logo PT Nirmala Satya Development
Motivasi

Para ahli mengakui bahwa motivasi dapat berasal dari dorongan internal (seperti kebutuhan, hasrat, dan keyakinan) atau dorongan eksternal (seperti penghargaan, penguatan, atau hukuman).

Motivasi banyak memainkan peran bagi kehidupan manusia, banyak halĀ  yang bisa dicapai oleh individu ketika memiliki motivasi. Jadi apa itu motivasi? Dalam artikel ini kita akan bersama-sama memahami motivasi menurut pandangan berbagai ahli yang terkemuka.

Motivasi Menurut Pandangan Ahli

Abraham Maslow Psikolog terkenal Abraham Maslow menyatakan bahwa motivasi adalah kekuatan pendorong yang memungkinkan orang untuk memuaskan kebutuhan dasar mereka. Dalam hierarki kebutuhan Maslow, motivasi berhubungan dengan keinginan individu untuk mencapai dan meningkatkan potensinya.

Frederick Herzberg Frederick Herzberg, seorang ahli teori motivasi terkemuka, mengusulkan bahwa motivasi memiliki dua komponen: faktor higiene dan faktor insentif. Faktor higiene berkaitan dengan lingkungan kerja, sedangkan faktor motivasi berkaitan dengan pencapaian, pertumbuhan, dan pengakuan di tempat kerja.

Edward Dessay dan Richard Ryan Dessay dan Ryan mengembangkan teori dukungan otonomi, yang menekankan pentingnya motivasi intrinsik. Menurut mereka, motivasi intrinsik berasal dari kebutuhan dasar manusia akan otonomi, kompetensi, dan hubungan sosial yang positif.

B. F. Skinner Skinner adalah seorang psikolog dan ahli dalam teori pembelajaran. Dia percaya bahwa motivasi adalah hasil dari penguatan atau hukuman atas perilaku manusia. Dia berpendapat bahwa perilaku yang diperkuat cenderung diulang dan perilaku yang dihukum cenderung dihindari.

Albert Bandura Bandura adalah seorang psikolog sosial yang dikenal dengan teori pembelajaran sosialnya. Bandura adalah seorang psikolog sosial yang dikenal dengan teori pembelajaran sosialnya. Menurut Bandura, motivasi dipengaruhi oleh keyakinan tentang kemampuan seseorang untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Keyakinan akan kemampuan diri sendiri dan harapan untuk sukses merupakan faktor pendorong utama.

David McClelland mengembangkan "Teori Kebutuhan Perolehan" dan mengidentifikasi tiga kebutuhan dasar manusia: kebutuhan untuk berprestasi, kebutuhan untuk memiliki, dan kebutuhan untuk berkuasa. Menurutnya, kebutuhan dominan seseorang mempengaruhi motivasi dan perilaku.

Victor Bloom mengembangkan Teori Harapan (Expectancy Theory), yang berfokus pada persepsi orang tentang hubungan antara usaha, pencapaian dan penghargaan. Menurut teori ini, orang termotivasi jika mereka percaya bahwa usaha mereka akan membuahkan hasil yang baik dan imbalan yang diinginkan.

Ryan dan Deacy Kembali ke para ahli yang telah disebutkan di atas, Edward Deacy dan Richard Ryan mengembangkan teori dukungan otonomi, yang menekankan pentingnya motivasi intrinsik dalam mendorong kemandirian, partisipasi, dan pertumbuhan. Menurut mereka, motivasi intrinsik terjadi ketika seseorang merasa otonom untuk memilih dan melakukan perilaku yang memenuhi kebutuhan dan minatnya.

Williams James Psikolog dan filsuf Amerika, James, percaya bahwa motivasi adalah kekuatan yang mendorong individu untuk mencapai tujuan dan memuaskan kebutuhan mereka. Dia menekankan pentingnya dorongan intrinsik, emosi, dan kemauan dalam memandu perilaku individu.

Richard Deci: Seorang psikolog sosial, Deci mengembangkan teori penentuan nasib sendiri dan menekankan pentingnya otonomi, kompetensi, dan hubungan sosial dalam memotivasi individu. Menurutnya, motivasi individu meningkat ketika mereka merasa memiliki kendali atas perilaku mereka sendiri, memiliki keterampilan yang berkembang, dan merasa terhubung dengan orang lain.

Carol Dweck: Carol Dweck, seorang psikolog yang dikenal dengan teori mindfulness, percaya bahwa motivasi dipengaruhi oleh keyakinan individu tentang sifat kompetensi (fixed mindfulness) dan kompetensi yang dapat dikembangkan (growth mindfulness). Orang dengan pola pikir bertumbuh lebih termotivasi untuk belajar dan berkembang karena mereka percaya bahwa melalui kerja keras, mereka dapat meningkatkan kemampuan mereka.

Para ahli mengakui bahwa motivasi dapat berasal dari dorongan internal (seperti kebutuhan, hasrat, dan keyakinan) atau dorongan eksternal (seperti penghargaan, penguatan, atau hukuman). Namun, mereka setuju bahwa motivasi yang berkelanjutan dan memuaskan seringkali didorong oleh faktor-faktor intrinsik, seperti otonomi, pertumbuhan pribadi, dan keterlibatan emosional. Pentingnya motivasi tercermin dalam banyak aspek kehidupan kita. Motivasi mendorong kita untuk menetapkan tujuan yang bermakna, meningkatkan kinerja dan produktivitas, mencapai pertumbuhan pribadi, dan mengatasi hambatan yang menghadang. Melalui motivasi, kita merasakan kekuatan untuk mengubah hidup kita, mengatasi rintangan, dan mencapai potensi terbaik kita.

Motivasi merupakan penggerak jiwa, dengan itu kita dapat mencapai apa yang kita inginkan dan dapat merasakan kebahagiaan. Individu yang memiliki motivasi yang tinggi tentunya memberikan dampak yang postif bagi kesehatan mentalnya. Untuk anda yang ingin mengetahui informasi tentang psikologis anda, ikuti Tes Psikologi Online yang tersedia pada platform kami NS Development.