Inilah 5 Kebiasaan Yang Bisa Menghambat Kamu Mencapai Aktualisasi Diri
Aktualisasi diri adalah proses mewujudkan potensi penuh Anda, mencapai pertumbuhan pribadi, dan menjadi versi terbaik dari diri Anda.
Menurut hierarki kebutuhan Maslow, aktualisasi diri adalah tingkat tertinggi dari kebutuhan manusia. Aktualisasi diri adalah proses mewujudkan potensi penuh seseorang, mencapai pertumbuhan pribadi dan menjadi versi terbaik dari diri sendiri. Namun, tidak semua orang dapat mencapai aktualisasi diri dan beberapa kebiasaan dapat menghalangi Anda untuk mencapai tingkat kepuasan ini. Artikel ini menjelaskan lima kebiasaan yang menghalangi aktualisasi diri dan memberikan saran ahli tentang cara mengatasinya.
1. Perilaku Menunda-nunda
Menunda-nunda adalah salah satu kebiasaan paling umum yang menghalangi seseorang untuk mencapai potensi maksimalnya. Ini adalah kebiasaan menunda pekerjaan yang perlu dilakukan hingga menit-menit terakhir, atau tidak melakukannya sama sekali. Menurut Dr Pierce Steele, seorang profesor psikologi di University of Calgary, menunda-nunda adalah cara untuk mengatasi kecemasan dalam memulai atau menyelesaikan tugas. Untuk mengatasi penundaan, penting untuk menetapkan tujuan dan tenggat waktu yang realistis. Pisahkan tugas-tugas besar menjadi tugas-tugas yang lebih kecil dan lebih mudah dikelola dan buatlah rencana untuk mencapainya. Gunakan alat manajemen waktu seperti kalender, daftar tugas, dan aplikasi pengingat untuk tetap berada di jalur yang benar. Yang terpenting, fokuslah pada manfaat menyelesaikan tugas daripada kecemasan yang ditimbulkannya.
2. Selalu mengkritik diri sendiri
Self-talk negatif adalah kebiasaan mengkritik diri sendiri, meragukan kemampuan Anda, atau berfokus pada kegagalan di masa lalu. Menurut psikolog Dr Tamar Chansky: Pembicaraan diri yang negatif itu seperti stasiun radio yang diputar di latar belakang pikiran kita. Kita tidak selalu mendengarnya, tetapi selalu ada di sana, memengaruhi pikiran dan perilaku kita. Untuk mengatasi self-talk negatif, penting untuk menyadari pikiran Anda dan menantangnya. Alih-alih berfokus pada yang negatif, fokuslah pada yang positif. Rayakan keberhasilan Anda, sekecil apa pun itu. Ganti pembicaraan diri yang negatif dengan afirmasi positif dan kasih sayang diri. Perlakukan diri Anda dengan kebaikan dan rasa hormat yang sama seperti Anda memperlakukan teman.
3. Perfeksionisme
Perfeksionisme adalah kebiasaan menetapkan standar yang sangat tinggi untuk diri sendiri dan orang lain. Ini adalah keyakinan bahwa apa pun yang kurang dari kesempurnaan tidak dapat diterima. Menurut Dr Gordon Fleet, Profesor Psikologi di York University di Toronto perfeksionisme adalah kombinasi dari standar pribadi yang tinggi dan evaluasi diri yang terlalu kritis. Untuk mengatasi perfeksionisme, penting untuk menyadari bahwa kesempurnaan itu tidak mungkin. Tetapkan tujuan dan standar yang realistis dan fokuslah pada kemajuan, bukan kesempurnaan. Terimalah bahwa kegagalan bukanlah sebuah kegagalan, melainkan sebuah kesempatan untuk belajar dan bertumbuh. Dan yang terpenting, belajar menerima ketidaksempurnaan adalah bagian alami dari pengalaman manusia.
4. Takut dengan kegagalan
Takut gagal adalah kebiasaan menghindari pengalaman baru dan mengambil risiko karena takut gagal atau melakukan kesalahan. Menurut Dr Mark Griffiths, Profesor Kecanduan Perilaku di Nottingham Trent University, rasa takut gagal dapat menyebabkan kurangnya rasa percaya diri, harga diri yang rendah, dan rasa ketidakpuasan. Laporan tersebut juga menyatakan. Membingkai ulang pemikiran Anda sangat penting untuk mengatasi rasa takut gagal. Alih-alih melihat kegagalan sebagai hasil yang negatif, lihatlah kegagalan sebagai pengalaman belajar. Fokuslah pada proses mencoba dan belajar, bukan pada hasilnya. Berbelas kasihanlah pada diri Anda sendiri dan ingatlah bahwa kegagalan adalah bagian dari proses pembelajaran. Yang terpenting, ambil langkah-langkah kecil menuju tujuan Anda dan rayakan setiap keberhasilan di sepanjang jalan.
5. Kurangnya perawatan diri
Kurangnya perawatan diri adalah kebiasaan mengabaikan kesehatan fisik, emosional, dan mental Anda. Ini adalah keyakinan bahwa merawat diri sendiri adalah hal yang egois atau tidak perlu. Menurut Dr Kristin Neff, Profesor Pengembangan Manusia di University of Texas di Austin, perawatan diri bukanlah hal yang egois, melainkan sangat penting bagi kesejahteraan kita.
Singkatnya, aktualisasi diri adalah proses mewujudkan potensi penuh Anda, mencapai pertumbuhan pribadi, dan menjadi versi terbaik dari diri Anda. Namun, beberapa kebiasaan, seperti menunda-nunda, berbicara dengan diri sendiri secara negatif, perfeksionisme, takut gagal, dan kurangnya perawatan diri dapat menghalangi Anda untuk mencapai tingkat kepuasan ini. Untuk mengatasi kebiasaan-kebiasaan ini, penting untuk menetapkan tujuan yang realistis, menantang pemikiran negatif, menerima ketidaksempurnaan, mengubah rasa takut gagal, memprioritaskan perawatan diri, dan mencari bantuan saat dibutuhkan. Dengan mempraktikkan kebiasaan-kebiasaan ini, kita semua dapat bergerak lebih dekat menuju aktualisasi diri dan menjalani kehidupan yang memuaskan.
Untuk mengetahui kondisi psikologis mu, Tes Psikologi Online yang tersedia di NS Development mungkin menjadi pilihan yang tepat.