logo PT Nirmala Satya Development
Kleptomania

Kleptomania adalah ketidakmampuan seseorang menolak dorongan yang berulang untuk mencuri barang-barang yang sebenarnya tidak diperlukan, bukan karena faktor ekonomi dan kemiskinan ataupun didorong oleh motivasi keuntungan dan telah direncanakan sebelumnya.

Kalian pernah melihat orang yang sering mengambil barang orang tanpa izin? Tidak bisa mengontrol diri untuk mengambil barang orang lain, meskipun ia mampu membelinya. Hal tersebut dikenal dengan istilah Kleptomania. Pada artikel ini kita akan bersama-sama membahas tentang apa itu kleptomania.

Pengertian Kleptomania menurut para ahli

Sudarsono mengatakan bahwa kleptomania adalah dorongan untuk mencuri harta benda atau aset orang lain untuk memuaskan kejiwaannya sendiri, dan merupakan keinginan yang kuat untuk mencuri, dan bukan hasil dari mencuri.

Menurut Supratikna kleptomania, istilah ini mengacu pada penyakit mental di mana penderitanya tidak dapat menahan diri untuk tidak mencuri. Barang-barang yang dicuri oleh penderita kleptomania biasanya adalah barang-barang yang tidak bernilai, seperti mencuri gula, permen, sisir, dll.

Menurut Durand kleptomania adalah ketidakmampuan untuk menahan dorongan untuk berulang kali mencuri barang yang tidak benar-benar dibutuhkan untuk keperluan pribadi atau dicuri demi nilai uang.

Menurut Kartono kleptomania adalah kecenderungan atau kecondongan yang tidak dapat dibendung untuk mencuri, dorongan atau paksaan untuk mencuri.

Menurut American Psychiatric Association (APA), kleptomania adalah gangguan kontrol impuls yang ditandai dengan keinginan kuat untuk mencuri benda-benda yang tidak perlu atau tidak berguna, yang tidak terkait dengan motif keuangan atau kriminal. Orang yang pernah mengalami pencurian sering kali merasa malu dan bersalah atas tindakan mereka, tetapi tidak dapat mengendalikan keinginan mereka untuk mencuri.

Kurt Schneider, seorang psikiater Jerman terkemuka pada abad ke-20, memandang kleptomania sebagai bentuk gangguan kontrol impuls di mana orang menunjukkan kecenderungan yang kuat dan tidak terkendali untuk mencuri barang-barang yang sebenarnya tidak diperlukan atau berguna.

Menurut Robert L. Sadoff, seorang psikiater Amerika, kleptomania adalah gangguan perilaku yang disebabkan oleh faktor psikologis dan lingkungan. Menurut Sadoff, orang yang mengalami pencurian seringkali merasa tergantung dan tidak mampu mengendalikan keinginan mereka untuk mencuri, meskipun mereka tahu bahwa perilaku mereka salah dan menyebabkan masalah.

Michael B. Furst, seorang psikiater Amerika terkemuka dan mantan ketua Departemen Psikiatri di Universitas Columbia, mendefinisikan kleptomania sebagai gangguan kontrol impuls yang ditandai dengan keinginan yang kuat dan tidak terkendali untuk mencuri benda-benda tertentu. Seseorang mungkin merasa terdorong untuk mencuri barang yang tidak berguna, dan seseorang mungkin merasa lega atau tenang setelah berhasil mencuri.

Menurut DSM-5 (Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, Edisi Kelima) yang diterbitkan oleh American Psychiatric Association, kleptomania adalah gangguan kontrol impuls yang ditandai dengan keinginan yang kuat dan tidak terkendali untuk mencuri sesuatu yang sebenarnya tidak diinginkan atau tidak berguna, tanpa mempedulikan nilai atau konsekuensi sosial yang negatif. Orang yang mengalami pencurian sering kali merasa malu, bersalah, atau cemas setelah mencuri.

Riset Tentang Kleptomania

Berbagai riset penelitian yang dilakukan oleh para peneliti mengenai gangguan mental ini berikut merupakan beberapa studi penelitian tentang kleptomania.

  1. Sebuah studi tahun 2013 yang diterbitkan dalam Journal of Psychiatric Research menemukan bahwa orang dengan kleptomania menunjukkan peningkatan aktivitas di beberapa daerah otak, termasuk ventral striatum dan lobus parietal inferior, ketika melihat gambar pencurian. Temuan ini mendukung hipotesis bahwa kleptomania dikaitkan dengan kelainan pada sistem otak yang mengatur impulsif dan keinginan untuk mendapatkan hadiah.
  2. Sebuah studi tahun 2019 yang diterbitkan dalam Annals of Clinical Psychiatry mengevaluasi efektivitas terapi perilaku kognitif (CBT) dalam mengurangi gejala kleptomania pada 22 pasien. Studi ini menemukan bahwa CBT efektif dalam mengurangi gejala kleptomania dan dapat membantu meningkatkan kualitas hidup pasien.
  3. Dalam sebuah studi kasus yang diterbitkan pada tahun 2017 di Journal of Forensic Science, seorang wanita yang didiagnosis dengan kleptomania melaporkan bahwa CBT yang dilakukan di rumah berhasil mengurangi gejala kleptomania dan mencegah perilaku kriminal yang lebih serius.
  4. Studi yang diterbitkan pada tahun 2018 di Journal of Clinical Psychopharmacology, mengevaluasi efektivitas naltrexone, obat yang menekan keinginan untuk mengonsumsi alkohol atau obat-obatan terlarang, dalam mengurangi gejala kleptomania pada 10 pasien. Hasil penelitian menunjukkan bahwa naltrexone efektif dalam mengurangi frekuensi dan intensitas kejang pada sebagian besar pasien.

Kesimpulan dari artikel ini adalah kleptomania merupakan gangguan mental yang terjadi pada seseorang yang mana keinginan seseorang untuk mencuri barang/benda, mereka tidak bisa mencegah dorongan impuls tersebut untuk melakukannya, biasanya mereka akan merasa puas ketika berhasil mengambil barang yang telah mereka ambil.

Untuk mengetahui kondisi psikologi yang kamu alami apakah memiliki indikasi kleptomania, kamu dapat melakukan Tes Psikologi Online yang disediakan oleh NS Development.

Artikel berhubungan: