logo PT Nirmala Satya Development
Mindfulness

Ada beberapa Aspek-aspek Mindfulness, tetapi secara umum dapat dibagi kedalam 5 komponen yaitu Mengamati (observing), Menggambarkan(describing), Sadar secara penuh (acting with awareness), Tidak bereaksi (non reactivity) dan Tidak menghakimi(nonjudging)

Sebelumnya kita sudah membahas defenisi yang menjelaskan apa itu mindfulness. Pada artikel kali ini kita akan membahas apa saja aspek yang harus dimiliki seseorang yang mindfulness. Yuk dibaca artikel kali ini.

Terdapat 5 komponen mindfulness menurut Baer (2006), yaitu observing, describing, acting with awareness, non-reactivity, dan nonjudge.

Aspek-aspek mindfulness
1. Mengamati (observing)

Seseorang yang mindfull tentunya memiliki pengamatan baik Ini adalah kemampuan untuk memperhatikan dan menyadari apa yang terjadi di dalam dan di sekitar kita tanpa menilai atau mengomentarinya. Dalam praktik mindfulness, pengamatan ini dilakukan dengan cara memusatkan perhatian dan konsentrasi secara sengaja pada suatu objek, seperti pernapasan atau sensasi tubuh, dan dengan penuh perhatian mengamati setiap pikiran, perasaan, atau sensasi yang muncul. Tujuannya adalah untuk melatih diri kita agar peka dalam merasakan momen saat ini tanpa terbawa oleh pikiran atau emosi yang dapat mengganggu keseimbangan mental.

2. Menggambarkan(describing)

Seseorang yang mindfull mampu untuk mengambarkan keadaan yang terjadi pada dirinya. Ini adalah kemampuan untuk secara akurat dan tanpa menghakimi mengekspresikan dan mengartikulasikan pengalaman yang terjadi di dalam dan di sekitar kita. Dalam praktik mindfulness, hal ini terjadi dengan mengidentifikasi dan menggambarkan pengalaman aktual, seperti apa yang kita rasakan, pikirkan, atau lihat. Tujuannya adalah untuk meningkatkan pemahaman kita tentang pengalaman saat ini dan untuk membantu kita tetap terhubung dengan realitas saat ini.

3. Sadar secara penuh (acting with awareness)

Ini berarti bahwa ketika kita melakukan sesuatu, kita melakukannya dengan kesadaran penuh, bukannya terganggu oleh pikiran atau perasaan yang melayang begitu saja. Ketika kita bertindak dengan kesadaran, kita lebih mampu terhubung dengan pengalaman saat itu dan merespons dengan bijak dan tepat terhadap situasi yang kita hadapi. Dalam konteks meditasi kesadaran, "bertindak dengan kesadaran" dapat berarti berfokus pada napas Kita, atau pada suara dan sensasi tubuh Kita pada saat ini, dan membawa perhatian Kita kembali ke sana ketika pikiran Kita mengembara.

Dengan mempraktikkan keterampilan ini melalui meditasi, Kita dapat belajar untuk menggabungkan perhatian penuh ke dalam kegiatan sehari-hari, seperti bekerja, berbicara dengan orang lain, atau berjalan-jalan. Kita juga dapat memperkuat hubungan Kita dengan orang lain melalui aktivitas mindfulness. Ketika kita memberikan fokus dan perhatian penuh kepada orang yang kita ajak bicara, kita dapat membentuk hubungan yang lebih dalam dan bermakna. Dengan secara sadar memperhatikan dan mengenali pikiran dan perasaan kita, kita juga dapat mengatasi stres dan menjaga kesehatan mental kita secara keseluruhan.

4. Tidak bereaksi (non reactivity)

Seseorang yang memiliki mindfull tentu tidak langsung bereaksi terhadap situasi tertentu dengan gegabah. Dengan kata lain, ketika kita ditempatkan dalam situasi yang sulit, kita belajar untuk tetap tenang dan merespons dengan bijak dan tepat, daripada secara otomatis bereaksi terhadap pikiran dan perasaan yang muncul dalam diri kita. Sebaliknya, kita belajar untuk tetap tenang dan bereaksi dengan bijak dan tepat. Dalam konteks meditasi positif, "tidak reaktif" berarti kita mengamati pikiran dan perasaan yang muncul tanpa bereaksi secara emosional atau membawa pikiran tersebut lebih jauh. Sebaliknya, kita belajar untuk menerima pengalaman dengan bijak dan terbuka, dan kemudian mengatasinya. Dalam kehidupan sehari-hari, "non-responsif" membantu kita mengatasi stres dan konflik.

Dengan tidak bereaksi secara emosional terhadap situasi yang sulit, kita dapat tetap tenang dan merespons dengan bijak dan tepat. Selain itu, "tidak bereaksi" membantu kita meningkatkan hubungan kita dengan orang lain. Dengan tidak bereaksi secara emosional terhadap apa yang dikatakan dan dilakukan orang lain, kita dapat merespons dengan lebih terbuka dan penuh pengertian. Dengan demikian, kita dapat membangun hubungan yang lebih kuat dan lebih bermakna. Secara keseluruhan, "non-reaksi" adalah aspek penting dari pemikiran positif yang dapat membantu kita merespons dengan bijak dan tepat terhadap situasi yang sulit, meningkatkan kesehatan emosional kita, dan memperkuat hubungan kita dengan orang lain.

5. Tidak menghakimi (nonjudging)

Pada aspek ini artinya, ketika kita mempraktikkan perhatian penuh, kita belajar untuk melihat pengalaman kita tanpa menghakimi atau mengevaluasinya. Sebaliknya, kita mengamati pikiran, perasaan, dan sensasi tubuh kita dengan penerimaan terbuka dan tanpa prasangka. Dalam konteks meditasi perhatian penuh, "tidak menghakimi" dapat berarti melihat pikiran dan perasaan kita hanya sebagai objek pengamatan tanpa memberikan nilai atau menilai mereka sebagai baik atau buruk. Hal ini membantu kita untuk mengatasi kecenderungan untuk menghakimi atau mengkritik diri kita sendiri selama meditasi. Dalam kehidupan sehari-hari, "tidak menghakimi" dapat membantu kita mengatasi kecenderungan untuk menghakimi dan mengutuk orang atau situasi lain. Dengan mengamati dengan penerimaan yang terbuka dan tanpa prasangka, kita dapat melihat situasi dari sudut pandang yang berbeda dan memahami orang lain dengan lebih baik.

Demikianlah penjelasan yang ada pada aspek-aspek yang harus dimiliki seseorang yang mindfulness. Banyak manfaat yang didapat dari mindfulness terutama bagi kehidupan kita sendiri. Informasi untuk anda yang ingin mengetahui status kesehatan mental, anda dapat mengikuti tes MMPI Online di NS Development.