logo PT Nirmala Satya Development
Jenis-jenis Skala Sikap

Skala sikap merupakan suatu alat ukur yang digunakan untuk mengukur sikap, nilai, dan karakteristik lain

Skala sikap merupakan suatu alat ukur yang digunakan untuk mengukur sikap, nilai, dan karakteristik lain. Dalam skala sikap berisikan nilai-nilai bilangan untuk menilai subjek, obyek, atau perilaku-perilaku untuk maksud mengkuantifikasikan atau mengukur kualitas-kualitas. Skala sikap berbeda dengan tes, sebab tidak seperti halnya hasil tes, hasil pengukuran skala sikap tidak menyatakan kekuatan atau kelemahan, keberhasilan atau kegagalan. Skala sikap mengukur seberapa jauh individu memiliki karakteristik nilai, keyakinan, minat, atau pandangan terhadap sesuatu. Sebagai contoh, skala sikap dapat digunakan untuk mengukur sikap remaja terhadap partai politik, pemilu, atau penggusuran untuk kepentingan pembangunan.

Banyak peneliti mendefinisikan sikap sebagai afek (perasaan) positif atau negatif terhadap suatu kelompok, institusi, konsep, atau obyek sosial tertentu. Dengan kata lain, pengukuran sikap pada dasarnya adalah menempatkan individu dalam suatu kontinum positif (favourable) – negatif (unfavourable) terhadap suatu obyek sikap.

Berikut jenis-jenis skala sikap:

Dichotomous scale (1)

Skala ini sering juga dikenal dengan skala guttman, merupakan skala pengukuran yang ingin mendapatkan jawaban tegas, misalnya jawaban ya, tidak; benar, salah; pernah, tidak pernah; positif, negatif dan sebagainya. Skala ini termasuk tipe skala nominal.

Contoh:

(1) Bagaimana pendapat saudara, apabila orang itu menjabat direktur perusahaan ini? a) Setuju b) Tidak setuju

(2) Apakah pimpinan saudara pernah melakukan pemeriksaan di ruang kerja anda? a) Pernah b) Tidak pernah

Category scale (2)

Skala ini membagi responden ke dalam beberapa katagori (lebih dari 2 katagori). Skala ini termasuk tipe skala nominal. Misalnya pertanyaan tentang agama, tempat tinggal, jenis pekerjaan, lapangan pekerjaan, dan sebagainya.

Likert scale (3)

Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam skala ini variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel, dan indikator variabel ini akan dijadikan titik tolak dalam menyusun butirbutir instrumen penelitian yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan. Skala ini tergolong ke dalam tipe skala ordinal/interval. Jawaban pada setiap butir pertanyaan dalam skala ini dapat berupa kata-kata seperti : 1 sangat setuju, 2 setuju, 3 cukup setuju, 4tidak setuju, 5 sangat tidak setuju; kata-kata lain misalnya: 1 selalu, 2 sering, 3 kadang-kadang, 4 hampir tidak pernah, 5 tidak pernah; atau kata-kata:1 sangat baik, 2 baik, 3 cukup baik, 4 tidak baik, 5 sangat tidak baik.

Semantic Defferensial (4)

Semantic Defferensial merupakan skala yang dapat digunakan untuk mengukur sikap, hanya saja bentuknya tidak merupakan pilihan ganda maupun checklist, akan tetapi disusun dalam bentuk satu garis kontinum dengan jawaban sangat positif terletak di bagian kanan garis dan jawaban yang sangat negatif terletak di bagian kiri garis atau sebaliknya. Data yang diperoleh adalah data interval, dan biasanya skala ini digunakan untuk mengukur sikap/karakteristik tertentu yang dimiliki oleh seseorang. Di samping itu skala ini dapat digunakan untuk melihat bagaimana pandangan seseorang terhadap suatu konsep/obyek apakah sama atau berbeda.

Jawaban yang diberikan oleh responden dengan menggunakan skala ini berada pada rentang jawaban yang positif sampai dengan negatif. Responden dapat memberikan jawaban disesuaikan dengan persepsi terhadap fenomena yang dinilai. Jika angka 1 sampai dengan 5 menunjukkan nilai negatif sampai dengan sangat positif dan responden memilih angka 5 sebagai persepsi mereka, ini berarti bahwa persepsi responden terhadap apa yang ditanyakan sangat positif, sedangkan bila memberi jawaban pada angka 3, berarti cukup positif, dan bila memberi jawaban pada angka 1 maka persepsi responden terhadap apa yang ditanyakan sangat negatif.