logo PT Nirmala Satya Development
Pengertian Skala Pengukuran

Skala pengukuran adalah penentuan atau penetapan skala atas suatu variabel berdasarkan jenis data yang melekat dalam variable penelitian

Skala pengukuran adalah penentuan atau penetapan skala atas suatu variabel berdasarkan jenis data yang melekat dalam variable penelitian. Pengukuran merupakan aturan-aturan pemberian angka untuk berbagai objek sedemikian rupa sehingga angka ini mewakili kualitas atribut. Skala pengukuran merupakan acuan atau pedoman untuk menentukan alat ukur demi memperoleh hasil data kuantitatif. Misalnya alat ukur panjang adalah meter, berat adalah kg, ton, kuintal dan sebagainya.

Dengan menentukan skala pengukuran, maka nilai variabel yang diukur dengan instrument tertnetu dalam bentuk angka, sehingga akan lebih akurat, efisien dan komunikatif. Sebagai contoh, berat emas 19 gram, berat besi 100 kg, suhu badan orang yang sehat 37 derajat Celsius, IQ seseorang 150. Selanjutnya dalam pengukuran sikap, sikap sekelompok orang akan diketahui termasuk gradasi mana dari suatu skala sikap.

Menurut Sugiyono (2012), skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif.

Pada dasarnya skala pengukuran dapat digunakan dalam berbagai bidang.perbedaan terletak pada isi dan penekanannya. Jadi, pengukuran tidak lain dari penunjukan angkaangka pada satu variabel menurut aturan yang telah ditentukan. Yang mana aturan pertama yang perlu diketahui seorang peneliti agar dapat mengukur atau memberikan nilai yang tepat untuk konsep yang diamatinya adalah mengenai tingkat pengukuran. Skala pengukuran memiliki implikasi penting untuk analisis data, seperti halnya untuk jenis penarikan kesimpulan dari penelitian yang dibuat berdasarkan pengukuran tersebut. Prosedur statistik yang paling sering digunakan adalah dengan mengasumsikan sebagai skala interval.

Dalam Pengelompokan skala memakai sistem bilangan nyata. Dasar yang paling umum untuk membuat skala memiliki ciri-ciri bilangannya berurutan, selisih antara bilangan-bilangan adalah berurutan, deret bilangan mempunyai asal mula yang unik yang ditandai dengan bilangan nol.