Mengenal Lebih Dalam apa itu Anoreksia Nervosa
Anoreksia nervosa adalah gangguan makan yang ditandai dengan keasyikan yang berlebihan terhadap berat dan bentuk tubuh serta penurunan berat badan yang signifikan.
Bentuk tubuh yang ideal merupakan sesuatu yang didambakan oleh semua kalangan terutama wanita, mereka berlomba-lomba untuk memiliki tubuh yang ideal dengan melakukan berbagai cara mulai dari olahraga, yoga atau diet, namun sebagian orang menganggap serius sehingga mereka melakukan diet ekstrim dan berujung mengalami gangguan makan. Salah satunya yaitu anoreksia nervosa. Anoreksia nervosa adalah gangguan makan yang ditandai dengan rasa takut yang ekstrem terhadap kenaikan berat badan dan citra tubuh yang menyimpang. Gangguan ini memengaruhi jutaan orang di seluruh dunia, terutama remaja putri dan wanita muda. Artikel ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam tentang anoreksia nervosa.
Apa Itu Anoreksia Nervosa?
Anoreksia nervosa adalah penyakit mental multifaset yang lebih dari sekadar keinginan untuk menjadi kurus: didorong oleh keinginan luar biasa untuk menjadi kurus, penderita anoreksia mengendalikan berat badan mereka dengan perilaku ekstrem seperti pembatasan kalori yang ketat, olahraga yang berlebihan, dan bahkan muntah. Gangguan ini memengaruhi kesehatan fisik dan mental pasien.
Menurut Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5), anoreksia nervosa adalah gangguan makan yang ditandai dengan rasa takut yang kuat akan bertambahnya berat badan atau menjadi gemuk, yang sering kali berakibat pada perilaku makan yang sangat ketat, penurunan berat badan yang berbahaya, dan citra tubuh yang menyimpang.
National Eating Disorders Association (NEDA mendefinisikan anoreksia nervosa adalah gangguan makan yang ditandai dengan penurunan berat badan yang signifikan, rasa takut yang tidak terkendali akan kenaikan berat badan, dan citra tubuh yang terdistorsi yang mengarah pada persepsi tubuh yang tidak akurat dan perilaku makan yang tidak sehat.
Menurut National Institute of Mental Health (NIMH) anoreksia nervosa adalah gangguan makan yang terkait dengan ketakutan yang intens akan kenaikan berat badan, perilaku makan yang tidak sehat, dan citra tubuh yang terdistorsi, yang mengarah pada persepsi kelebihan berat badan meskipun berat badannya kurang.
American Psychological Association (APA) menjelaskan bahwa anoreksia nervosa adalah gangguan makan yang ditandai dengan pembatasan makan, ketakutan akan kenaikan berat badan yang tidak terkendali, citra tubuh yang terdistorsi, dan efek negatif yang signifikan terhadap kesehatan fisik dan mental penderita gangguan ini.
Dr Cynthia Bulik, seorang spesialis gangguan makan dan gangguan makan, menjelaskan bahwa anoreksia nervosa disertai dengan rasa takut yang ekstrem akan kenaikan berat badan, yang mengarah pada perilaku makan yang tidak sehat, penurunan berat badan yang signifikan, dan masalah psikologis lebih lanjut seperti depresi, kecemasan, dan perasaan rendah diri.
Dr Michael Strover adalah seorang psikiater terkemuka di bidang gangguan makan dan telah terlibat dalam penelitian jangka panjang tentang anoreksia nervosa. Menurutnya, anoreksia nervosa sering kali memiliki akar yang lebih dalam dari sekadar keinginan untuk menjadi kurus. Dia menekankan pentingnya faktor psikologis, seperti kontrol yang berlebihan dan keinginan untuk menjadi sempurna, sebagai faktor yang berkontribusi terhadap perkembangan gangguan ini.
Dr Walter Kaye, seorang ahli saraf dan direktur Pusat Gangguan Makan di University of California, San Diego, telah menemukan hubungan antara ketidakseimbangan neurotransmitter di otak dan anoreksia nervosa. Dia mengatakan bahwa perubahan dalam sistem saraf pusat memengaruhi pengaturan nafsu makan, persepsi tubuh dan suasana hati, yang semuanya terkait dengan perkembangan dan pemeliharaan anoreksia nervosa.
Prevalensi Penderita Anoreksia Nervosa
Menurut survei yang dilakukan oleh American Psychiatric Association (APA), perkiraan prevalensi anoreksia nervosa berkisar antara 0,3% hingga 0,9% pada populasi umum. Namun, perlu dicatat bahwa prevalensi ini dapat bervariasi tergantung pada faktor-faktor seperti kelompok usia, jenis kelamin, dan wilayah. Secara umum, anoreksia nervosa lebih sering terjadi pada remaja dan dewasa muda, dengan insiden yang lebih tinggi antara usia 15 dan 19 tahun. Wanita juga memiliki risiko lebih tinggi terkena anoreksia nervosa daripada pria. Namun, pria juga dapat mengalami anoreksia nervosa, meskipun pada tingkat yang lebih rendah.
Kesimpulannya, anoreksia nervosa adalah gangguan makan yang ditandai dengan keasyikan yang berlebihan terhadap berat dan bentuk tubuh serta penurunan berat badan yang signifikan. Prevalensi anoreksia nervosa bervariasi di seluruh dunia dan data yang akurat sulit diperoleh karena beberapa faktor, seperti pelaporan yang kurang dan persepsi tentang gangguan makan. Meskipun prevalensi bervariasi antar negara dan wilayah, anoreksia nervosa umumnya memengaruhi remaja dan wanita muda.
Memiliki bentuk tubuh yang ideal memang merupakan impian setiap individu, namun apabila melakukan diet yang berlebihan terobsesi terhadap tubuh dan selalu tidak puas maka akan berujung pada munculnya gangguan psikologis yang akan mengganggu individu dalam kehidupan sehari-harinya, oleh karena itu penting untuk menjaga kesehatan mental. Jika anda ingin mengetahui informasi psikologis, Tes Psikologi Online bisa menjadi salah satu alternatif, tes ini tersedia di platform kami NS Development.