Ketahui 5 Pola Asuh Ini Mempengaruhi Inner Child Individu
Gaya pengasuhan orang tua memainkan peran penting dalam membentuk perkembangan emosi, sosial, dan kognitif anak
Gaya pengasuhan mengacu pada metode yang digunakan oleh orang tua untuk mendidik dan membimbing anak-anak mereka. Gaya pengasuhan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak, termasuk mempengaruhi kehidupan batin anak dan emosi yang tertekan. Dalam artikel kali kita akan membahasa lima pola asuh yang dapat memengaruhi inner child.
Pengaruh Pola Asuh Dengan Inner Child
Berikut merupakan beberapa gaya pola asuh yang mungkin bisa mempengaruhi inner child seorang individu.
1. Authoritarian parenting
Pola asuh otoriter adalah pendekatan yang ketat dan penuh kontrol yang menekankan pada disiplin, kepatuhan, dan hukuman. Orang tua yang menerapkan pola asuh otoriter cenderung menuntut, otoriter, dan tidak responsif terhadap kebutuhan emosional anak-anak mereka. Mereka mungkin menggunakan ancaman, kritik, dan hukuman fisik untuk menegakkan aturan dan menjaga ketertiban. Menurut para ahli perkembangan anak, pola asuh otoriter dapat menimbulkan sejumlah dampak negatif pada kehidupan inner child. Anak-anak yang tumbuh dengan pola asuh seperti ini dapat mengalami rasa rendah diri, cemas, dan depresi karena selalu dikritik dan tidak adanya dukungan emosional. Mereka juga mungkin mengalami kesulitan karena tidak diberi kesempatan untuk mengembangkan keterampilan pengambilan keputusan dan pemecahan masalah mereka sendiri.
2. Permisive parenting
Permisive parenting adalah pendekatan pengasuhan yang santai dan mengayomi yang menekankan kebebasan dan otonomi. Orang tua yang menerapkan pola asuh toleran cenderung hangat, penuh kasih, dan murah hati, dan mungkin menghindari menetapkan batasan atau menegakkan aturan. Mereka juga dapat mengambil pendekatan laissez-faire terhadap perilaku anak-anak mereka, mengizinkan mereka melakukan apa pun yang mereka inginkan, terlepas dari konsekuensinya. Menurut para ahli perkembangan anak, pola asuh permisif dapat menimbulkan beberapa dampak negatif pada kehidupan inner child. Anak-anak yang dibesarkan dengan gaya pengasuhan ini mungkin akan mengalami kesulitan dalam mengendalikan impuls, mengatur diri sendiri, dan mendisiplinkan diri sendiri karena mereka tidak diberi pedoman dan batasan yang jelas. Mereka juga mungkin kesulitan mengatasi frustrasi dan kekalahan karena mereka tidak belajar bagaimana menghadapi kekecewaan dan kegagalan.
3. Authoritavie parenting
Pengasuhan otoritatif adalah pendekatan yang seimbang dan responsif yang menekankan pada struktur, dukungan, dan otonomi. Orang tua yang menerapkan pola asuh otoritatif cenderung tegas, adil, dan konsisten dalam harapan dan aturan. Mereka juga responsif terhadap kebutuhan emosional anak-anak mereka, antusias, memberi semangat, dan memuji ketika diperlukan. Menurut para ahli perkembangan anak, pola asuh otoritatif memiliki beberapa efek positif pada kehidupan inner child. Anak-anak yang tumbuh dengan gaya pengasuhan ini dapat mengembangkan harga diri, kompetensi sosial, dan prestasi akademis yang tinggi sebagai hasil dari penguatan dan dukungan positif dari orang tua mereka. Mereka juga dapat mengembangkan keterampilan hidup yang penting seperti pemecahan masalah, pengambilan keputusan, dan pengaturan diri.
4. Uninvolved parenting
Pengasuhan yang tidak terlibat adalah pendekatan pengabaian dan ketidakpedulian yang menekankan pada pelepasan dan ketidakterlibatan. Orang tua yang terlibat dalam pengasuhan yang tidak terlibat cenderung emosional, dengan sedikit bimbingan, dukungan, atau perhatian terhadap kebutuhan anak-anak mereka. Mereka juga mungkin mengabaikan kesehatan fisik dan mental anak-anak mereka, membiarkan mereka mengurus diri mereka sendiri. Menurut para ahli perkembangan anak, pola asuh apatis dapat menimbulkan beberapa efek negatif pada kehidupan inner child. Anak-anak yang tumbuh dengan pola asuh seperti ini dapat mengembangkan rasa rendah diri, ketidakstabilan emosi, dan perilaku bermasalah karena kurangnya perhatian dan bimbingan. Mereka juga mungkin mengalami kesulitan dalam mengembangkan hubungan yang sehat dan mungkin menderita masalah kepercayaan dan keterikatan.
5. Helicopter parenting
Pengasuhan helikopter adalah pendekatan yang terlalu protektif dan mengganggu yang menekankan pada kontrol dan keterlibatan. Orang tua yang mengasuh anak dengan pola asuh helikopter cenderung terlalu terlibat dalam kehidupan anak-anak mereka, memantau setiap gerakan mereka. Mereka juga cenderung terlalu protektif, melindungi anak-anak mereka dari potensi bahaya atau risiko dan mengontrol aktivitas dan interaksi sosial anak-anak mereka dengan ketat.
Singkatnya, gaya pengasuhan orang tua memainkan peran penting dalam membentuk perkembangan emosi, sosial, dan kognitif anak. Meskipun ada beberapa gaya pengasuhan, penting untuk menemukan respons yang seimbang yang memenuhi kebutuhan anak dan mendorong pertumbuhan dan perkembangan yang sehat. Pakar perkembangan anak, Dr Michel Borba, menyatakan bahwa gaya pengasuhan terbaik adalah gaya pengasuhan yang memberikan struktur dan kehangatan, menetapkan ekspektasi dan batasan yang jelas, serta mendukung otonomi dan kemandirian anak.
Untuk mengetahui kondisi psikologis anda, Tes Psikologi Online dapat memberikan informasi mengenai kondisi mental mu, Tes ini tersedia melalui platform kami NS Development.