Dampak Negatif Bulimia Nervosa Yang Perlu Kamu Pahami
Bulimia nervosa adalah gangguan makan yang kompleks dengan konsekuensi negatif yang serius bagi kesehatan fisik dan mental.
Bulimia nervosa adalah gangguan makan yang serius di mana seseorang menunjukkan gejala pesta makan yang berulang-ulang diikuti dengan perilaku yang menguntungkan seperti makan berlebihan, puasa dan olahraga berlebihan. Bulimia dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik maupun mental. Pada Artikel pembahasan kali ini menjelaskan lima dampak negatif.
5 Dampak Negatif Bulimia Nervosa
Berikut ini merupakan dampak yang ditumbulkan dari gangguan bulimia nervosa.
1. Komplikasi kesehatan fisik
Salah satu efek negatif yang paling jelas dari bulimia nervosa adalah dampaknya terhadap kesehatan fisik. Perilaku muntah, seperti muntah sendiri dan penyalahgunaan obat anti diare, dapat membuat perut terpapar asam lambung dan menyebabkan kerusakan serius pada kerongkongan dan email gigi. Ahli gastroenterologi Dr Michael Reynolds memperingatkan bahwa 'muntah yang berkepanjangan dapat menyebabkan pecahnya kerongkongan dan robeknya kerongkongan, yang dapat mengancam nyawa jika tidak ditangani.
2. Kekurangan nutrisi
Bulimia biasanya melibatkan pembatasan makan dan episode makan berlebihan, yang dapat menyebabkan kekurangan nutrisi yang parah. Dr Lisa Andrews, seorang ahli gizi bersertifikat, menjelaskan bahwa 'sering makan berlebihan dan membatasi makan dapat mengganggu asupan nutrisi penting, yang menyebabkan kekurangan vitamin, mineral, dan makronutrien. Hal ini dapat menyebabkan sistem kekebalan tubuh terganggu, penyusutan otot, kelelahan, ketidakseimbangan hormon, dan anemia.
3. Gangguan kesehatan mental
Bulimia nervosa berkaitan erat dengan berbagai gangguan kesehatan mental. Dr Elizabeth Hughes, seorang psikiater yang berspesialisasi dalam gangguan makan, mencatat bahwa banyak orang dengan bulimia nervosa memiliki komorbiditas seperti depresi, kecemasan, OCD, dan penyalahgunaan zat. Efek negatif dari gangguan kesehatan mental ini dapat memperburuk masalah bulimia dan menghambat pemulihan.
4. Self esteem yang rendah dan masalah pada citra tubuh
Bulimia nervosa sering kali berkembang sebagai respons terhadap citra tubuh yang buruk dan harga diri yang rendah. Psikolog klinis Dr Rachel Johnson menjelaskan bahwa penderita bulimia sering terlibat dalam perilaku pesta makan dan makan berlebihan untuk mengontrol berat badan dan penampilan mereka. Namun, perilaku seperti itu hanya melanjutkan siklus negatif, karena gangguan itu sendiri dapat menyebabkan rasa bersalah, malu, dan harga diri yang rendah. Dr Johnson menambahkan, Obsesi yang berkelanjutan terhadap berat badan dan citra tubuh dapat menyebabkan persepsi yang salah terhadap tubuh seseorang dan memperkuat citra tubuh yang negatif.
5. Isolasi sosial dan ketegangan hubungan
Bulimia dapat menyebabkan isolasi sosial dan hubungan yang tegang. Terapis keluarga Dr Robert Adams menekankan bahwa kerahasiaan dan rasa malu yang terkait dengan bulimia dapat membuat seseorang menarik diri dari interaksi sosial dan menghindari aktivitas yang berhubungan dengan makanan. Isolasi ini dapat menciptakan lingkaran setan yang dapat memperburuk rasa kesepian dan depresi serta mempertahankan gangguan ini. Selain itu, obsesi terhadap makanan, citra tubuh, dan stres karena harus terus berpartisipasi dalam perilaku tersembunyi dapat memperburuk hubungan.
Kesimpulannya, bulimia nervosa adalah gangguan makan yang kompleks dengan konsekuensi negatif yang serius bagi kesehatan fisik dan mental. Para ahli menjelaskan dampak negatif terjadi pada komplikasi fisik, kekurangan nutrisi, masalah kesehatan mental, harga diri dan masalah citra tubuh, isolasi sosial dan hubungan yang tegang yang dialami oleh pasien bulimia nervosa. Namun, dengan intervensi dini, pengobatan yang tepat dan jaringan pendukung, efek negatif ini dapat diatasi dan pasien dapat berada di jalan menuju penyembuhan dan pemulihan. Penting untuk meningkatkan kesadaran akan bulimia, mengurangi stigma, dan menyediakan sumber daya serta dukungan bagi penderita bulimia.
Untuk menjaga kesehatan mental dan mencegah terjadinya bulimia nervosa, penting untuk memprioritaskan keseimbangan dan kebahagiaan dalam kehidupan sehari-hari. Fokus pada aspek positif dalam diri sendiri, seperti kelebihan dan prestasi yang telah dicapai, serta menjaga komunikasi yang positif dengan tubuh. Menjalin hubungan sosial yang mendukung dengan orang-orang yang memahami dan peduli dapat memberikan dukungan emosional yang penting. Selain itu, mengembangkan pola makan yang sehat dengan menghargai makanan sebagai sumber energi dan nutrisi, bukan sebagai musuh, juga dapat membantu menjaga kesehatan mental.
Ikuti Tes Psikologi Online yang telah tersedia melalui platform NS Development, untuk mengetahui kondisi psikologis anda.