logo PT Nirmala Satya Development
Anoreksia Nervosa

Anoreksia nervosa ditandai dengan berbagai fitur yang saling terkait, termasuk pembatasan makanan yang terus-menerus, citra tubuh yang terdistorsi, ketakutan yang ekstrem akan kenaikan berat badan, olahraga berlebihan, perilaku ritualistik, dan tekanan psikologis.

Anoreksia nervosa ditandai dengan rasa takut yang kuat akan kenaikan berat badan dan citra tubuh yang menyimpang, yang menyebabkan masalah fisik, psikologis dan emosional yang parah. Dalam artikel ini, kita membahas karakteristik anoreksia nervosa. Dengan memahami karakteristik ini bisa membantu individu menyadari keadaan diri maupun teman sekitarnya memiliki gejala ini.

Karakteristik Anoreksia Nervosa

Berikut adalah karakterikstik anovereksi nervosa yang dapat dikenali. Mohon disimak.

1. Membatasi makan yang terus-menerus

Salah satu karakteristik anoreksia nervosa adalah pembatasan makanan yang terus-menerus. Orang dengan anoreksia nervosa sangat membatasi asupan kalori mereka karena kekhawatiran yang kuat tentang kenaikan berat badan, sering kali dengan cara yang ekstrem seperti melewatkan waktu makan, berpuasa, atau melakukan diet yang terlalu ketat. Pembatasan ini dapat melampaui pola makan normal dan menjadi kompulsif, yang menyebabkan malnutrisi parah, penurunan berat badan yang signifikan, dan kemungkinan komplikasi kesehatan. Dr Sarah Thompson, seorang spesialis gangguan makan memaparkan Pembatasan pola makan yang terus-menerus dilakukan oleh penderita anoreksia nervosa mencerminkan ketakutan yang mendalam akan kenaikan berat badan dan persepsi yang salah terhadap tubuh mereka, Kontrol yang berlebihan terhadap asupan makanan menjadi pusat kehidupan individu, dengan konsekuensi fisik dan psikologis yang serius.

2. Citra tubuh yang terdistorsi

Orang dengan anoreksia nervosa sering kali memiliki citra tubuh yang terdistorsi, meyakini bahwa mereka kelebihan berat badan bahkan ketika mereka jelas-jelas kekurangan berat badan. Persepsi yang menyimpang ini merupakan faktor yang berkontribusi terhadap keinginan mereka untuk menurunkan berat badan dan pembatasan asupan makanan secara konstan. Penderita anoreksia menderita ketidakmampuan untuk mengenali penampilan mereka yang sebenarnya, bahkan ketika ada bukti obyektif bahwa mereka kurus. Dr Mark Johnson, seorang psikiater yang berspesialisasi dalam gangguan makan menyatakan bahwa Citra tubuh yang terdistorsi dari anoreksia nervosa adalah fenomena psikologis yang kompleks. Hal ini berakar pada ketidakpuasan yang ekstrem terhadap tubuh seseorang dan pengejaran tanpa henti terhadap cita-cita kurus yang tidak mungkin tercapai. Harga diri seseorang secara berlebihan dikaitkan dengan berat badan dan citra tubuh, sehingga melanggengkan siklus gangguan yang merusak.

3. Ketakutan yang intens terhadap kenaikan berat badan

Menurut Dr Emily Collins, seorang psikolog klinis Pada anoreksia nervosa, rasa takut yang kuat akan kenaikan berat badan berkaitan erat dengan harga diri dan citra tubuh seseorang. Anda dapat mengembangkan keyakinan yang menyimpang bahwa harga diri Anda ditentukan oleh berat badan dan bentuk tubuh Anda. Mengatasi rasa takut ini adalah kunci dari proses pemulihan.

4. Olahraga yang berlebihan

Orang dengan anoreksia nervosa sering berolahraga secara berlebihan untuk membakar kalori dan menjaga berat badan mereka. Mereka mungkin berolahraga dalam jangka waktu yang berlebihan, bahkan ketika mereka secara fisik kelelahan atau terluka.  Dr Lisa Adams, seorang neuropsikolog yang berspesialisasi dalam gangguan makan, mengatakan, pada anoreksia nervosa, olahraga berlebihan dan perilaku ritualistik adalah cara bagi individu untuk mengendalikan tubuh mereka dan mempertahankan pola makan yang ketat atau rezim penurunan berat badan. Perilaku ini sering kali menjadi kebiasaan, yang semakin memperkuat gangguan dan membuat pemulihan menjadi lebih sulit.

5. Tekanan psikologis dan emosional

Anoreksia nervosa memberi tekanan besar pada pikiran dan emosi seseorang. Anda mungkin mengalami kecemasan, depresi, perfeksionisme, dan harga diri yang rendah. Mereka juga dapat mengembangkan gangguan obsesif-kompulsif seperti keasyikan yang berlebihan dengan makanan, berat badan dan citra tubuh. Selain itu, penderita anoreksia sering kali memiliki kebutuhan yang kuat untuk mengontrol, tidak hanya terhadap kebiasaan makan mereka, tetapi juga terhadap banyak situasi lain dalam hidup mereka.

Anoreksia nervosa ditandai dengan berbagai fitur yang saling terkait, termasuk pembatasan makanan yang terus-menerus, citra tubuh yang terdistorsi, ketakutan yang ekstrem akan kenaikan berat badan, olahraga berlebihan, perilaku ritualistik, dan tekanan psikologis. Memahami ciri-ciri ini sangat penting untuk identifikasi dini, intervensi dan pengobatan individu yang berjuang dengan gangguan yang melemahkan ini. Para ahli di bidang ini menekankan perlunya perawatan yang komprehensif, termasuk dukungan fisik dan psikologis, untuk memfasilitasi proses pemulihan. Dengan meningkatkan kesadaran dan mempromosikan empati, kita dapat memberikan pemahaman dan kasih sayang kepada mereka yang menderita anoreksia nervosa dan berusaha untuk menjadi masyarakat yang memfasilitasi perjalanan menuju kesembuhan dan kesejahteraan.

Jika anda ingin mengetahui informasi psikologis, Tes Psikologi Online bisa menjadi salah satu alternatif, tes ini tersedia di platform kami NS Development.

Artikel berhubungan: