahami
Pada umumnya, seseorang dengan gaya belajar kinestetik memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
- Suka menyentuh segala sesuatu yang dijumpainya.
- Sulit untuk berdiam diri.
- Suka mengerjakan segala sesuatu dengan menggunakan tangan.
- Biasanya memiliki koordinasi tubuh yang baik.
- Suka menggunakan objek yang nyata sebagai alat bantu belajar.
- Mempelajari hal-hal yang abstrak (simbol matematika, peta).
- Mengingat secara baik bila secara fisik terlibat aktif dalam proses pembelajaran.
- Menikmati kesempatan untuk menyusun atau menangani secara fisik materi pembelajaran.
- Menyukai penggunaan komputer.
- Mengungkapkan minat dan ketertarikan terhadap sesuatu secara fisik dengan bekerja secara antusias.
- Sulit apabila diminta untuk berdiam diri atau berada disuatu tempat untuk beberapa lama tanpa aktifitas fisik.
- Sering bermain-main dengan benda sekitarnya sambil mendengarkan atau mengerjakan sesuatu.
Itulah beberapa ciri-ciri orang dengan tipe belajar kinestetik. Dengan mengetahui ciri-ciri tersebut, kita dapat menerapkan gaya belajar yang sesuai agar tujuan dan target dari pembelajaran dapat tercapai.
Sundayana (2016), memberikan deskripsi ciri-ciri gaya belajar kinestetik seperti berikut ini:
1. Berbicara dengan perlahan
Siswa yang mempunyai gaya belajar kinestetik cenderung bicara dengan perlahan dan pelan, berbeda dengan siswa visual yang berbicara dengan kecepatan bicara yang cepat dan auditori dengan kecepatan berbicara sedang. Banyak siswa yang tidak senang pada penjelasan yang Panjang lebar. Mereka menyukai guru yang menggunakan kata-kata kunci dan perbuatan, serta memberikan bimbingan jika mereka membutuhkannya.
2. Selalu berorientasi pada fisik dan banyak bergerak
Siswa kinestetik biasa memiliki perkembangan oto-otot yang besar, banyak menggunkan isyarat tubuh, menggunakan jari sebagai petunjuk Ketika membaca, suka mempraktikkan secara langsung.
3. Tidak dapat duduk diam untuk waktu lama
Siswa yang mempunyai tipe gaya belajar kinestetik tidak bisa duduk diam di satu tempat. Karena mereka senang bergerak. Dalam proses pembelajaran harus diberikan gerakan-gerakan yang positif yang dapat membantu proses belajar mereka.
4. Belajar melalui memanipulasi dan praktik
Siswa yang mempunyai gaya belajar kinestetik sangat suka dengan tantangan, dan menemukan hal-hal yang baru. Mereka termotivasi pada lingkungan yang kompetitif. Mereka juga senang berkompetisi dengan diri sendiri atau dengan orang lain.
5. Peka terhadap ekspresi dan bahasa tubuh
Siswa bergaya belajar kinestetik ini mudah menghafal atau belajar dengan cara bergerak atau berjalan-jalan.
Secara sederhana kita dapat menyesuaikan cara mengajar kita dengan gaya belajar siswa, khususnya untuk siswa dengan gaya belajar kinestetik:
- Gunakan selalu alat Bantu saat mengajar agar timbul rasa ingin tahu Siswa
- Saat membimbing secara perorangan biasakan berdiri/duduk di samping siswa
- Buat aturan main agar siswa boleh melakukan banyak gerak di dalam kelas
- Peragakan konsep, sambil siswa memahaminya secara bertahap
- Biasakan berbicara kepada setiap siswa secara pribadi saat di dalam kelas
- Gunakan drama / simulasi konsep
Analisis gaya belajar kamu dengan tes gaya belajar (Tes VAK = Visual, Auditori, Kinestetik). Tes VAK akan menganalisis sikap dan gaya belajar kamu. Tes ini dapat diakses secara gratis di NS Development.
Untuk mengidentifikasi gaya belajar, tes minat dan bakat, secara lebih detail dan dibantu oleh psikolog yang berpengalaman, anda dapat mengikutinya di NS Development dengan registrasi Tes Minat Bakat.
Referensi:
Bobbi DePorter & Mike Hernacki. 2009. Quantum Learning: Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan. Bandung: Kaifa
Slameto. 2013. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.