logo PT Nirmala Satya Development
Bulimia Nervosa

Bulimia nervosa merupakan gangguan makan yang kompleks dengan kombinasi faktor genetik, psikologis, sosial, lingkungan, dan neurobiologis.

Banyak faktor yang memainkan peran dan dapat mempengaruhi seseorang mengalami sebuah gangguan. Bulimia nervosa ditandai dengan episode pesta makan yang berulang disertai dengan perilaku seperti muntah yang dipicu oleh diri sendiri, olahraga berlebihan, dan penyalahgunaan obat pencahar. Penelitian ekstensif selama bertahun-tahun telah menunjukkan bahwa ada banyak faktor yang berkontribusi terhadap perkembangan anoreksia nervosa. Dalam artikel ini, kita akan melihat beberapa temuan dalam beberapa tahun terakhir dan mengidentifikasi lima faktor utama yang telah dikonfirmasi oleh penelitian.

Faktor Penyebab Bulimia Nervosa

Faktor -faktor dibawah tidak terlepas dari pengaruh seseorang mengalami gangguan makan bulimia nervosa.

1. Faktor genetik

Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan pada tahun 2019 di International Journal of Eating Disorders, ada bukti bahwa ada komponen genetik pada perkembangan anoreksia nervosa, dengan prevalensi yang lebih tinggi pada mereka yang memiliki riwayat keluarga dengan kondisi tersebut. Prevalensinya terbukti tinggi. Studi genetik telah mengidentifikasi varian genetik spesifik yang terkait dengan jalur pensinyalan 5-hidroksitriptamin dan dopamin yang dapat meningkatkan kerentanan terhadap anoreksia nervosa; namun penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami interaksi faktor genetik dengan pengaruh lainnya.

2. Faktor psikologis

Faktor psikologis memainkan peran penting dalam perkembangan dan pemeliharaan bulimia nervosa. sebuah makalah penelitian yang diterbitkan pada tahun 2020 di Journal of Abnormal Psychology menyoroti bahwa citra tubuh dan harga diri yang negatif berperan dalam perkembangan anoreksia nervosa. Selain itu, orang dengan kecenderungan perfeksionis mungkin berisiko lebih tinggi terkena anoreksia nervosa karena kebutuhan mereka untuk menjadi kurus dan kebutuhan yang berlebihan akan kontrol.

3. Pengaruh sosial dan budaya

Faktor sosial dan budaya memainkan peran besar dalam perkembangan anoreksia nervosa. Studi terbaru telah menyoroti pengaruh standar sosial tentang kecantikan dan penggambaran media tentang ketipisan, dan sebuah studi yang diterbitkan dalam International Journal of Eating Disorders pada tahun 2021 menyoroti peran media sosial dalam mempromosikan gangguan makan. Penelitian ini diterbitkan dalam Tekanan untuk menyesuaikan diri dengan cita-cita tubuh yang tidak realistis, dikombinasikan dengan pengaruh teman sebaya dan perbandingan sosial, menyebabkan ketidakpuasan tubuh dan adopsi perilaku makan yang tidak sehat. Para peneliti di lapangan, termasuk Dr Rachel Rogers dari Newcastle University, telah mengidentifikasi faktor mental dan psikologis yang terlibat dalam perkembangan anoreksia nervosa, yang berarti bahwa "standar realistis bentuk tubuh ideal dan pola sosial selalu berisiko".

4. Faktor lingkungan

Faktor lingkungan, seperti pengalaman traumatis atau kejadian buruk di masa kecil, dikaitkan dengan perkembangan anoreksia nervosa. Penelitian selama dekade terakhir telah mengaitkan pelecehan masa kecil, penelantaran, dan trauma lainnya dengan peningkatan risiko pengembangan anoreksia nervosa. Pengalaman-pengalaman ini dapat menyebabkan tekanan psikologis, pola kelekatan yang terganggu, dan perilaku makan yang tidak teratur sebagai cara untuk mengatasi hal tersebut." Dr Janet Treasure, seorang peneliti di King's College London, mengatakan, "Akumulasi trauma dan sakit hati dapat meningkatkan risiko pengembangan anoreksia nervosa. Studi ini menemukan bahwa orang-orang dengan tekanan mental, emosional atau fisik mengambil tindakan berikut untuk mengurangi risiko bulimia

5. Faktor neurobiologis

Penelitian terbaru mengeksplorasi peran neurobiologi dalam perkembangan bulimia nervosa. Studi yang menggunakan teknik neuroimaging seperti pencitraan resonansi magnetik fungsional (fMRI) menunjukkan adanya kelainan pada daerah otak yang terlibat dalam pemrosesan hadiah, kontrol impuls, dan persepsi citra tubuh pada penderita bulimia nervosa, dan studi tahun 2018 yang diterbitkan dalam Journal of Psychiatry and Neuroscience tentang sirkuit hadiah yang tidak teratur pada bulimia nervosa menunjukkan adanya dasar neurobiologis untuk gangguan ini.

Bulimia nervosa merupakan gangguan makan yang kompleks dengan kombinasi faktor genetik, psikologis, sosial, lingkungan, dan neurobiologis. Penelitian terbaru telah menghasilkan pemahaman yang lebih baik tentang gangguan ini dan pentingnya pendekatan multi-segi untuk pencegahan dan pengobatan. Dengan mengenali faktor-faktor ini dan interaksinya, penyedia layanan kesehatan dapat memberikan intervensi dan dukungan yang lebih efektif bagi penderita anoreksia nervosa.

Jika anda ingin mengetahui informasi psikologis, Tes Psikologi Online bisa menjadi salah satu alternatif, tes ini tersedia di platform kami NS Development.

Artikel berhubungan: