Gejala dan Tanda-tanda Depresi
Depresi sebagai suatu keadaan pada individu yang ditandai dengan hilangnya energi dan minat, perasaan bersalah, kesulitan berkonsentrasi, hilangnya nafsu makan, muncul pikiran tentang kematian atau bunuh diri.
Ada beberapa tanda dan gejala depresi. Gejala dan tanda-tanda depresi bisa dirasakan oleh penderita sendiri. Tetapi terkadang penderita mengalami kesulitan dalam mengidentifikasi keadaan psikologisnya. Depresi oleh Kaplan dkk. (1991) dijelaskan sebagai suatu keadaan pada individu yang ditandai dengan hilangnya energi dan minat, perasaan bersalah, kesulitan berkonsentrasi, hilangnya nafsu makan, muncul pikiran tentang kematian atau bunuh diri. Tanda dan gejala lainnya berupa terjadinya perubahan tingkat aktivitas kemampuan kognitif, pembicaraan, dan fungsi vegetatif seperti tidur, nafsu makan, aktivitas seksual, dan irama biologis lainnya, dimana perubahanperubahan ini hampir selalu menyebabkan gangguan fungsi interpersonal, sosial dan pekerjaannya.
Menurut Beck (1985) sumber depresi adalah kognisi negatif. Orang yang depresi tampak mempunyai pandangan yang negatif mengenai dirinya sendiri, mengenai dunianya dan mengenai masa depannya. Orang yang depresi menarik kesimpulan yang salah dan akibat dari menilai negative dirinya, dunianya dan masa depannya, sehingga suasana hatinya depresif, kemampuannya lumpuh, menolak harapanharapan, mempunyai harapan bunuh diri dan terjadi kenaikan ketegangannya.
Pada masa kanak-kanak dan remaja orang yang depresif belajar melalui kehilangan orang tua atau orang yang dicintainya, kejadian-kejadian yang menyedihkan, penolakan teman sebaya, kritikan gurunya, sikap depresif orang tua dan munculnya skema negatif, dimana skema negatif ini akan aktif jika situasi yang baru yang dimasukinya mirip dengan kondisi Ketika ia belajar skema tersebut dan dikuatkan oleh kesalahan-kesalahan yang tidak logis dan ini mengakibatkan kerusakan realitas.
Skema negatif tentang diri sendiri selalu mengingatkan pada ketidak-berhargaan dirinya, menyalahkan diri sendiri yang disebabkan penarikan kesimpulan yang semaunya, abstraksi-selektif, generalisasi yang berlebih-lebihan, membesar-besarkan dan meremehkan (Davidson & Neale, 2002).
Simtom- simtom Depresi
Beck (1985) mengklasifikasikan gejala atau simtom-simtom depresi dalam empat kelompok besar yaitu sebagai berikut:
- Emosional diartikan sebagai perubahan pada perasaan penderita atau pada perilaku luar yang disebabkan perasannya, manifestasinya berupa kesedihan, berkurang bahkan hilangnya kesenangan, apatis, berkurang bahkan hilangnya perasaan cinta terhadap orang lain, kecemasan, hilangnya respon terhadap kegembiraan.
- Simtom kognitif mengandung tiga bagian yang berbeda. Bagian pertama sikap penderita yang menyimpang terhadap diri, pengalaman dan masa depannya. Simtom ini termasuk menilai jelek diri sediri, distorsi citra tubuh dan harapan negatif. Bagian kedua adalah penimpaan kesalahan kepada diri sendiri. Penderita menyakini bahwa dirinya adalah sumber berbagai permasalahan. Bagian ketiga ditandai dengan ketidakmampuan penderita dalam mengambil keputusan.
- Simtom motivasional diartikan dengan tidak adanya keinginan untuk melakukan berbagai aktivitas seperti makan dan minum obat, timbunya hasrat untuk mati dan meningkatnya ketergantungan pada orang lain.
- Simtom perilaku dan vegetative merupakan refleksi dari simtomsimtom diatas, meliputi gangguan tidur, kepasifan seperti tiduran selama berjamjam, menarik diri dari hubungan dengan orang lain, retardasi dan agitasi pada perilakunya, gangguan nafsu makan/anoreksia, gangguan aktivitas seksual.
Gejala dan Tanda-tanda Depresi
Beck (1985) menghubungkan tingkat keparahan depresi dengan simtom-simtomnya dan menyimpulkan tanda-tanda depresi berikut ini:
1. Menurunnya Selera Makan
Tahap ringan muncul berupa ketidak-inginan individu untuk makan, tahap sedang ditandai dengan benarbenar hilangnya selera makan dan individu lupa makan tanpa disadarinya, tahap berat individu harus memaksa diri sendiri atau dipaksa orang lain untuk makan (beberapa kasus menunjukan kebalikannya, individu makan berlebihan).
