Inilah 10 Tanda Burnout Yang Mungkin Kamu Alami
Burnout merupakan gejala psikologi dalam lingkup pekerjaan yang ditandai oleh adanya exhaustion (kelelahan), cynicism (sinisme), ineffectiveness (ketidakefektifan).
Burnout merupakan masalah yang terjadi pada sebagian orang yang lingkungan kerjanya toxic. Burnout kondisi kelelahan fisik, mental, dan emosional yang disebabkan oleh stres berkepanjangan yang dapat terjadi pada siapa saja, apa pun pekerjaan atau kariernya. Meskipun stres tidak dapat dihindari, burnout adalah kondisi yang dapat mempengaruhi kebahagiaan dan produktivitas seseorang secara serius, sehingga penting untuk memahami tanda-tanda burnout dan mengambil langkah proaktif untuk mencegahnya. Dalam artikel ini, kita akan membahas 10 tanda kelelahan yang perlu diwaspadai dan penelitian yang mendukungnya.
1. Kelelahan kronis
Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Occupational Health Psychology, para peneliti menemukan bahwa kelelahan kronis secara signifikan terkait dengan burnout di antara pekerja kesehatan. Menurut penelitian tersebut, kelelahan kronis dapat disebabkan oleh kurangnya waktu pemulihan di antara shift kerja, beban kerja, dan kelelahan emosional.
2. Motivasi menurun
Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Applied Psychology, gejala umum lain dari burnout adalah kurangnya motivasi. Burnout ditandai dengan hilangnya antusiasme untuk bekerja, kelelahan emosional dan berkurangnya efektivitas. Dengan kata lain, saat Anda kelelahan, Anda memiliki motivasi yang lebih rendah untuk melakukan pekerjaan Anda dan menjadi kurang efektif dalam melakukannya.
3. Insomnia
Insomnia, atau kesulitan untuk tidur, adalah gejala umum lain dari kelelahan, dan menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Psychiatric Research, insomnia adalah gejala umum dari kelelahan pada petugas kesehatan. Studi ini menemukan bahwa tenaga kesehatan profesional yang pernah mengalami burnout melaporkan tingkat insomnia yang jauh lebih tinggi daripada mereka yang tidak mengalami burnout.
4. Mudah marah
Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Occupational Health Psychology, burnout dikaitkan dengan emosi negatif seperti kemarahan dan mudah tersinggung. Studi ini menemukan bahwa emosi negatif ini dapat dipicu oleh stres di tempat kerja, yang dapat menyebabkan kelelahan.
5. Sulit konsentrasi
Gejala lain dari burnout adalah masalah pada fungsi kognitif, seperti kesulitan berkonsentrasi dan membuat keputusan. Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Occupational Health Psychology menemukan bahwa burnout berhubungan dengan penurunan kognitif. Menurut penelitian tersebut, masalah kognitif dapat disebabkan oleh stres dan kelelahan kronis.
- Gejala fisik. Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Advanced Nursing, burnout dikaitkan dengan gejala fisik seperti gangguan pencernaan, nyeri muskuloskeletal, dan sakit kepala, yang menyebabkan gejala fisik seperti sakit kepala, sakit perut, dan nyeri otot. Penelitian ini menunjukkan bahwa gejala fisik ini disebabkan oleh stres dan kelelahan yang berkepanjangan.
- Kekebalan tubuh rendah. Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Behavioral Medicine, kelelahan dapat menurunkan kekebalan tubuh, membuat Anda lebih rentan terhadap penyakit, dan kelelahan telah dikaitkan dengan kekebalan tubuh yang lebih rendah. Studi ini menemukan bahwa kelelahan mengurangi kemampuan Anda untuk melawan infeksi dan penyakit lainnya.
- Isolasi social. Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Occupational Health Psychology menemukan bahwa kelelahan dapat menyebabkan isolasi sosial dan burnout dikaitkan dengan berkurangnya dukungan sosial di tempat kerja. Studi ini menemukan bahwa isolasi sosial memperburuk perasaan kelelahan dan menyebabkan lebih banyak stres.
- Berkurangnya kepuasan kerja. Gejala lain dari burnout adalah menurunnya kepuasan kerja, dan burnout dikaitkan dengan menurunnya kepuasan kerja, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Occupational Health Psychology. Menurut penelitian tersebut, burnout mengurangi motivasi dan produktivitas, yang pada gilirannya mengurangi kepuasan kerja.
- Kehilangan identitas diri. Pada akhirnya, burnout dapat menyebabkan hilangnya identitas diri, yang dikaitkan dengan hilangnya makna dan tujuan di tempat kerja, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Occupational Health Psychology. Menurut penelitian tersebut, burnout dapat menyebabkan orang menarik diri dari pekerjaannya dan kehilangan identitasnya.
Kesimpulannya, burnout adalah kondisi serius yang dapat berdampak signifikan terhadap kesehatan fisik, emosional, dan mental seseorang. Hal ini dapat memengaruhi siapa saja, terlepas dari pekerjaan atau latar belakang mereka, dan penting untuk memahami tanda-tanda burnout dan mengambil langkah proaktif untuk mencegahnya. Kelelahan kronis, kurangnya motivasi, insomnia, lekas marah, masalah kognitif, gejala fisik, penurunan kekebalan tubuh, isolasi sosial, penurunan kepuasan kerja, dan hilangnya identitas diri adalah tanda-tanda umum dari burnout. Dengan mengenali tanda-tanda ini dan mengambil langkah untuk mengatasinya, individu dapat mencegah burnout dan menjaga kesehatan serta produktivitas mereka.
Untuk mengetahui kondisi kesehatan mental yang kamu, dapat mengikut tes Pskologi Online yang disediakan oleh NS Development.