logo PT Nirmala Satya Development
Resiliensi

Resiliensi merupakan sifat yang kuat yang dapat membantu seseorang mengatasi trauma dan menciptakan masa depan yang lebih cerah

Trauma dapat terjadi pada siapa saja, tanpa memandang usia, jenis kelamin, atau latar belakang. Trauma dapat terjadi sebagai akibat dari berbagai peristiwa, termasuk bencana alam, kecelakaan, kekerasan, dan kehilangan orang yang dicintai. Trauma dapat memiliki dampak jangka panjang pada kesehatan fisik dan mental seseorang, sehingga sulit untuk bergerak maju dan menjalani hidup sepenuhnya. Namun, ada satu faktor yang dapat membantu Anda mengatasi trauma dan menciptakan masa depan yang lebih cerah yaitu dengan resiliensi.

Resiliensi diartikan sebagai kemampuan untuk bangkit kembali dari keterpurukan dan berhasil meskipun dalam keadaan yang sulit. Ini adalah kombinasi dari kekuatan batin, kemampuan beradaptasi, dan pandangan positif yang memungkinkan Anda untuk mengatasi stres dan mengatasi situasi sulit. Menurut para ahli, resiliensi bukanlah sesuatu yang Anda bawa sejak lahir, tetapi dapat diperoleh dan diperkuat melalui latihan dan pengalaman.

1. Membantu Mengembangkan Pola pikir

Individu yang mengalami trauma kerap kali fokus pada hal-hal negatif yang membuat mereka teringat dengan pengalaman yang menyakitkan, dengan memiliki resiliensi dapat membantu seseorang dalam mengembangkan pola pikir yang positif. Alih-alih berfokus pada aspek negatif dari peristiwa traumatis, Anda dapat memilih untuk mencari titik terang dan menemukan makna dalam pengalaman Anda. Dengan demikian, Anda dapat menemukan tujuan dan arah bahkan dalam menghadapi kesulitan. Menurut Dr Karen Leibich seorang ahli resiliensi dan salah satu direktur Program ResiliensiUniversitas Pennsylvania resiliensi adalah kemampuan untuk menerima pukulan dan menggunakannya sebagai katalisator untuk pertumbuhan dan pembelajaran.

2. Membantu individu dalam mendapatkan dukungan sosial

Individu yang mengalami trauma ditandai dengan menghindari orang lain tanpa meminta bantuan orang lain. Namun, seseorang yang memiliki resiliensi mereka akan bangkit untuk mencari dukungan sosial. Memiliki jaringan pertemanan dan keluarga yang kuat yang dapat memberikan dukungan emosional dan praktis dapat menjadi faktor penting dalam memulihkan diri dari trauma. kata Dr Andrew Shate, salah satu pendiri Resilience Institute Hubungan sosial seperti jaring pengaman emosional untuk mengatasi stres dan trauma dia mendorong individu untuk meluangkan waktu untuk membentuk dan membina hubungan, bahkan ketika keadaan sedang tenang.

3. Kesehatan dapat mempengaruhi resiliensi

Kesehatan fisik juga merupakan komponen penting dari resiliensi. Merawat tubuh Anda melalui olahraga teratur, makan sehat, dan tidur yang cukup dapat membantu membangun kekuatan fisik dan mental yang dibutuhkan untuk mengatasi trauma. Hal ini dapat menjadi alat resiliensi."

4. Mencari Bantuan Profesional

Salah satu cara yang paling efektif untuk membangun resiliensi adalah dengan mencari bantuan profesional. Trauma dapat berdampak besar pada kesehatan mental dan emosional seseorang dan sulit untuk diatasi tanpa bantuan profesional. Layanan kesehatan mental, seperti terapi atau konseling, dapat membantu Anda memproses trauma dan mempelajari cara-cara yang sehat untuk mengatasinya. "Dukungan seorang terapis dapat menjadi alat yang sangat berharga untuk membantu orang membangun resiliensi dan mengatasi dampak trauma," kata Robert Brooks, PhD, profesor dan psikolog klinis di Harvard Medical School.

Terakhir, penting bagi individu untuk bersabar terhadap diri mereka sendiri dan memberikan waktu bagi diri mereka sendiri untuk sembuh. Resiliensi tidak langsung bekerja secara langsung biasanya individu akan merasakan fase dititik terendah hingga ia bisa bangkit kembali oleh karena itu butuh waktu untuk pulih dari trauma. Penting untuk menyadari bahwa penyembuhan bukanlah proses yang linier dan bersikap baik pada diri sendiri selama masa-masa sulit. kata Dr Shate menyatakan resiliensi bukanlah kesempurnaan atau tak terkalahkan, Ini adalah kemampuan untuk beradaptasi dan pulih dari kemunduran, meskipun itu membutuhkan waktu.

Kesimpulannya, resiliensi adalah sifat yang kuat yang dapat membantu seseorang mengatasi trauma dan menciptakan masa depan yang lebih cerah. Dengan mengembangkan pola pikir yang positif, mencari dukungan sosial, menjaga kesehatan fisik, mencari bantuan profesional, dan bersabar terhadap diri sendiri, Anda dapat membangun resiliensi yang Anda butuhkan untuk melewati masa-masa sulit. Menurut Dr Reavich resiliensi bukan tentang menghindari kesulitan, akan tetapi tentang menghadapi kesulitan secara langsung dan menjadi lebih kuat.

Untuk mengetahui kondisi terkini dari kesehatan mental, kamu dapat memerisakannya dengan melakukan Tes Psikologi Online yang tersedia dari platform NS Development.