2. Gangguan Tidur
Tahap ringan ditandai apabila individu tidur dengan jumlah jam yang lebih banyak dari biasanya dan individu menyadarinya. Beberapa kasus menunjukan kebalikannya, penderita bangun tidur lebih awal beberapa menit sampai setengah jam dari biasanya. Tahap sedang ditandai apabila individu bangun satu atau dua jam lebih awal dari biasanya. Tahap berat ditandai apabila individu hanya tidur sekitar empat atau lima jam, mengalami kesulitan untuk tidur kembali, sedangkan pada beberapa kasus individu tidak dapat tidur sama sekali dimalam hari.
3. Hilangnya Gairah Seksual
Individu pada tahap ringan akan mengalami penurunan dalam merespon stimulus seksual, pada tahap sedang tidak memiliki hasrat seksual spontan dan pada tahap berat individu benarbenar tidak memiliki respon terhadap stimulus seksual.
4. Timbulnya Kelelahan
Pada tahap ringan individu merasa cepat lelah dibanding dari biasanya, tahap sedang penderita akan merasakan lelah saat bangun tidur pagi hari dan tidak dapat diringankan dengan usahausaha seperti relaksasi, istirahat atau rekreasi, pada tahap berat individu merasa terlalu lelah untuk melakukan apapun. Dengan pemberian dorongan dari luar individu kadangkala mampu mengerjakan tugas, tanpa dorongan dari luar individu tidak mampu memobilisasi energi untuk mengerjakan tugas-tugas ringan sekalipun, mengeluh bahwa ia tidak memiliki energi, bahkan untuk mengangkat tangan sekalipun.
Itulah penjelasan symptom, gejala dan tanda-tanda depresi yang bisa diketahui oleh penderita yang sedang mengalaminya. Tentunya agak susah untuk meengertahui secara langsung, seperti apa tanda-tanda depresi itu. Untuk mengetahui tanda-tanda depresi, telah dikembangkan beberapa alat tes untuk mengukur tanda-tanda depresi, seperti yang akan dijelaskan di bawah ini.
Cara Mengukur dan Mengenali Tanda-tanda Depresi
Saat ini telah tersedia beberapa alat ukur untuk mengetes tingkat dan tanda-tanda depresi. Tes tingkat depresi online telah tersedia dalam bentuk aplikasi yang siap digunakan baik dalam bentuk akses layanan gratis maupun premium (berbayar).
Berikut adalah alat tes tingkat depresi online yang telah tersedia di NS Development yang siap anda gunakan.
1. Skala DASS (Depression Anxiety Stress Scale)
Skala DASS adalah skala khusus untuk mengukur tingkat depresi yang telah tersedia secara online di NS Development, dan dapat diakses secara gratis. Skala ini terdiri dari 42 nomor yang akan mengecek kondisi depresimu. Selain itu, skala DASS sebenarnya juga mampu mengukur tingkat stress, cemas selain tingkat depresi. Anda dapat menggunakan dan mengukur tingkat depresi dengan skala DASS langsung dengan klik tautan Skala DASS.
2. Skala BDI-2 (Beck Depression Inventory)
Skala BDI-2 dapat mengukur tingkat depresi dari tingkat depresi ringan, depresi sedang, depresi berat hingga depresi sangat berat. Tes BDI-2 sudah tersedia dalam bentuk online di NS Development secara gratis. Anda dapat menggunakan dan mengukur tingkat depresi dengan skala BDI-2 langsung dengan klik tautan Skala BDI-2.
3. Tes MMPI (Minnesota Multiphasic Personality Inventory)
Alat tes MMPI merupakan alat tes yang paling lengkap dalam mengungkap masalah-masalah psikologi. Tes ini mampu mengukur secara akurat dinamika kepribadian dan tingkat keparahannya. Tes MMPI adalah alat tes gangguan psikologis yang palin banyak digunakan oleh psikolog dan psikoater di Indonesia. Bahkan penggunaannya diperluas bukan hanya untuk mendeteksi gangguan psikologis, tetapi digunakan untuk proses rekrutment, seleksi karyawan, seleksi mahasiswa baru, maupun sebagai syarat untuk menempati jabatan-jabatan tertentu.
Tes MMPI tersedia secara online di NS Development. Anda dapat mengukuti tes MMPI di NS Development dengan klik tautan Tes MMPI Online.