Ketahui Inilah 7 Penyebab Panic Attack
Panic attack dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk genetika, kimiawi otak, stres, riwayat kesehatan, penyalahgunaan zat, fobia, dan ciri-ciri kepribadian
Panic attack adalah pengalaman yang mengguncang dan luar biasa yang membuat seseorang merasa benar-benar di luar kendali. Meskipun penyebab pasti panic attack belum sepenuhnya dipahami, para ahli percaya bahwa ada beberapa faktor yang berkontribusi terhadap perkembangannya. Dalam artikel ini kita akan membahas tujuh faktor yang dapat menyebabkan panic attack, menurut para ahli.
Faktor Penyebab Panic Attack
Berikut beberapa faktor yang mungkin bisa menjadi seseroang mengalami panic attack.
1. Genetika
Penelitian telah menunjukkan bahwa gangguan panik dapat menurun dalam keluarga. Menurut Dr Mark Pollack, profesor psikiatri di Rush University Medical Centre Ada komponen genetik yang jelas pada gangguan panik, dan hingga 40% risiko gangguan panik disebabkan oleh genetik Meskipun tidak ada gen tunggal yang diidentifikasi sebagai penyebab gangguan panik, para peneliti percaya bahwa beberapa gen mungkin terlibat dalam perkembangan gangguan panik.
2. Bahan kimia otak
Ketidakseimbangan kimiawi dalam otak juga dapat berkontribusi terhadap panic attack. menurut John Crystal, PhD, profesor psikiatri di Yale University.Ada bahan kimia dalam otak yang terlibat dalam pengaturan suasana hati, dan ini diketahui terganggu pada orang dengan gangguan panik, Secara khusus, ketidakseimbangan neurotransmiter serotonin dan norepinefrin telah dikaitkan dengan gangguan panik.
3. Stres
Peristiwa kehidupan yang membuat stres dapat memicu panic attack pada beberapa orang. Menurut kata Gerald Rosenbaum, MD, profesor psikiatri di Harvard Medical School Orang dengan gangguan panik sering kali lebih sensitif terhadap stres daripada orang lain, dan mungkin mengalami panic attack sebagai respons terhadap peristiwa yang membuat stres Ini termasuk kematian orang yang dicintai, perceraian, atau kehilangan pekerjaan. Bagi sebagian orang, bahkan peristiwa positif seperti menikah atau memiliki bayi dapat membuat stres dan memicu panic attack.
4. Riwayat Penyakit
Kondisi medis tertentu juga dapat menyebabkan panic attack. Sebagai contoh, menurut kata Jeff Simansky, PhD, direktur eksekutif International OCD Foundation penderita asma lebih rentan terhadap panic attack karena gejala serangan asma dapat meniru gejala panic attack. Kondisi lain yang dapat memicu panic attack termasuk penyakit jantung dan sindrom iritasi usus besar.
5. Penyalahgunaan zat
Penyalahgunaan zat juga dapat menyebabkan panic attack. Menurut kata Dr Brian Brennan, seorang psikiater dan spesialis kecanduan penyalahgunaan zat dapat menyebabkan perubahan kimiawi otak yang menyebabkan panic attack. Obat-obatan seperti kokain dan amfetamin dapat menyebabkan gejala yang mirip dengan gangguan panik. Penarikan alkohol juga dapat menyebabkan gejala seperti gemetar, berkeringat, dan detak jantung yang cepat, yang juga dapat menyebabkan panic attack.
6. Fobia (fobia)
Fobia adalah ketakutan yang intens dan tidak rasional terhadap objek atau situasi tertentu. Menurut kata psikolog klinis Mara Davler, PhD fobia dapat memicu panic attack pada orang yang berbeda, Sebagai contoh, seseorang yang memiliki fobia terbang mungkin akan mengalami panic attack saat terbang.
7. Kepribadian
Perkembangan gangguan panik telah dikaitkan dengan ciri-ciri kepribadian tertentu. Menurut Dr Crystal, orang yang sensitif, perfeksionis, dan cemas mungkin lebih rentan mengalami panic attack. Selain itu, orang yang pernah mengalami trauma atau pelecehan di masa kecil mungkin memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami panic attack.
Kesimpulannya, panic attack dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk genetika, kimiawi otak, stres, riwayat kesehatan, penyalahgunaan zat, fobia, dan ciri-ciri kepribadian. Meskipun penyebab pasti gangguan panik belum sepenuhnya dipahami, namun jelas bahwa gangguan ini dapat menyebabkan gangguan yang signifikan dalam kehidupan sehari-hari. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami panic attack, penting untuk mencari bantuan dari ahli kesehatan mental. Dengan perawatan yang tepat, kebanyakan orang dapat membantu mengatasi gejala dan meningkatkan kualitas hidup. Perawatan untuk gangguan panik biasanya melibatkan kombinasi obat dan psikoterapi. Antidepresan, seperti selective 5-hydroxytryptamine reuptake inhibitor (SSRI), sering digunakan untuk mengatur reaksi kimia di otak dan mengurangi frekuensi dan keparahan panic attack. Perawatan psikologis, seperti terapi perilaku kognitif (CBT), membantu individu mempelajari keterampilan dan strategi untuk mengatasi gejala-gejala mereka.
Untuk mengetahui kondisi psikologis, anda dapat melakukan Tes Psikologi Online yang tersedia pada layanan kami NS Development.