logo PT Nirmala Satya Development
FOMO

Banyak dampak yang ditimbulkan oleh fenomena FOMO pada diri individu. Sebagai individu yang sehat secara mental tentunya kita  bisa mengontrol diri kita agar tidak terpengaruh dengan tren yang ada, jadilah diri sendiri tanpa harus mengikuti kebiasaan orang lain.

Perasaan takut tertinggal  yang dialami individu yang FOMO tentu akan berdampak pada kehidupan sehari-hari yang mereka jalani. Sebab mereka yang merasa FOMO tentu akan terus menerus megikuti sebuah informasi,trend, kegiatan yang mereka harus ikuti hal itu bisa berdampak sehingga menyebabkan kelelahan psikologis. Pada artikel kali ini kita akan membahas apa saja dampak yang ditimbulkan dari fenomena FOMO. Mari simak penjelasan berikut ini.

1. Dapat menimbulkan kecemasan dan stress

Para ahli telah menyatakan bahwa FOMO dapat menyebabkan kecemasan dan stres yang berlebihan pada seseorang, dan rasa takut akan kehilangan pengalaman atau kesempatan penting pada akhirnya dapat membuat seseorang menjadi depresi dan cemas. Kecemasan dan stres yang berlebihan berdampak buruk pada kesehatan mental. Hal ini dapat menyebabkan gangguan tidur, kesulitan berkonsentrasi, mudah marah, dan perasaan sedih dan tidak bahagia. Kondisi-kondisi ini dapat berdampak negatif pada kesehatan dan kebahagiaan Anda secara keseluruhan. Oleh karena itu, penting untuk mengelola FOMO dengan cara-cara yang sehat. Misalnya, Anda dapat mengelolanya dengan menetapkan prioritas, membatasi jumlah waktu yang Anda habiskan di media sosial, dan fokus pada kegiatan atau tugas yang penting bagi Anda. Hal ini dapat membantu mengurangi kecemasan dan stres yang disebabkan oleh FOMO dan menjaga kesehatan mental Anda.

2. Menurunkan kualitas tidur

FOMO dapat menurunkan kualitas tidur. Ini adalah kebiasaan untuk terus menerus memeriksa media sosial atau mencari berita baru karena takut melewatkan pengalaman penting atau kesempatan menarik. Kebiasaan ini dapat mengganggu tidur yang nyenyak dan menurunkan kualitas tidur. Kecemasan dan stres yang disebabkan oleh FOMO juga dapat mempengaruhi kualitas tidur. Individu yang cemas dan stres mungkin mengalami kesulitan untuk tidur, terbangun di tengah malam, dan merasa tidak segar saat bangun di pagi hari. Kualitas tidur yang buruk dapat memengaruhi kesehatan secara keseluruhan, termasuk kesehatan fisik dan mental.

3. Menurunkan kepercayaan diri

FOMO dapat menurunkan rasa percaya diri seseorang. FOMO membuat seseorang merasa tidak puas dengan diri mereka sendiri dan sering membandingkan kehidupan mereka dengan orang lain yang terlihat lebih sukses atau bahagia di media sosial. Hal ini dapat membuat seseorang merasa kurang percaya diri dan meragukan kemampuan atau pilihan hidupnya. Selain itu, rasa cemas dan stres yang ditimbulkan oleh FOMO juga dapat mempengaruhi rasa percaya diri seseorang. Kecemasan dan stres dapat membuat seseorang merasa khawatir dan tidak yakin untuk mengambil keputusan atau melakukan tindakan, yang pada akhirnya dapat menurunkan rasa percaya diri. Berkurangnya rasa percaya diri dapat berdampak negatif pada kesehatan mental dan fisik seseorang.

4. Menurunkan produktivitas diri

FOMO dapat mengurangi produktivitas. FOMO membuat seseorang selalu tergoda untuk mengecek media sosial atau mencari informasi terbaru, sehingga dapat mengganggu konsentrasi dan waktu yang seharusnya digunakan untuk mengerjakan tugas atau pekerjaan. Selain itu, FOMO juga dapat membuat seseorang mudah teralihkan perhatiannya dari pekerjaan atau tugas yang sedang dikerjakan karena merasa tertarik dengan aktivitas lain yang sedang berlangsung atau sedang dikejar oleh orang lain. Hal ini dapat menurunkan efisiensi dan produktivitas seseorang dalam menyelesaikan tugas atau pekerjaan yang sedang dihadapi. Dalam jangka panjang, berkurangnya produktivitas dapat mempengaruhi kinerja dan karir seseorang. Sebagai contoh, jika seseorang terlalu banyak menghabiskan waktu untuk mengecek media sosial daripada bekerja, hal ini dapat mempengaruhi kinerja dan hasil kerjanya.

5. Menimbulkan perilaku konsumtif berlebihan

FOMO dapat menimbulkan kebiasaan konsumsi pada diri seseorang. FOMO membuat seseorang merasa tertarik untuk mengikuti tren atau kegiatan yang sedang dilakukan orang lain, bahkan dalam hal membeli produk atau jasa. Hal ini dapat menggoda seseorang untuk membeli barang atau jasa yang sebenarnya tidak terlalu dibutuhkan, hanya karena merasa ingin ikut-ikutan dan tidak ketinggalan zaman. Selain itu, jejaring sosial juga dapat mempengaruhi perilaku konsumsi seseorang dengan menampilkan iklan-iklan produk yang sesuai dengan minat dan kesukaannya. Seseorang yang sering terpapar iklan-iklan tersebut cenderung merasa tertarik dan tergoda untuk membeli produk tersebut meskipun sebenarnya tidak terlalu membutuhkannya. Perilaku konsumsi yang tidak terkendali dapat berdampak negatif terhadap perekonomian, terutama jika pengeluaran untuk produk yang tidak diperlukan terus meningkat. Hal ini dapat menyebabkan masalah keuangan dan memberikan tekanan pada kesejahteraan ekonomi Anda.

Untuk mengetahui siapa dirimu sebenarnya apa yang menjadi kelebihan dan kekurangan, kamu bisa melakukan Tes Kepribadian Online.

Artikel berhubungan: