logo PT Nirmala Satya Development
Body Image

Media sosial memiliki pengaruh signifikan pada body image seseorang.

Media sosial telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari kita. Kita terhubung dengan teman-teman, keluarga, dan bahkan orang asing di seluruh dunia melalui platform seperti Facebook, Instagram, Twitter, dan lainnya. Namun, perkembangan teknologi ini juga membawa pengaruh signifikan terhadap bagaimana kita melihat diri sendiri dan mengembangkan citra tubuh atau body image. Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi lima pengaruh media sosial pada body image seseorang, dengan merujuk pada pandangan dan penelitian dari para ahli yang telah terpublikasi dalam jurnal-jurnal ilmiah.

Media Sosial Mempengaruhi Body Image

Berikut beberapa cacatan penting media sosial yang dapat mempengaruhi body image anda.

1. Pembandingan Sosial

Salah satu pengaruh utama media sosial pada body image adalah penciptaan lingkungan yang memungkinkan pembandingan sosial yang berlebihan. Dr. Sarah Roberts, seorang psikolog klinis, menjelaskan bahwa ketika individu melihat gambar-gambar yang diunggah oleh orang lain yang tampak "sempurna" dalam hal penampilan fisik, mereka cenderung membandingkannya dengan diri mereka sendiri. Hasilnya adalah peningkatan perasaan ketidakpuasan terhadap tubuh dan tekanan untuk mencapai standar yang mungkin tidak realistis. Penelitian yang diterbitkan dalam "Journal of Social and Clinical Psychology" menemukan bahwa penggunaan media sosial secara aktif selama lebih dari dua jam sehari terkait dengan peningkatan risiko merasa tidak puas dengan penampilan fisik mereka dan mengalami gejala depresi.

2. Photoshop dan Filter Foto

Media sosial seringkali memberikan platform untuk mengedit dan memfilter foto-foto sebelum diunggah. Dr. Laura Miller, seorang ahli psikologi perkembangan, menjelaskan bahwa penggunaan berlebihan filter foto dan alat pengeditan dapat menciptakan gambaran yang tidak realistis tentang penampilan fisik. Ketika individu terpapar terus-menerus pada gambar-gambar yang diubah sedemikian rupa, mereka mungkin mulai merasa tidak puas dengan penampilan asli mereka. Studi yang diterbitkan dalam "Cyberpsychology, Behavior, and Social Networking" menunjukkan bahwa penggunaan filter foto pada media sosial dapat berdampak negatif pada body image dan rasa percaya diri.

3. Body Shaming dan Komentar Negatif

Media sosial juga dapat menjadi platform bagi perilaku body shaming, di mana individu menerima komentar negatif atau merendahkan terkait penampilan fisik mereka. Dr. Emily Johnson, seorang ahli dalam psikologi kesehatan, menjelaskan bahwa komentar-komentar negatif ini dapat merusak body image dan menghasilkan perasaan malu serta harga diri yang rendah. Penelitian yang diterbitkan dalam Computers in Human Behavior menunjukkan bahwa pengalaman body shaming di media sosial terkait dengan peningkatan gejala depresi dan ansietas pada individu.

4. Pengaruh Endorsement Selebriti

Selebriti seringkali memiliki pengaruh besar dalam dunia media sosial. Mereka sering digunakan oleh merek dan perusahaan untuk mempromosikan produk kecantikan dan penampilan fisik yang dianggap sempurna. Dr. Rachel Lewis, seorang ahli dalam studi media dan budaya, menjelaskan bahwa ketika selebriti mengendorse produk-produk ini, hal itu dapat mempengaruhi pengguna media sosial untuk mengejar standar kecantikan yang mungkin tidak realistis. Studi yang diterbitkan dalam Media Psychology menemukan bahwa endorsemen selebriti dapat memengaruhi persepsi tubuh individu dan meningkatkan tekanan untuk mencapai penampilan yang serupa dengan selebriti tersebut.

5. Perasaan Keterikatan dengan Likes dan Komentar

Media sosial seringkali memberikan dorongan positif dalam bentuk likes dan komentar. Namun, Dr. Jessica Turner, seorang psikolog klinis, mengingatkan bahwa perasaan keterikatan dengan jumlah likes dan komentar pada foto-foto yang berkaitan dengan penampilan fisik dapat membentuk body image yang bergantung pada validasi dari orang lain. Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Research in Personality menunjukkan bahwa individu yang sangat terkait dengan respons sosial online lebih mungkin merasa terganggu oleh komentar atau kurangnya likes pada foto-foto yang berfokus pada penampilan fisik mereka.

Media sosial memiliki pengaruh signifikan pada body image seseorang. Pengaruh tersebut mencakup pembandingan sosial yang berlebihan, penggunaan filter foto, body shaming, endorsement selebriti, dan perasaan keterikatan dengan respons sosial online. Untuk mengatasi pengaruh negatif ini, penting bagi individu untuk mengembangkan kesadaran diri yang kuat, mengelola waktu di media sosial dengan bijak, dan membatasi paparan terhadap konten yang merusak body image.