Ketahui Ciri-ciri perilaku perfeksionis
Orang yang perfeksionis sering kali memiliki masalah dengan fleksibilitas dalam situasi tertentu. Ini karena mereka cenderung memiliki standar yang sangat tinggi dan mengharapkan segala sesuatu dalam hidup menjadi sempurna dan teratur.
Setelah memahami dan mengetahi pengertian dari perfeksionis kita akan mencari tahu apa sih ciri-ciri seseorang yang memiliki perilaku yang perfeksionis. Ciri-ciri perfeksionis dapat bervariasi tergantung pada pengertian dan perspektif yang digunakan oleh para ahli. Berikut kami akan memaparkan secara gamblan ciri-ciri perilaku perfeksionis yang bisa diamati.
Ciri-ciri Perilaku Perfeksionis
Umumnya perfeksionis memiliki beberapa ciri-ciri sebagai berikut:
1. Memiliki standar yang tinggi
Perfeksionis adalah orang yang memiliki standar yang sangat tinggi dalam segala hal yang mereka lakukan. Mereka sering kali sangat berorientasi pada detail dan ingin mencapai hasil yang luar biasa dalam pekerjaan mereka. Orang perfeksionis juga kritis terhadap diri mereka sendiri dan orang lain dan cenderung terus berusaha untuk meningkatkan diri mereka sendiri. Oleh karena itu, penting untuk memiliki standar yang realistis dan seimbang dalam segala hal yang kita lakukan. Kita perlu belajar untuk tidak hanya berusaha melakukan yang terbaik dalam pekerjaan kita, tetapi juga menerima kekurangan kita dan menghargai keberhasilan kecil kita. Penting juga bagi kita untuk belajar mengevaluasi kesuksesan tidak hanya dari hasil akhir, tetapi juga dari proses dan usaha yang dikeluarkan untuk mencapainya.
2. Sering merasa tidak puas
Orang yang perfeksionis sering merasa tidak puas dengan hasil kerja mereka, meskipun mereka telah mencapai tingkat keunggulan yang tinggi. Hal ini mungkin disebabkan oleh kritik diri yang berlebihan dan standar yang tinggi untuk segala hal. Orang yang perfeksionis cenderung berfokus pada detail dan mengabaikan hal-hal yang lebih penting dan gambaran besarnya. Akibatnya, meskipun pekerjaan telah dilakukan dengan sempurna, kekurangan-kekurangan kecil dapat ditemukan dan hasilnya dapat membuat frustasi. Jika ketidakpuasan ini terus berlanjut, orang yang perfeksionis dapat menjadi stres, cemas, dan bahkan depresi. Oleh karena itu, penting bagi orang yang perfeksionis untuk belajar menerima kekurangan dan kegagalan serta merayakan keberhasilan kecil. Mereka juga perlu belajar untuk mengevaluasi diri mereka sendiri pada usaha dan proses, bukan hanya hasil. Dengan begitu, mereka dapat menemukan keseimbangan dan kepuasan dalam hidup mereka.
3. Sering mengkritik diri dan orang lain
Orang yang perfeksionis cenderung sangat kritis terhadap diri mereka sendiri dan orang lain. Mereka memiliki standar yang sangat tinggi untuk semua hal yang mereka lakukan dan sering tidak puas dengan hasil yang mereka capai atau hasil yang dicapai orang lain. Terlalu banyak mengkritik diri sendiri dapat membuat orang perfeksionis merasa stres dan tertekan sepanjang waktu. Mereka juga cenderung menunda-nunda pekerjaan karena takut melakukan kesalahan, yang dapat menghambat produktivitas dan menyebabkan mereka merasa cemas berlebihan. Di sisi lain, orang perfeksionis juga kritis terhadap orang lain. Mereka memiliki ekspektasi yang sangat tinggi terhadap orang lain dan mungkin sulit menerima kekurangan dan kesalahan mereka. Hal ini dapat menyebabkan konflik dan kesulitan dalam hubungan sosial dan profesional.
4. Kesulitan dalam mengambil keputusan
Perfeksionis dapat mengalami kesulitan dalam mengambil keputusan karena mereka seringkali terlalu fokus pada detail dan ingin memastikan bahwa keputusan yang mereka ambil benar-benar sempurna. Mereka cenderung merasa khawatir tentang konsekuensi dari keputusan mereka dan takut membuat kesalahan. Hal ini dapat menyebabkan perfeksionis menjadi sangat terbebani dan sulit untuk membuat keputusan yang cepat dan efektif. Mereka dapat menghabiskan waktu yang terlalu lama untuk mempertimbangkan berbagai opsi dan mengevaluasi setiap detail, bahkan pada hal-hal yang sebenarnya kurang signifikan. Untuk mengatasi masalah ini, perfeksionis perlu belajar memprioritaskan keputusan dan memahami bahwa tidak semua keputusan perlu sempurna. Mereka juga perlu belajar menerima kekurangan dan kegagalan sebagai bagian dari proses pengambilan keputusan, dan mengambil pelajaran dari kesalahan mereka untuk membuat keputusan yang lebih baik di masa depan.
5. Kurang bisa menyesuaikan diri
Ketika muncul situasi yang tidak sesuai dengan rencana dan harapan mereka, orang perfeksionis dapat menjadi frustrasi, tidak puas, dan putus asa. Mereka juga mungkin mengalami kesulitan beradaptasi dengan situasi baru dan mungkin takut kehilangan kendali atas situasi tersebut. Namun, hidup sering kali membawa situasi dan perubahan yang tidak terduga, jadi penting untuk menjadi fleksibel. Untuk menjadi lebih fleksibel, orang yang perfeksionis perlu belajar untuk melepaskan kendali dan menerima kenyataan bahwa hidup tidak selalu sempurna.
Demikianlah artikel pembahan mengenai ciri-ciri yang dimiliki perilaku perfesionis, memiliki sifat ini tentu ada baiknya namun, mereka yang memiliki sifat ini secara berlebihan tentunya membawa berbagai dampak negatif.
Ingin mengetahui kepribadian mu dengan alat tes yang sudah teruji? Kamu bisa melakukannya Tes Kepribadian Online melalui platform NS Development.