logo PT Nirmala Satya Development
Gangguan Bipolar

Keadaan emosional orang dengan gangguan bipolar ekstrim dan intens yang terjadi pada waktu yang berbeda, atau bisa disebut mood. Episode ini dikategorikan sebagai mania, hipomania, episode campuran dan depresi.

Kamu pernah mengalami emosi yang berlebihan tetapi dengan cepat pula emosi tersebut mengalami perubahan drastis, hal itu disebut dengan gangguan bipolar. Gangguan bipolar yang juga dikenal sebagai gangguan manik-depresif, adalah penyakit mental yang memengaruhi jutaan orang di seluruh dunia. Namun, terlepas dari prevalensi gangguan bipolar, kebingungan tentang definisinya masih ada. Pada artikel ini, kami akan menjelaskan berbagai definisi gangguan bipolar dari berbagai ahli di bidang kesehatan mental.

Menurut American Psychiatric Association (APA), gangguan bipolar adalah penyakit mental yang ditandai dengan fluktuasi suasana hati, energi, dan tingkat aktivitas. Fluktuasi ini berkisar dari episode manik atau hipomanik (periode energi tinggi dan kegembiraan) hingga episode depresi (periode energi rendah dan kesedihan). APA membagi gangguan bipolar menjadi dua jenis utama: Bipolar I dan Bipolar II.

  • Bipolar I ditandai dengan episode manik atau campuran yang berlangsung setidaknya tujuh hari atau cukup parah sehingga memerlukan perawatan segera. Episode depresi juga dapat terjadi.
  • Bipolar II ditandai dengan episode depresi dan mania yang bergantian, yang lebih ringan daripada mania dan tidak memerlukan rawat inap.

Menurut National Institute of Mental Health (NIMH), gangguan bipolar adalah gangguan otak yang memengaruhi fungsi otak seseorang, dan NIMH mengatakan bahwa gangguan bipolar adalah kondisi kronis yang membutuhkan perawatan seumur hidup.

International Society for Bipolar Disorder (ISBD) mendefinisikan gangguan bipolar sebagai gangguan suasana hati yang menyebabkan mania, hipomania, dan depresi, dan ISBD menekankan bahwa gangguan bipolar adalah penyakit serius yang dapat memengaruhi kehidupan dan kesejahteraan seseorang secara serius.

Menurut Aliansi Nasional Penyakit Mental (NAMI), gangguan bipolar adalah penyakit mental yang menyebabkan perubahan suasana hati yang ekstrem. Perubahan suasana hati ini dapat berkisar dari episode manik yang ditandai dengan energi tinggi dan euforia hingga episode depresi yang ditandai dengan kesedihan dan energi rendah.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendefinisikan gangguan bipolar sebagai penyakit mental yang ditandai dengan episode mania, hipomania, dan depresi yang berulang, dan WHO menyatakan bahwa gangguan bipolar adalah penyebab utama kecacatan di seluruh dunia.

Menurut Ahjuha Keadaan emosional orang dengan gangguan bipolar ekstrim dan intens yang terjadi pada waktu yang berbeda, atau bisa disebut mood. Episode ini dikategorikan sebagai mania, hipomania, episode campuran dan depresi.

Menurut Aliansi Gangguan Kejiwaan Nasional (NAMI), bipolar adalah gangguan yang ditandai oleh perubahan mood atau suasana perasaan yang parah. Gangguan Bipolar ini juga sering disebut gangguan unipolar (depresi berat), dimana perubahan suasana hati hanya di satu kutub saja namun dibandingkan dengan bipolar adalah perubahan suasana hati terjadi diantara dua kutub yang tinggi dan rendah.

Singkatnya, gangguan bipolar adalah kondisi kesehatan mental yang menyebabkan perubahan suasana hati, energi, dan tingkat aktivitas. Ada banyak definisi gangguan bipolar yang berbeda dari berbagai ahli di bidang kesehatan mental. Namun, semua definisi menekankan pada tingkat keparahan kondisi dan kebutuhan akan pengobatan seumur hidup. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami gejala-gejala gangguan bipolar, penting untuk mencari bantuan profesional sesegera mungkin. Diagnosis dan pengobatan dini dapat memberikan hasil yang lebih baik dan kualitas hidup yang lebih baik.

Studi Tentang Gangguan Bipolar

Banyak penelitian tentang gangguan bipolar telah dilakukan oleh para peneliti di seluruh dunia. Berikut ini adalah contoh penelitian tentang gangguan bipolar:

  1. Davenport dkk. (2021) mengevaluasi efek pengobatan psikososial pada pasien bipolar I dengan mania dan depresi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perawatan psikososial dapat membantu meringankan gejala manik dan depresi pada pasien bipolar I.
  2. Sebuah studi oleh Reinares et al (2021) mengevaluasi efektivitas litium dalam pengobatan episode depresi pada pasien dengan gangguan bipolar tipe I dan tipe II. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lithium merupakan pilihan pengobatan yang efektif untuk pasien bipolar dengan episode depresi.
  3. Studi Grande et al. (2020) mengevaluasi kemanjuran terapi intervensi aktif pada pasien bipolar dengan episode manik dan depresi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terapi intervensi aktif membantu meringankan gejala pada pasien mania dan depresi.

Semua temuan ini menunjukkan betapa pentingnya penelitian dalam memahami dan mengobati gangguan bipolar. Temuan-temuan ini dapat membantu para profesional kesehatan untuk memilih pengobatan yang tepat bagi penderita gangguan bipolar dan meningkatkan kualitas hidup mereka.

Untuk mengetahui informasi terkini tentang kondisi psikologis khususnya gangguan bipolar, anda dapat melelakukan Tes MMPI Online pada platform NS Development.

Artikel berhubungan: