Inilah Dampak Negatif Ketika Inner Child Masih Terluka
Inner child yang terluka dapat memberikan dampak negatif yang signifikan dalam kehidupan kita.
Seiring bertambahnya usia, kita cenderung meninggalkan kenangan dan pengalaman masa kecil, karena berpikir bahwa hal itu tidak lagi relevan bagi kita. Namun, kenyataannya adalah bahwa pengalaman masa kecil dapat meninggalkan bekas luka pada kehidupan dewasa kita. Jika inner child tetap terluka, hal ini dapat berdampak negatif pada kesehatan mental dan kesejahteraan. Artikel kita akan bersama membahas dampak negatif dari inner child yang terluka.
Dampak Negatif Inner Child
Berikut merupakan dampak yang mungkin dirasakan individu ketika inner child masih terluka.
1. Kesulitan dalam membangun dan mempertahankan hubungan
Salah satu dampak yang paling signifikan dari inner child yang terluka adalah sulitnya membangun dan mempertahankan hubungan. Trauma masa kecil dapat menyebabkan masalah kepercayaan, ketakutan akan ditinggalkan, dan kesulitan mengekspresikan emosi. Akibatnya, orang-orang yang inner child-nya telah terluka mungkin akan mengalami kesulitan untuk membangun dan mempertahankan hubungan dekat dan persahabatan. Jonis Webb, psikolog klinis dan penulis Running on Empty: Overcoming Your Childhood Emotional Neglect, menjelaskan Orang dewasa yang mengalami pengabaian emosional di masa kanak-kanak tidak belajar untuk terhubung dengan orang lain pada tingkat emosional. Akibatnya, mereka sering mengalami masalah keintiman.
2. Rendahnya self-esteem
Inner child yang rusak juga dapat menyebabkan harga diri yang rendah. Jika mereka tumbuh dengan perasaan tidak dicintai dan tidak diinginkan, mereka mungkin telah mengembangkan keyakinan negatif tentang diri mereka sendiri. Keyakinan-keyakinan ini dapat muncul dalam bentuk keraguan diri, kritik diri, dan perasaan tidak mampu. Dr Nicole Repela, psikolog holistik dan penulis Getting the Job Done, menjelaskan bahwa pengalaman masa kecil kita, terutama dengan pengasuh kita, menjadi dasar bagaimana kita melihat diri kita sendiri dan nilai kita di dunia. Keyakinan negatif tentang diri kita sendiri sering kali berakar pada hubungan awal kita.
3. Kecemasan dan depresi
Kecemasan dan depresi juga merupakan efek negatif yang umum terjadi pada inner child yang rusak. Trauma masa kecil dapat membuat kita merasa terbebani, cemas dan depresi. Perasaan-perasaan ini dapat berlanjut hingga dewasa dan mempengaruhi kesehatan mental kita. Dr Bessel van der Kolk, psikiater dan penulis buku The Body Keeps a Record, menjelaskan bahwa trauma bukan hanya sebuah peristiwa yang terjadi di masa lalu, tetapi jejak yang ditinggalkan oleh pengalaman di pikiran, otak, dan tubuh. Dampak trauma masa kecil terhadap kesehatan mental kita bisa sangat mendalam dan bertahan lama.
4. Perilaku yang merusak diri sendiri
Perilaku yang merusak diri sendiri, seperti penyalahgunaan zat, menyakiti diri sendiri dan gangguan makan, juga bisa menjadi efek negatif dari inner child yang rusak. Ketika kita merasa kewalahan oleh emosi dan tidak memiliki strategi koping yang sehat, kita dapat beralih ke perilaku ini sebagai cara untuk menghilangkan rasa sakit. Dr Gabor Maté, penulis In the Realm of Hungry Ghosts, menjelaskan bahwa kecanduan selalu merupakan respons terhadap rasa sakit, baik disadari maupun tidak disadari. Ketika inner child terluka, ia cenderung mengadopsi perilaku merusak diri sendiri sebagai cara untuk mengatasi rasa sakit.
5. Kesulitan mengendalikan emosi
Terakhir, inner child yang terluka mungkin mengalami kesulitan untuk mengendalikan emosinya. Trauma masa kecil dapat menyulitkan mereka untuk mengidentifikasi dan mengekspresikan emosi mereka secara efektif. Mereka mungkin menderita karena emosi yang berlebihan, seperti kemarahan, kesedihan, dan kecemasan, dan tidak tahu bagaimana cara mengelolanya. Menurut Dr Susan David, psikolog dan penulis Emotional Agility, Emosi adalah data, bukan pedoman. Namun, jika inner child Anda terluka, Anda mungkin belum belajar bagaimana memproses dan menafsirkan emosi Anda dengan cara yang sehat.
Kesimpulannya, inner child yang terluka dapat memberikan dampak negatif yang signifikan dalam kehidupan kita. Hal ini dapat menyebabkan kesulitan dalam membangun dan mempertahankan hubungan, harga diri yang rendah, kecemasan dan depresi, perilaku yang merusak diri sendiri, dan kesulitan dalam mengendalikan emosi. Namun, penting untuk diingat bahwa penyembuhan itu mungkin dilakukan. Dengan bantuan seorang terapis yang berkualitas, trauma masa kecil dapat diatasi, mempelajari keterampilan mengatasi masalah yang sehat, dan menjalani kehidupan dewasa yang memuaskan.
Pengalaman masa lalu tentunya akan memberikan dampak bagi masa depan setiap individu untuk mengetahui kondisi psikologis anda, Tes Psikologi Online dapat memberikan informasi mengenai kondisi mental mu, Tes ini tersedia melalui platform kami NS Development.