logo PT Nirmala Satya Development
Bimbingan Karir

Bahwa para individu yang paling aktif mengenali dirinya, memahami dan menemukan dirinya, memahami gambaran dunia kerja, dan para individu itu sendiri yang akan memilih dan memutuskan pilihannya

Setiap perilaku mempunyai tujuan tertentu, perilaku dalam hal ini yaitu layanan mengenai bimbingan karir. Bahwa para individu yang paling aktif mengenali dirinya, memahami dan menemukan dirinya, memahami gambaran dunia kerja, dan para individu itu sendiri yang akan memilih dan memutuskan pilihannya. Sedangkan para konselor, hanya memberikan bantuan, pengarahan, dan bimbingan. Tujuan utama bimbingan karir menurut Surya (1992) adalah membantu individu untuk memperoleh kompetensi yang diperlukan hidupnya dan mengembangkan karir yang dipilihnya secara optimal.

Berikut akan dijelaskan lebih detail tujuan bimbingan karir yang sangat penting dalam memberikan arah karir yang tepat bagi konseli.

Tujuan Bimbingan Karir

Tujuan bimbingan karir secara khusus adalah untuk membantu atau memfasilitasi perkembangan peserta didik agar memiliki kemampuan-kemampuan sebagai berikut (Supriatna & Budiman, 2011):

  1. Memahami dan menilai dirinya, terutama potensi dasar (bakat, minat, sikap, kecakapan, dan cita-cita) yang terkait dengan dunia kerja yang akan dimasukinya kelak. Keberhasilan atau kenyamanan dalam suatu karir amat dipengaruhi oleh kemampuan individu memahami dan menilai potensi dasar yang dimilikinya. Oleh karena itu, maka setiap peserta didik perlu dibantu untuk memahami potensi dasar dirinya, sehingga menentukan pilihan atau mengambil keputusan yang sesuai dengan dunia kerja pilihannya itu.
  2. Menyadari dan memahami nilai-nilai yang ada pada diri dan masyarakatnya, sehingga menumbuhkan sikap positif terhadap dunia kerja. Sikap positif berarti bahwa individu mau bekerja dalam bidang pekerjaan apa pun tanpa merasa rendah diri, yang penting bermakna bagi diri dan lingkunganya, serta sesuai dengan norma agama yang dianutnya.
  3. Mengetahui lingkungan pekerjaan yang berhubungan dengan potensi dirinya serta memahami jenis-jenis pendidikan dan/atau palatihan yang diperlukan untuk mengembangkan karir dalam bidang pekerjaan tertentu. Melalui pengetahuan dan pemahaman tersebut individu terdorong untuk membentuk identitas karir dengan cara mengenali cirri-ciri pekerjaan, persyaratan yang dituntut, lingkungan pekerjaan, prospek kerja, dan kesejahteraan kerja.
  4. Menemukan dan dapat mengatasi hambatan-hambatan yang disebabkan oleh factor diri dan lingkungannya.
  5. Merencanakan masa depan, yaitu merencanakan kehidupan secara rasional untuk memperoleh peran-peran yang sesuai dengan minat, kemampuan, dan kondisi kehidupan sosial-ekonomi.
  6. Membentuk pola-pola karir, yaitu kecenderungan arah karir. Misalnya, apabila seorang peserta didik bercita-cita menjadi pemandu wisata, dia senantiasa harus mengarahkan dirinya kepada kegiatan-kegiatan yang relevan dengan karir kepariwisataan.

Tujuan Bimbingan Karir Menurut Brammer

Tujuan bimbingan karir menurut pendapat Brammer, adalah sebagai berikut:

  1. Sebagian terbesar dari konseling karir merupakan suatu proses dalam memperkuat pemilihan karir yang telah dilakukan klien.
  2. Konseling karir adalah suatu proses yang merugikan secara obyektif tentang pekerjaan, jabatan, atau karir.
  3. Konseling karir adalah suatu proses membantu klien untuk dapat menemukan fakta-fakta tentang dirinya dan duniakerja yang tidak dipahami sebelumnya.

Tujuan Bimbingan Karir Menurut W.S. Winkel

W.S. Winkel berpendapat bahwa bimbingan karir memiliki tujuan agar konseli:

  1. Memahami sisi dunia kerja, serta faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan untuk memilih program atau jurusan secara tepat.
  2. Memiliki sifat positif terhadapa diri sendiri serta pandangan yang objektif dan maju terhadap dunia kerja, dan
  3. Membuat keputusan yang realistis tentang karir yang di pilih sesuai dengan kemampuannya.

Dari beberapa tujuan bimbingan karir diatas yang dikemukakan oleh para ahli dapat disimpulkan bahwa tujuan bimbingan karir pada pokoknya adalah membantu agar individu memahami dirinya, memahami dunia kerja, dan mengadakan penyesuaian antara dirinya dengan dunia kerja melalui suatu pembuatan rencana dan keputusan secara tepat.

Untuk mewujudkan tujuan tersebut kepada setiap konselor yang melibatkan diri dalam masalah karir dituntut untuk meningkatkan kepercayaan diri pada para klien, melalui pendekatan konseling karir dengan teknik yang sesuai dengan para klien terutama dalam proses memilih, menetapkan, dan memutuskan pekerjaan, jabatan atau karir secara tepat.

Untuk kebutuhan bimbingan karir dalam skala professional, anda dapat menggunakan jasa Konselor. Jasa layanan bimbingan karir tidak hanya dalam bentuk konseling tetapi akan dipadukan assessment yang berupa psikotes online. Konselor adalah layanan yang berada di bawah naungan NS Development.

 

Referensi:

Supriatna, Mamat dan Nandang Budiman. 2010. “Layanan Bimbingan Karier di Sekolah Menengah Kejuruan (e-book)”. Bandung: Departemen Pendidikan Nasional Universitas Pendidikan Indonesia.

Moh. Surya. 1992. Psikologi Pendidikan. Bandung: IKIP Bandung

Ruslan A. Gani. 1992. Bimbingan Karir. Bandung: Angkasa

Winkel. 1991. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Jakarta: PT. Gramedia