logo PT Nirmala Satya Development
Gangguan Kepribadian Paranoid

Gangguan kepribadian paranoid perlu diketehui lebih dalam untuk mempermudah penanganan bagi penderitanya.

Gangguan kepribadian paranoid adalah suatu gangguan dalam bentuk pikiran yang mana mereka memiliki rasa takut dan curiga yang berlebihan terhadap orang lain. Terdapat ciri-ciri yang bisa dikenali pada penderita gangguan ini.

1. Kepekaan berlebihan terhadap kegagalan dan penolakan

Kepekaan berlebihan terhadap kegagalan dan penolakan merujuk pada kecenderungan seseorang untuk merasakan kecemasan, takut, atau minder yang berlebihan ketika menghadapi situasi yang memungkinkan terjadinya kegagalan atau penolakan. Orang yang mengalami kepekaan berlebihan ini seringkali menghindari situasi-situasi tersebut dan cenderung tidak memperlihatkan potensi terbaik mereka karena takut akan kegagalan atau penolakan. Sedangkan ketakutan akan penolakan terjadi ketika seseorang mengkhawatirkan akan ditolak atau tidak diterima oleh orang lain dalam situasi tertentu. Hal ini dapat menyebabkan seseorang menjadi cemas dan takut untuk berinteraksi atau berkomunikasi dengan orang lain, bahkan dengan orang-orang yang sudah dikenal sebelumnya.

2. Kecenderungan untuk tetap menyimpan dendam,misalnya menolak untuk memaafkan suatu penghinaan dan luka hati atau masalah kecil

Kecenderungan untuk tetap menyimpan dendam dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti rasa sakit atau penghinaan yang dirasakan, kegagalan dalam menyelesaikan masalah atau konflik dengan orang lain, atau rasa tidak adil yang dirasakan. Meskipun pada awalnya dapat memberikan rasa kepuasan atau keadilan, namun dalam jangka panjang, kecenderungan untuk tetap menyimpan dendam dapat menjadi beban dan memberikan dampak negatif pada kesehatan fisik dan mental seseorang.

3. Kecurigaan dan kecenderungan yang mendalam untuk mendistorsikan pengalaman dengan menyalah-artikan tindakan orang lain yang netral atau bersahabat sebagai suatu sikap permusuhan atau penghinaan

Orang yang mengalami paranoid thinking cenderung memiliki kecurigaan dan kekhawatiran berlebihan terhadap orang lain, bahkan terhadap orang-orang yang sebenarnya netral atau bersahabat. Paranoid thinking dapat muncul karena berbagai faktor, seperti pengalaman masa lalu yang traumatis, kecemasan sosial, atau bahkan gangguan psikologis seperti gangguan kecemasan atau gangguan paranoid. Orang yang mengalami paranoid thinking seringkali memiliki pikiran yang sangat kuat dan sulit untuk dirubah, bahkan dengan bukti-bukti yang jelas bahwa kecurigaan mereka tidak berdasar.

4. Perasaan bermusuhan dan ngotot tentang hak pribadi tanpa memperhatikan situasi yang ada (actualsituation)

Disebut juga sebagai defensive behavior atau perilaku defensif. Seorang paranoid akan memiliki perilaku defensif. Perilaku defensif dapat terjadi ketika seseorang merasa terancam, tidak nyaman, atau tidak aman dalam situasi tertentu.

5. Kecurigaan yang berulang, tanpa dasar (justification), tentang kesetiaan seksual dari pasangannya

Orang yang mengalami gangguan kepribadian paranoid cenderung memiliki kecurigaan yang berlebihan dan tidak rasional terhadap pasangan mereka, bahkan jika tidak ada bukti atau dasar yang kuat untuk mendukung kecurigaan tersebut. hal ini dapat muncul karena berbagai faktor, seperti pengalaman masa lalu yang traumatis, ketidakamanan dalam hubungan, atau gangguan psikologis.

6. Kecenderungan untuk merasa dirinya penting secara berlebihan, yang bermanifestasi dalam sikap yang selalu merujuk ke diri sendiri (self-refential attitude)

Orang yang mengalami paranoid cenderung berpikir bahwa segala hal harus berputar di sekitar dirinya sendiri, dan sulit untuk memahami atau memperhatikan kebutuhan dan perasaan orang lain.

7. Preokupasi dengan penjelasan-penjelasan yang bersekongkol dan tidak substansif dari suatu peristiwa, baik yang menyangkut diri pasien sendiri maupun dunia pada umumnya.

Orang yang mengalami paranoid thinking cenderung mempunyai keyakinan yang tidak rasional bahwa ada konspirasi atau kejahatan yang terjadi di sekitar mereka, dan merasa bahwa mereka atau orang yang dekat dengan mereka menjadi korban dari konspirasi tersebut. Pikiran-pikiran negatif yang dibuat oleh orang paranoid tentunya tidak berdasar dan tidak ada bukti mereka merasa jika merasa sedang terancam mereka akan mengira orang-orang sekitar mereka merupakan orang yang jahat.

Demikianlah penjelasan dari ciri-ciri gangguan kepribadian paranoid. Tidak salahnya kita memiliki kecurigaan karena pada dasarnya manusia mempunyai mekanisme pertahanan diri agar mendapat kenyamanan diri dari ancaman yang ada, namun apabila kecurigaan tersebut sudah berlebihan tentunya akan berdampak buruk kepada diri sendiri maupun orang lain. Namun orang yang mengalami paranoid tentunya mereka tidak sadar bahwa mereka memiliki gangguan ini kita sebagai orang terdekat dapat membantu mereka untuk sembuh dari hal ini dengan membawa ke orang yang prosfesional di bidangnya.