Bulimia Nervosa Sebuah Gangguan Makan Yang Berlebihan
Bulimia nervosa adalah gangguan mental serius yang ditandai dengan episode makan berlebihan yang diikuti dengan episode perilaku kompensasi berulang seperti muntah, olahraga berlebihan, dan penggunaan obat pencahar.
Bulimia nervosa adalah gangguan mental serius yang ditandai dengan episode makan berlebihan yang berulang, disertai dengan perilaku penyesalan seperti muntah-muntah, olahraga berlebihan, dan penyalahgunaan obat pencahar. Penyakit ini menyerang orang-orang dari segala usia, jenis kelamin, dan latar belakang, serta dapat menimbulkan konsekuensi fisik dan psikologis yang serius. Dalam artikel ini, kita akan mempelajari lebih lanjut tentang bulimia nervosa dan mengeksplorasi gejala, penyebab, dan pengobatannya. Kami juga akan memberikan pendapat ahli untuk mendapatkan pemahaman yang lengkap tentang gangguan makan ini.
Apa Itu Bulimia Nervosa?
Menurut National Eating Disorders Association (NEDA), bulimia nervosa adalah gangguan makan yang ditandai dengan siklus perilaku makan yang tidak terkendali dan upaya untuk menghindari kenaikan berat badan. Pasien dengan bulimia nervosa sering mengalami makan berlebihan yang diikuti dengan perilaku makan yang tidak sehat.
Menurut DSM-5 (Diagnostic and Statistical Guide for Mental Disorders, edisi ke-5) yang diterbitkan oleh American Psychiatric Association, bulimia nervosa adalah gangguan makan yang ditandai dengan makan berlebihan yang diikuti dengan perilaku yang memberi hadiah seperti muntah yang disengaja, penggunaan obat anti diare, atau olahraga yang berlebihan. Bulimia nervosa juga melibatkan obsesi berlebihan terhadap berat badan dan citra tubuh.
Cynthia M. Brick, seorang spesialis gangguan makan dan profesor di University of North Carolina, menyatakan bahwa bulimia nervosa adalah gangguan makan yang melibatkan siklus makan berlebihan dan perilaku penghargaan yang tidak sehat. Ia juga menekankan pentingnya memahami faktor psikologis, genetik, dan lingkungan yang memengaruhi perkembangan bulimia nervosa.
Dr Katherine Schamberg, seorang peneliti psikiatri di University of Michigan, menekankan pentingnya melihat bulimia nervosa sebagai sebuah spektrum dengan tingkat keparahan yang berbeda-beda. Menurutnya, penting untuk mengenali bahwa bulimia nervosa bukan hanya tentang makanan, tetapi melibatkan hubungan yang kompleks antara masalah psikologis dan makanan serta tubuh.
Dr James E. Mitchell, seorang spesialis gangguan makan di Academy of Eating Disorders, mendeskripsikan bulimia nervosa sebagai gangguan makan berlebihan yang tidak terkendali dan upaya berlebihan yang berulang-ulang untuk mengimbanginya. Dia juga menyoroti peran kecemasan, depresi dan citra tubuh yang negatif dalam pengembangan dan pemeliharaan bulimia nervosa.
Bulimia nervosa adalah gangguan makan yang kompleks yang melibatkan siklus makan berlebihan dan perilaku makan yang tidak sehat. Definisi bulimia nervosa oleh berbagai ahli mencakup aspek psikologis, perilaku dan emosional. Penting untuk dipahami bahwa bulimia nervosa tidak hanya melibatkan faktor genetik, psikologis, dan lingkungan, tetapi juga memiliki dampak yang signifikan terhadap kesehatan fisik dan mental mereka yang mengalami gangguan tersebut. Selain itu, memahami gangguan ini dapat membantu mengidentifikasi gejala, diagnosis, dan intervensi yang tepat.
Dr Jane Adams, seorang psikiater yang berspesialisasi dalam gangguan makan, mengatakan Bulimia nervosa adalah gangguan kompleks yang melibatkan kombinasi faktor genetik, psikologis, dan sosio-kultural. Penderita bulimia sering kali mengalami perasaan bersalah, malu, dan rendah diri yang kuat, yang dapat memfasilitasi siklus makan berlebihan. Untuk penanganan yang efektif, penting untuk mendapatkan bantuan dan dukungan profesional.
Data Penderita Bulimia Nervosa
Menurut American Psychiatric Association (APA), prevalensi bulimia nervosa di Amerika Serikat berkisar antara 0,5% hingga 1?ri populasi. Namun, perlu dicatat bahwa ini hanyalah perkiraan dan angka sebenarnya mungkin berbeda.
Di negara lain, prevalensi bulimia nervosa bervariasi. Di Eropa, misalnya, angka prevalensi dilaporkan berkisar antara 0,3% hingga 2%. Di negara lain, seperti Australia dan Kanada, perkiraan prevalensi serupa dengan yang dilaporkan di Amerika Serikat.
Data dari penelitian serupa mengenai prevalensi bulimia nervosa di Indonesia tidak selalu tersedia. Namun, penting untuk diingat bahwa angka-angka prevalensi ini merupakan perkiraan dan dapat bervariasi antar negara dan populasi.
Kesimpulannya Bulimia nervosa adalah gangguan mental serius yang ditandai dengan episode makan berlebihan yang diikuti dengan episode perilaku kompensasi berulang seperti muntah, olahraga berlebihan, dan penggunaan obat pencahar. Gangguan makan ini dapat memengaruhi orang-orang dari segala usia, jenis kelamin, dan latar belakang, serta memiliki konsekuensi fisik dan psikologis yang serius.
Jika anda ingin mengetahui informasi psikologis, Tes Psikologi Online bisa menjadi salah satu alternatif, tes ini tersedia di platform kami NS Development.