Apakah kamu Termasuk Memiliki Gangguan Kepribadian Narsistik?
Narsistik merupakan salah satu dari beberapa jenis gangguan kepribadian yang perlu dikenali, agar tidak menuju terlalu dalam kearah gangguan psikologis.
Gangguan kepribadian narsistik atau disebut juga dengan istilah narcissistic personality disorder terjadi akibat adanya sikap atau perilaku seseorang yang secara berlebihan dalam memandang keunikan atau kelebihan yang dimiliki, sehingga menimbulkan fantasi yang berlebihan terhadap dirinya sendiri. Secara bahasa narsistik merupakan perasaan cinta terhadap diri sendiri yang berlebihan.Gangguan kepribadian narsistik termasuk gangguan mental yang disebabkan adanya perasaan ego yang tinggi dan kekaguman yang berlebihan terhadap dirinya sendiri. Individu yang mengalami gangguan kepribadian narsistik sering kali memandang dirinya lebih baik dari orang lain, memiliki fantasi yang berlebihan terhadap keberhasilan yang dicapainya dan kurang memperhatikan perasaan orang lain.
Kohut menjelaskan, gangguan kepribadian narsistik terjadi akibat adanya kegagalan dalam mengembangkan harga diri yang sehat. Hal ini disebabkan oleh ketidakmampuan orang tua dalam merespon secara baik berbegai kompetensi yang dimiliki oleh anaknya, anak seringkali dihargai guna untuk membangun kebanggaan dan harga diri orang tua, bukan berdasarkan makna dirinya sendiri.
Ciri -Ciri Gangguan Kepribadain Narsistik
Beberapa ciri gangguan kepribadian narsisistik antara lain cinta secara berlebihan terhadap diri sendiri, meganggap dirinya memiliki kelebihan yang unik, diringi dengan keinginan untuk mengagungkannya, selalu ingin mencari perhatian dan pujian dari orang lain, ingin mendapatkan perlakukan spesial, kurang peka terhadap kebutuhan orang lain dan memiliki khayalan yang berlebihan terhadap dirinya walaupu dalam pandangan orang lain biasa-biasa saja. Dalam DSM-IV (Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders-Fourth Edition) seseorang dikatakan mengalami gangguan kepribadian narsistik jika memiliki lima dari sembilan ciri, yaitu:
- merasa paling hebat.
- seringkali memiliki perasa iri hati kepada orang lain..
- memiliki fantasi secara berlebihan terhadap kesukesan dan kelebihannya.
- ingin dikagumi secara berlebihan, kurang memiliki empati terhadap orang lain.
- selalui ingin memperoleh keistimewaan.
- memiliki sikap angkuh, sensitif terhadap kritik, memiliki kepercayaan diri secara semu, memiliki keyakinan secara berlebihan bahwa dirinya memiliki keunikan dan hanya dapat dimengerti oleh orang-orang tertentu.
Apa faktor yang menyebabkan Gangguan Kepribadian Narsistik?
Banyak faktor yang memyebabkan munculnya gangguan kepribadian narsistik. Kohut (1971, 1977) berbendapat, gangguan kepribadian narsistik terjadi akibat kegagalan anak dalam neniru empati dari orang tua khususnya pada pada masa perkembagan awal akan-anak, anak terfiksasi pada tahap perkembangan berikutnya. Akibatnya, setelah dewasa belum menemukan hasil dalam mencari figur ideal untuk memenuhi kebutuhan empatinya. Menurut teori psikodinamik, individu akan terhindar dari gangguan keribadian narsistik jika padamasa akan-akan mampu menjalani fase perkembangan secara normal. Oleh karena itu, orang tua harus mampu mengembangkan tingkat kepercayaan diri secara normal dan mengembangkan perasaan harga diri anak secara benar.
Kohut dan Kernberg menjelaskan, kepribadian narsistik akan berkembang dalam diri individu, jika orang tua lalai terhadap anak, kurang berempati dan selalu menghilangkan nilai terhadap apa yang dilakukan oleh anak. Bila hal ini terjadi, anak akan mencari sendiri dengan cara mengidealkan dirinya sendiri. Munculnya kelainan kepribadian narsistik terjadi akibat adanya penilaian secara berlebihan terhadap realitas yang dialami oleh anak. Sikap orang tua memanjakan dan menuruti segala permintaan anak-anaknya merupakan salah satu contoh sikap yang berlebihan terhadap realitas yang dialami oleh anak. Ahli lain menyatakan trauma masa kanak-kanak merupakan salah satu faktor utama menjadi penyebab munculnya narsis. Bahkan Sigmond Freud berkeyakinan bahwa perilaku narsis muncul dari kombinasi pujian orang tua dan penolakan. Memanjakan anak berlebihandan pengabaian orang tua terhadap anak merupakan pemicu munculnya gangguan keperibadian narsistik.
Apakah kamu termasuk memiliki gangguan kepribadian Narsistik? Gangguan ini secara sosial mengganggu karena kepribadian yang dimiliki si narsistik merasa bahwa mereka paling hebat dan tidak memiliki empati terhadap orang lain. Namun, kamu tidak bisa melakukan self-diagnose karena bisa jadi ciri yang rasakan belum tentu merupakan gangguan yang sebenarnya. Sehingga kamu harus mencari tenaga profesional untuk mendiagnosa hal ini. NS Development menyediakan Tes MMPI Online, tes ini bisa mengukur gangguan psikologis tentang gambaran tentang dimensi-dimensi kepribadian dan psikopatologi yang penting dalam klinik secara akurat.